Kelas VI: BAB IX "
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu:
1. Mengamalkan puasa sunah dalam kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan makna puasa sunnah dengan baik dan benar
3. Menjelaskan jenis dan ketentuan puasa sunah dengan benar
4. Menjelaskan hikmah dan keutamaan puasa sunah
5. Mempraktikkan tata cara pelaksanaan puasa sunah
Peta Konsep
Kata Kunci
# Puasa # Syari’at # Wajib # Sunah # Dosa # Haram # Amal # Pahala # Hijriyah
Sebelum mulai belajar, silahkan siapkan alat tulis kalian, kemudian duduklah dengan rapi dan awali dengan berdoa kepada Allah Swt., agar bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Selanjutnya silahkan kalian melakukan kegiatan pembiasaan seperti tadarus Al-Qur’an.
Renungkanlah!
Masih ingatkah kalian materi pelajaran tentang puasa? Tentu kalian masih ingatkan! Puasa merupakan salah satu dari jenis ibadah yang disyariatkan dalam agama Islam. Terdapat beberapa jenis puasa, di antaranya puasa wajib dan puasa sunah. Puasa wajib merupakan jenis puasa yang diwajibkan Allah Swt. untuk dilaksanakan umat Islam yang telah memenuhi syarat, seperti puasa ramadhan dan puasa kafarah. Sedangkan puasa sunah merupakan jenis puasa yang dianjurkan oleh Allah Swt. untuk dilaksanakan. Kita akan belajar tentang puasa sunah. Apa saja jenis puasa sunah yang disyariatkan oleh Allah Swt? Bagaimana tata cara dan ketentuan puasa sunah tersebut? Serta mengapa Allah Swt. menganjurkan untuk melaksanakan puasa sunah? Untuk mengetahui jawaban dari beberapa pertanyaan tersebut, mari ikut materi pelajaran yang akan disajikan berikut.
A. Makna Puasa Sunah
Cermati gambar berikut !
Kegiatan apakah yang sedang dilakukan oleh satu keluarga yang terdapat pada gambar di atas? Ceritakan dengan singkat di buku tulis kalian!
Gambar 9.2 Pengamalan Puasa Sunah |
Puasa berasal dari bahasa Arab yaitu saum atau siyam yang artinya menahan diri. Sedangkan menurut istilah bahwa puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan dan minum, mulai dari terbit fajar (sebelum subuh) sampai terbenam matahari (waktu magrib).
Tujuan pelaksanaan ibadah puasa adalah untuk mendekatkan diri dan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah Swt., sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim “Setiap amal manusia adalah untuknya, kecuali puasa; sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku, dan Akulah yang akan memberinya ganjaran.” Puasa ditinjau dari hukum pelaksanaannya dibedakan menjadi empat macam, yaitu puasa wajib, puasa sunah, puasa makruh dan puasa haram. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang macam-macam puasa tersebut, perhatikan skema berikut;
- Puasa wajib merupakan puasa yang diwajibkan oleh Allah Swt. untuk dikerjakan oleh umat Islam dengan syarat tertentu. Puasa wajib adalah puasa yang hukumnya wajib yaitu apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan akan mendatangkan dosa, seperti puasa di bulan Ramadan,puasa kafarah, dan puasa nazar.
- Puasa sunah merupakan puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam, sebagai tambahan dan penyempurna ibadah wajib. Puasa sunah adalah puasa yang hukumnya sunah yaitu apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa, seperti puasa pada hari Senin dan Kamis.
- Puasa makruh merupakan melaksanakan ibadah puasa dengan cara dan waktu yang tidak dianjurkan, namun tidak mendatangkan dosa. Hukum pelaksanaannya adalah makruh, yaitu boleh dikerjakan namun lebih baik ditinggalkan, seperti melaksanakan puasa pada hari Jumat saja atau pada hari Sabtu saja, atau berpuasa yang dapat menjadikan diri menderita.
- Puasa haram yaitu melaksanakan puasa pada waktu yang dilarang oleh Allah Swt., hukumnya adalah haram, apabila dikerjakan akan berdosa. Waktu yang dilarang melaksanakan puasa antara lain puasa pada hari Raya Idulitri dan Iduladha, serta puasa pada hari tasyrik yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah.
