BAB I Kelas 5 Semester 2

 

1. Kompetensi Dasar (KD)

  • 1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan tartīl.
  • 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama dan peduli sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Ma’ūn.
  • 3.1 Memahami makna Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn dengan benar.
  • 4.1.1 Membaca Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Ma’ūn dengan tartil.
  • 4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Ma’ūn dengan benar.
  • 4.1.3 Menunjukkan hafalan Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Ma’ūn dengan lancar.

2. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

  1. Membaca Q.S. al-Ma’ūn dengan tartil.
  2. Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. al-Ma’ūn.
  3. Menunjukkan hafal Q.S. al-Ma’ūn.
  4. Mengetahui makna Q.S. al-Ma’ūn dengan benar.
  5. Memiliki sikap suka menolong sebagai implementasi dari pemahaman
  6. Q.S. al-Mā’ūn.

3. Materi Pembelajaran

Al Quran pedoman hidup umat Islam. Rasulullah SAW senantiasa berpesan untuk memuliakan kitab suci Al Quran. Yaitu dengan membaca, mempelajari dan mengamalkan Al Quran seperti yang dicontohkan Nabi SAW. Tiada malam yang terlewatkan Rasulullah untuk membaca Al Quran. Beliau juga menyelami makna-makna ayat dalam Al Quran. Dalam kehidupan sehari-hari, seluruh ucapan maupun aktivitas Nabi senantiasa sesuai tuntunan Al Quran.

4. Ayo Membaca Surat Al Ma'un


Surat Al Ma'un adalah surat ke-107 dalam Al Quran. 
Surat Al Ma'un diturunkan sesudah surat At Takatsur. 
Surat ini tergolong surat Makkiyah dan terdiri atas 7 ayat. 
Kata "al maa'uun" sendiri berarti bantuan penting atau hal-hal berguna, diambil dari ayat terakhir dari surat ini. 
Pokok isi surat Al Ma'un menjelaskan ancaman terhadap mereka yang tergolong pendusta agama. 

Yaitu mereka yang menindas anak yatim, tidak menolong orang yang meminta meminta, riya' dalam salatnya, serta enggan menolong dengan barang-barang yang berguna.

 5. Makna Kandungan Surat Al Ma'un

Isi pokok surat Al Ma'un menerangkan tentang sifat manusia yang mendustakan agama serta ancaman bagi orang yang melalaikan salat dan orang yang masih berbuat riya'

Surat Al Ma'un menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang mendustakan agama.  Hal itu disampaikan Allah SWT agar kita hati-hati dalam hidup ini. Dengan demikian kita tidak akan jatuh ke dalam golongan orang-orang yang mendustakan agama.

Ciri orang yang mendustakan agama yaitu :

1. Suka menghardik anak yatim. Anak yatim adalah anak yang ayahnya meninggal dunia.
2. Orang yang enggan (memberikan) bantuan

Surat Al Ma'un juga menjelaskan ancaman terhadap orang-orang salat tetapi akan celaka. Orang-orang itu adalah :

  1. Orang yang lalai dalam melaksanakan salat. Lalai disini berarti salat tidak tepat waktu. Salat merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh umat Islam. Salat merupakan salah satu rukun Islam. Artinya seseorang yang mengaku orang Islam, tetapi tidak salat berarti telah melalaikan perintah Allah dan ia tergolong orang yang celaka.
  2. Orang yang riya' ketika salat. Riya' berarti berbuat baik bukan karena Allah dan hanya ingin memperoleh pujian atau penghargaan dari orang lain. Riya' adalah lawan ikhlas. Keikhlasan diperlukan dalam setiap amal kebaikan agar memperoleh pahala yang sempurna dari Allah.
  3. Orang yang merasa enggan membantu orang lain dengan barang-barang yang bermanfaat

Sikap terpuji yang dapat diambil dari ayat surat Al Ma'un di atas dan perlu kita amalkan ialah:

  1. Mencintai dan menyayangi anak yatim. Misalnya dengan cara berteman dengan baik, bertutur kata yang santun kepada mereka. Bila kita juga yatim, maka berbuat yang santunlah terhadap sesama saudara yatim.
  2. Menyayangi dan memberi makan orang-orang miskin
  3. Melaksanakan salat tepat waktu. Apabila tiba waktu salat bersegeralah menunaikannya,jangan menunda-nunda waktu
  4. Hindari perbuatan riya, misalnya memamerkan sesuatu yang dimilikinya kepada orang lain hanya untuk berbangga diri

Sumber :

1. Al-Qur'an Online
2. Buku Guru
3. Buku Siswa
4. LKS 

Komentar

  1. Materi bisa lebih di kembangkan lagi dengan mengambil dari berbagai sumber agar pemahaman peserta didik lebih luas, tapi over all inovasinya semoga bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan kita...Bravo selalu untuk Pak Radiman..

    BalasHapus

Posting Komentar