BAB 6 Kelas IV (IKM)
ujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, kalian dapat:
1. Membaca Q.S. At-Tīn dengan tartil.
2. Mempraktikkan hukum bacaan nun sukun atau tanwin.
3. Menjelaskan pesan-pesan pokok Q.S. At-Tīn dengan baik.
4. Membuat paparan tentang pesan-pesan pokok Q.S. At-Tīn dengan baik
5. Menulis Q.S. At-Tīn dengan baik.
6. Menghafal Q.S. At-Tīn dengan lancar.
7. Membaca hadis tentang silaturahmi dengan baik.
8. Menulis hadis tentang silaturahmi dengan baik.
9. Menghafal hadis tentang silaturahmi dengan lancar.
10. Menunjukkan kebiasaan membaca Al-Qur’an dan sikap senang bersilaturahmi dan menjalin persahabatan.
Anak-Anak, biasakan belajar mengaji setiap hari. Allah Swt. memberikan penghargaan kepada orang yang belajar Al-Qur’an, walaupun membacanya masih terbata-bata. Rasulullah saw. bersabda:
Artinya:
“Orang yang lancar membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat mulia lagi taat dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur’an dan bersusah payah (mempelajarinya) maka baginya dua pahala.” (H.R. Muslim dari Aisyah r.a.)
“Orang yang lancar membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat mulia lagi taat dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur’an dan bersusah payah (mempelajarinya) maka baginya dua pahala.” (H.R. Muslim dari Aisyah r.a.)
Sekarang, ayo belajar surah at-Tīn!
A. Membaca Q.S. At-Tīn
Bacalah surah at-Tīn berikut dengan benar!
Mulailah dengan membaca taawuz dan basmalah. Perhatikan warnanya. Hijau berarti dibaca memantul (qalqalah). Tentu kalian ingat, bukan, hukum bacaan qalqalah di kelas 3? Biru berarti dibaca dengan samar dan mendengung. Kuning berarti dibaca jelas.
Anak-Anak, Allah memerintahkan membaca Al-Qur’an dengan tartil. Tartil berarti membaca dengan memperhatikan hukum bacaan tajwid dengan benar. Bagaimana membaca Al-Qur’an dengan tartil?
Perhatikan contoh potongan ayat surah at-Tīn pada tabel berikut!
Bacalah surah at-Tīn berikut dengan benar!
Mulailah dengan membaca taawuz dan basmalah. Perhatikan warnanya. Hijau berarti dibaca memantul (qalqalah). Tentu kalian ingat, bukan, hukum bacaan qalqalah di kelas 3? Biru berarti dibaca dengan samar dan mendengung. Kuning berarti dibaca jelas.
Anak-Anak, Allah memerintahkan membaca Al-Qur’an dengan tartil. Tartil berarti membaca dengan memperhatikan hukum bacaan tajwid dengan benar. Bagaimana membaca Al-Qur’an dengan tartil?
Perhatikan contoh potongan ayat surah at-Tīn pada tabel berikut!
Tahukah kalian, apa arti at-Tīn? Mengapa disebut surah at-Tīn?
Surah at-Tīn adalah surah ke-95 dalam Al-Qur’an terdiri atas 8 ayat. Surah ini termasuk surah Makkiyah atau surah yang diturunkan ketika Rasul saw. berada di periode Mekkah atau sebelum hijrah.
Para ulama menamai surah ini dengan at-Tīn atau Wa at-Tīn. Nama at-Tīn terambil dari kata pada ayat pertama surah ini. At-Tīn artinya buah tin.
Anak-Anak, tahukah kalian, apa pesan pokok surah at-Tīn? Mengapa surah ini diawali dengan sumpah atas nama buah tin dan zaitun, bukan yang lain? Mengapa Allah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya? Sebutkan apa saja kelebihan manusia dibanding makhluk lain? Walaupun sempurna, mengapa manusia bisa terjerumus ke tempat yang serendahrendahnya?
Perhatikan penjelasan Q.S. at-Tīn berikut!
Ayat 1-3
Amati gambar berikut!
Gambar 6.4 Buah Zaitun
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi gunung Sinai, dan demi negeri (Makkah) yang aman ini.
Buah Tin dan Zaitun banyak tumbuh di Syam (sekarang negara Palestina, Suriah, Yordania dan Lebanon) dan Baitul Maqdis (Yerusalem Palestina), tempat para nabi diutus, antara lain Nabi Isa a.s. Gunung Sinai di Mesir adalah tempat Nabi Musa a.s. bermunajat. Sedangkan Makkah adalah tempat kelahiran dan pengutusan Nabi Muhammad saw. Ketiga nabi ini memiliki misi yang sama, yaitu mengajak manusia menuju tauhid atau mengesakan Allah.Amati gambar berikut!
Gambar 6.4 Buah Zaitun
Gambar 6.5. Baitul Maqdis di Palestina
Gambar 6.6 Gunung Sinai di Mesir
Gambar 6.7 Kota Makkah.