Jadi puasa sunah merupakan ibadah puasa yang diajurkan untuk dikerjakan pada waktu-waktu tertentu sebagai tambahan amalan, serta penyempurnaan ibadah wajib lainnya. Melaksanakan puasa sunah merupakan bentuk ketaatan kepada Allah Swt., karena puasa merupakan salah satu ibadah yang paling utama. Hal ini dijelaskan di dalam hadis sahih Imam al-Bukhari dan Imam Muslim,
Terjemahnya: Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, niscaya Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka sejauh jarak 70 tahun. (HR. al-Bukhari dan Muslim) |
Membuat catatan di buku tulis tentang macam-macam puasa serta contohnya!
B. Jenis Puasa Sunah dan Waktu Pelaksanaannya
Jenis puasa sunah yang disyariatkan oleh Allah Swt. dan telah dicontohkan dan diamalkan oleh Rasulullah saw. antara lain:
1. Puasa Syawal, yaitu berpuasa enam hari pada bulan Syawal setelah hari Raya Idulitri. Keutamaan puasa Syawal sebagaimana disebutkan dalam Hadis riwayat Abu Ayub, berikut;
Artinya: Barangsiapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.
Gambar 9.3 Puasa Syawwal |
2. Puasa Senin-Kamis, yaitu berpuasa pada setiap hari Senin dan Kamis. Puasa ini disunahkan sebagaimana dalam hadis sahih Muslim disebutkan bahwa Ketika Rasulullah saw. ditanya, maka beliau menjawab
Gambar 9.4. Puasa Senin-Kamis |
3. Puasa Arafah, yaitu berpuasa pada tanggal 9 Zulhijjah atau satu hari sebelum hari Raya Iduladha.
Gambar 9.5. Puasa Arafah |
4. Puasa Asyura, yaitu puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharam. Bulan Muharam merupakan urutan bulan yang pertama dalam kelender Hijriyah dan sering disebut dengan tahun baru Islam.
Gambar 9.6 Puasa Asyura |
5. Puasa Syakban, puasa sunah yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Syakban (Nisfusyakban).
Gambar 9.7 Puasa Syakban |
6. Puasa di pertengahan bulan (bulan kamariah), yaitu puasa sunah yang dikerjakan pada Ayyāmul Bīḍ yaitu hari-hari putih, yaitu hari yang terang bulan pada malam harinya. Biasanya terjadi pada tanggal 13, 14 dan 15. Disebut hari-hari putih karena terang karena bulan pada malam harinya dan pada siang hari terang karena matahari.
7. Puasa Nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa,
puasa ini disunahkan menurut kebiasaan yang dilakkan oleh Nabi Daud.a.s. Hal ini berdasarkan Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, berikut:
puasa ini disunahkan menurut kebiasaan yang dilakkan oleh Nabi Daud.a.s. Hal ini berdasarkan Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, berikut:
Gambar 9.10 Puasa Nabi Daud |
Artinya : Puasa yang paling utama adalah puasa Nabi Dawud. Beliau biasa berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari |
8. Puasa Tasu’a, yaitu berpuasa pada tanggal 9 Muharam, dengan tujuan untuk mengiringi pelaksanaan puasa sunah pada tanggal 10 Muharam. Puasa sunah ini dilakukan adalah sebagai pembeda pelaksanan puasa orang Yahudi yang juga dilakukan pada tanggal 10 Muharam. Melaksanakan puasa pada tanggal 9 Muharam menjadi sunah dan dianjurkan oleh Rasulullah saw. yang bertujuan untuk mengiringi pelaksanaan puasa pada tanggal 10 Muharam keesokan harinya, hal inilah yang akan membedakan dengan puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Tentukanlah pasangan antara nama puasa sunah dan Waktu pelaksanaannya, dengan cara memberi garis penghubung.
C. Ketentuan Puasa Sunah
Setiap ibadah yang kita lakukan agar diterima oleh Allah Swt, hendaklah mengikuti ketentuan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Begitu pula dengan ibadah puasa, ada beberapa ketentuan yang harus kita ikuti. Kalian tentu masih ingat dengan beberapa ketentuan tentang puasa Ramadan, yaitu syarat dan rukun, serta hal-hal yang membatalkan puasa. Beberapa ketentuan tersebut juga berlaku pada puasa sunah. Ketentuan tersebut antara lain:
1. Syarat Sah Puasa sunah
a. Islam, maksudnya adalah orang yang melaksanakan puasa haruslah beragama Islam.Gambar 9.11 Mumayyiz - b. Mumayyiz, yaitu anak yang telah dapat membedakan antara hal bermanfaat dan berbahaya bagi diri sendiri.
- c. Suci, yaitu tidak dalam keadaan haid atau nifas (khusus bagai wanita)
- d. Berpuasa pada waktu yang diperbolehkan.
- e. Mendapat izin dari suami (khusus bagi wanita yang bersuami), karena tidak diperbolehkan seorang wanita bersuami melaksanakan puasa sunah, jika tidak dizinkan oleh suaminya.
2. Rukun Puasa
3. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
- a. Makan dan minum dengan sengaja.
- b. Muntah dengan sengaja.
- c. Murtad atau keluar dari agama Islam.
- d. Keluar dari ketentuan syarat sah puasa.
4. Tata cara pelaksanaan puasa sunah
Tata cara pelaksanaan puasa sunah sama seperti pelaksanaan puasa pada umumnya seperti puasa di bulan ramadhan, perbedaannya terletak pada niatnya saja.
Niat puasa sunah disesuaikan dengan jenis puasa yang akan dilaksanakan, dan dilakukan pada malam hari sebelum melaksanakan puasa. Niat merupakan pekerjaan hati dan tidak harus dilafazkan menggunakan bahasa arab, namun juga boleh menggunakan bahasa yang kita pahami. Contoh niat puasa sunah hari senin “Saya niat berpuasa pada hari senin, sunah karena Allah ta’ala”.
Ayo Bermain Peran Tata Cara Pelaksanaan Puasa Sunah
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok atau lebih disesuaikan dengan jumlah siswa
- Masing-masing kelompok membuat skenario/perencanaan bermain peran pelaksanaan puasa sunah.
- Tentukan peran dari masing-masing anggota kelompok bekenaan dengan aktivitas dan ibadah yang harus dilakukan ketika melaksanakan puasa sunah.
- Masing-masing kelompok bermain peran di depan kelas secara bergantian.
- Kelompok lain mengamati memberikan saran atas tampilan kelompok lainnya.
Buatlah infograis tentang urutan tata cara pelaksanaan puasa sunah, yang dimulai dari niat hingga berbuka.
D. Hikmah dan Keutamaan Puasa Sunah
Sebagaimana layaknya ibadah yang diwajibkan oleh Allah Swt. memiliki hikmah atau keutamaan bagi orang yang melaksanakannya, begitu pula dengan puasa sunah, juga memiliki hikmah dan keutamaan bagi siapa saja yang melaksanakannya. Secara umum hikmah dan keutamaannya adalah sebagai berikut:
- Penyempurnaan kekurangan ibadah wajib
- Meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.
- Menjaga kesehatan dan kebugaran
- Menumbuhkan kepedulian sosial
- Menegakkan sunah-sunah Rasulullah saw.
Gambar 9.13 Kepedulian Sosial |
Misalnya pelaksanaan puasa Arafah, yang diajurkan oleh Rasulullah saw. dengan tujuan agar orang yang berpuasa memiliki sikap tenggang rasa dan memikirkan orang-orang yang berada di padang Arafah, mereka memenuhi panggilan Allah dan meminta ampun kepada Allah Swt. Begitu pula dengan pelaksanaan puasa sunah pada hari Asyura. Puasa ini diajurkan sebagai ungkapan rasa syukur atas kemenanagan Nabi Musa.a.s., sehingga seseorang yang berpuasa pada hari tersebut, menunjukan rasa syukur kepada Allah Swt. serta akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Puasa enam hari di bulan Syawal juga memiliki keutamaan sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw., “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan, lalu dia lanjutkan dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan dia telah berpuasa selama satu tahun.”
Tentukan keutamaan dari beberapa jenis puasa sunah serta dalil Ḥadiṡnya?
Ayo mengajak dan menyampaikan kebaikan kepada orang lain (boleh teman, guru, saudara, orang tua, dan lain-lain).
Caranya :
- Buatlah kelompok yang beranggotakan minimal 3 orang.
- Sampaikan materi puasa sunah, berkenaan dengan pengertian, jenis dan waktu pelaksanaan puasa sunah, serta keutamaan puasa sunah, kepada minimal 5 orang sehingga mereka tergugah untuk melaksanakan puasa sunah.