Ayat 4
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, jauh lebih sempurna daripada hewan. Allah juga membekali manusia dengan akal dan sifat-sifat yang unggul. Dengan kelebihan-kelebihan itulah Allah memberikan amanat kepada manusia sebagai pemimpin di bumi. Manusia sebagai pemimpin bertugas untuk melestarikan bumi.
Ayat 5
kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
Bila manusia durhaka kepada Allah dan tidak menaati utusan-Nya, maka akan dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya, yaitu ke neraka. Tubuh sempurna yang dilengkapi akal namun durhaka, tidak akan menyelamatkan manusia dari azab Allah.
Ayat 6
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.
Orang-orang yang benar-benar beriman dan mengerjakan kebajikan akan dibalas dengan pahala yang tidak ada putus-putusnya dan diselamatkan dari neraka.
Coba kalian sebutkan, apa sajakah ciri-ciri orang beriman? Apa sajakah contoh kebajikan?
Ayat 7
Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
Allah menciptakanmu dengan bentuk yang sempurna. Melewati berbagai tahap dari bayi, anak, kemudian akan menjadi remaja, dewasa, tua, hingga meninggal. Itu merupakan bukti yang paling jelas tentang kekuasaan Allah. Dia Mahakuasa untuk membangkitkanmu dari kematian. Maka, apa yang menyebabkan mereka mendustakanmu tentang hari pembalasan yaitu hari kiamat setelah adanya keterangan-keterangan yang gamblang itu?
Amati gambar berikut!
Apa yang terjadi jika musim hujan? Ya, di sekeliling kita terlihat hijau. Rumput dan pohon tumbuh. Padahal sebelumnya terlihat seperti mati. Begitulah perumpamaan hari kebangkitan. “Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).” (Q.S. Az-Zukhruf/43: 11)
Ayat 8
Bukankah Allah hakim yang paling adil?
Jangan kaukira Allah menciptakan manusia secara sia-sia. Allah telah menurunkan aturan syariat. Dia akan memberi putusan dengan adil yaitu memberi pahala kepada orang yang taat dan menghukum orang yang bersalah.
C. Menulis Q.S. At-Tīn
Anak-Anak, menulis surah at-Tīn itu mudah. Kalian masih ingat, bukan? Menulis Al-Qur’an dimulai dari sebelah kanan ke kiri.
D. Menghafal Q.S. At-Tīn
Anak-Anak, ayo, bacalah surah at-Tīn berulang-ulang hingga lancar. Jika sudah lancar, ayo, hafalkan! Mengapa kita menghafal surah at-Tīn? Menghafal surah at-Tīn itu mudah. Ulangi hafalanmu mulai dari 1 ayat, 2 ayat dan seterusnya. Ulangi hafalanmu beberapa kali. Bacalah surah at-Tīn setiap waktu. Saat kalian salat, bacalah surah at-Tīn. Surah at-Tīn dapat dibaca setelah membaca surah al-Fātihah dalam salat. Kalian juga dapat menghafal surah at-Tīn bersama teman yang duduk di sebelahmu. Kalian saling bergantian mengulangi hafalan.
E. Hadis tentang Silaturahmi
Anak-Anak, di semester pertama kita sudah belajar bahwa manusia diciptakan beragam, bukan? Manusia diciptakan oleh Allah berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal.
Kita juga sudah belajar tentang pesan pokok surah at-Tīn, bukan? Salah satu pesan pokok surah at-Tīn yaitu manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Dengan kelebihan itu, manusia diberi amanat untuk menjadi pemimpin di bumi. Tugasnya melestarikan bumi.
Untuk melestarikan bumi, manusia dapat bekerja sama. Karenanya manusia perlu bersilaturahmi. Nah, sekarang kita akan belajar tentang silaturahmi.
Amati gambar berikut!
Gambar 6.10 Anak-anak bersilaturahmi dengan sahabat-sahabat berbeda suku dan agama.
Gambar 6.10 Anak-anak bersilaturahmi dengan sahabat-sahabat berbeda suku dan agama.
Anak-Anak, tahukah kalian arti silaturahmi? Silaturahmi artinya tali persahabatan atau persaudaraan. Kalian tentu senang jika memiliki banyak sahabat dan saudara, bukan?
Ya, kita memang membutuhkan sahabat dan saudara. Ketika kita sedang merasakan kegembiraan, terasa hambar jika hanya merasakannya sendiri. Kita semakin bergembira jika sahabat dan saudara pun merasakan kegembiraan kita. Ketika sedih, kita pun membutuhkan sahabat yang mendampingi agar tidak larut sedih.
Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bersilaturahmi. Bacalah hadis berikut!
Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bersilaturahmi. Bacalah hadis berikut!
Artinya:
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah mempererat silaturahmi (Muttafaq ‘Alaih dari Abu Hurairah r.a.)
Komentar
Posting Komentar