- Mintalah tanggapan mereka terhadap apa yang telah kalian sampaikan
- Buatlah laporan kegiatan yang kalian lakukan tersebut yang dilengkapi dengan:
- -Nama orang yang kalian temuai
- -Foto ketika kalian menyampaikan materi
- -Jika ada di antara mereka yang bertanya, apa pertanyaannya ?
Puasa sunah begitu banyak manfaat dan keutamaannya, apakah kalian pernah melaksanakan salah satu dari puasa sunah? Jika belum, mari kita biasakan melaksanakan puasa sunah seperti berpuasa pada setiap hari Senin dan hari Kamis.
- Puasa sunah adalah salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Allah Swt.
- Puasa sunah adalah berpuasa pada waktu tertentu, di mana hukum pelaksanaannya sunah. Artinya jika dikerjakan, mendapat fahala dan jika tidak dikerjakan, tidak berdosa.
- Jenis puasa sunah antara lain puasa Syawal, Senin-Kamis, Arafah, ‘Asyura, puasa Ayyāmul Bīḍ, puasa Syakban, puasa Tasu’a, dan puasa Nabi Daud.
- Tujuan pelaksanaan puasa sunah adalah sebagai penyempurna ibadah wajib sebagai bukti ketaatan kepada Allah Swt.
Salinlah tabel berikut pada buku tulis kalian, lalu berikan respon setuju (S), tidak setuju (TS), tidak tahu (TT) serta alasan terhadap resepon tersebut!
1 Saya menyakini bahwa semua yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. memiliki kebaikan bagi orang yang melaksanakannya.
Alasan: .......................................
2 Saya akan berusaha melaksanakan puasa sunah sesuai dengan kemampuan dan keadaan
Alasan: .......................................
3 Saya tidak melakukan puasa sunah setiap hari senin dan kamis, karena malu kepada teman sekolah
Alasan: .......................................
4 Saya akan berusaha selalu melaksanakan puasa sunah setiap hari senin dan kamis agar bisa menurunkan berat badan
Alasan: .......................................
5 Saya akan selalu melaksanakan puasa sunah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt.
Alasan: .....................................
Ayo melaksanakan puasa sunah senin atau kamis bersama!
- Buatlah kegiatan gerakan puasa sunah senin dan kamis,
- Ajaklah teman-temanmu melaksanakan puasa sunah pada hari senin dan kamis,
- Lanjutkan dengan kegiatan berbuka puasa bersama di sekolah atau tempat lainnya,
- Tuliskan laporan pelaksanaan puasa sunah bersama yang berisi tentang:
- a. Nama Kegiatan
- b. Tujuan Kegiatan
- c. Tempat Pelaksanaan
- d. Nama Peserta
- e. Hasil yang diperoleh
- f. Kendala dan hambatan
- 5. Sampaikan laporan kalian kepada guru PAI di sekolah.
Bagi siswa yang telah menyelesaikan uji kompetensi dengan nilai sangat memuaskan, maka kerjakan kegiatan berikut! Tulislah dalil dari ayat al-Quran atau hadiṡ tentang keutamaan dari masing-masing puasa sunah yang dilengkapi dengan terjemahnya.
Bacalah dengan cermat kisah berikut!
Sikap Muslim Ketika Salat
Seseoran bertanya kepada sahabat Nabi, Hatim bin ‘Ashim, “Bagaimana seharusnya sikap kita apabila tiba waktu salat?” Hatim menjawab, “Apabila waktu salat tiba, pergilah berwudu, lalu ke masjid, dan duduklah beberapa menit sehingga ketenangan menghinggapi setiap organ tubuhmu.”
Gambar 9.14 Salat |
Selanjutnya hadirkan dalam pikiranmu bahwa kita tidak ada jaminan akan bisa melaksanakan salat kembali, maka salat yang akan dilaksanakan ini, seakan-akan merupakan ibadah salat kita yang terakhir. Dengan sikap yang penuh dengan tawakal dan harap-harap cemas karena memikirkan apakah salat yang kita kerjakan akan diterima atau akan ditolak oleh Allah Swt.
Sumber: Kisah-Kisah Teladan
Catatan Orang Tua:
........................................................................................................................................
......................................................................................................
Komentar
Posting Komentar