Kelas 3 BAB III Perilaku Terpuji Adalah Kepribadianku

 

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan kalian mampu:

  1. Meyakini berbakti kepada orang tua dan guru, dan hormat kepada orang lain merupakan perintah Allah Swt. dengan benar.
  2. Menunjukkan sikap berbakti kepada orang tua dan guru, hormat kepada orang lain dengan sungguh-sungguh.
  3. Menjelaskan pengertian dan cara berbakti kepada orang tua dan guru, dan hormat kepada orang lain dengan benar.
  4. Mengidentifikasi ciri-ciri orang yang berbakti kepada orang tua dan guru, dan hormat kepada orang lain dengan benar.
  5. Menemukan cara berbakti kepada orang tua dan guru, dan hormat kepada orang lain dengan benar.
  6. Merumuskan hikmah berbakti kepada orang tua dan guru, dan hormat kepada orang lain dengan benar.
  7. Mendemonstrasikan cara berbakti kepada orang tua dan guru, dan hormat kepada orang lain dengan benar.
  8. Menceritakan kembali pengalaman berbakti kepada orang tua dan guru, dan hormat kepada orang lain dengan benar.

Anak-anak, sayangkah kalian kepada kedua orang tua dan guru? Bagaimana kalian menunjukkan rasa sayang kepada orang tua? Bagaimana sikap kita pada orang lain?

Anak-anak kita akan belajar sikap berbakti pada orang tua dan guru serta sikap hormat pada orang lain.

Ayo tebak-tebakan dengan temanmu, gambar mana yang menunjukkan sikap bakti pada orang tua, bakti pada guru dan hormat pada orang lain!



Gambar 3.1 Menyalami Ibu Guru             



Gambar 3.2 Mendoakan Kedua Orang Tua


Gambar 3.3 Suasana Diskusi di Kelas

Ayah dan ibu adalah sosok yang paling berjasa dalam hidupku.

Aku sangat mencintai keduanya. Ibu, surga ada di telapak kakimu. Aku berjanji akan berbakti kepada keduanya.


 Gambar 3.4 Anak Membantu Orang Tua Membersihkan Halaman

Coba ceritakan apa yang telah kalian lakukan untuk menyenangkan hati ayah dan ibu?

Apa yang kamu rasakan setelah dapat membantu ayah dan ibu?

Ayo baca cerita berikut!

Setelah melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid, Wawan belajar membaca Al-Qur'an dengan ayah. Wawan bersungguh-sungguh mempelajari­ bacaan Al-Qur'an. Ayah sangat senang mendengar bacaan Al-Qur'an Wawan pagi itu.

Usai  membaca  Al- Qur'an, ayah dan Wawan membuka jendela. Udara   sejuk di pagi hari masuk ke ruang utama. Setelah membersihkan jendela.


Gambar 3.5 Anak Membantu Orang Tua menyapu halaman.  Wawan bergegas menyapu halaman

Sementara Halimah, bersama­ ibu bersiap untuk mem­buat sarapan pagi di dapur. Halimah menggoreng ikan dan ibu menanak nasi. Setelah semua masakan telah dimasak, Halimah membantu ibu  meng­hidangkan  di atas meja makan. Lalu dengan ucapan bismillāhirrahmānirahīm mereka sarapan pagi bersama.

Kemudian setelah sarapan pagi, Halimah dan Wawan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Mereka menyalami kedua orang tuanya. Lalu mendengarkan­ nasihat­ untuk belajar sungguh-sungguh.

Gambar 3.6 Anak Menyalami Kedua Orang Tua

A. Sikap Berbakti Kepada Orang Tua

1.  Pengertian Berbakti Kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua berarti menunjukkan sikap sayang, patuh dan taat kepada keduanya. Ayah dan ibu sangat berjasa dalam merawat dan membesarkan kita. Maka sudah selayaknya mereka mendapat perlakuan istimewa. Berbakti kepada keduanya merupakan kewajiban kita.

Kedua orang tua kita telah menyayangi kita dengan ikhlas. Keduanya telah memenuhi kebutuhan makan, minum, pakaian dan tempat berlindung. Orang tua juga telah memberi­kan­ pendidikan dari buaian sampai kita dewasa.



Gambar 3.7 Orang Tua Sedang Mengasuh Anak-anaknya

Patuh dan taat kepada orang tua merupakan kebajikan yang Allah Swt. nilai sebagai ibadah. Allah Swt. akan menjamin surga bagi anak yang patuh dan taat pada orang tuanya.

2.  Ciri-Ciri Anak yang Berbakti Kepada Orang Tua

Berikut ciri-ciri anak yang berbakti kepada orang tua:

    1. Berkata lemah lembut kepada orangَtua.
    2. Taat kepada perintah
    3. Selalu mendoakan.


“Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”


Gambar 3.8 Anak yang Mendoakan Kedua Orang Tuanya

  1. Menjaga nama baiknya.
  2. Mencium tangan untuk minta ridanya.
  3. Menundukkan sebagian badan jika melaluinya.
  4. Mendengarkan nasihat keduanya.
  5. Selalu memiliki waktu untuk membantu orang tua.

3.Cara Menumbuhkan Sikap Bakti Kepada Orang Tua

Sikap berbakti kepada orang tua dapat ditumbuhkan dengan cara:

  1. Senantiasa mengingat kebaikan orang tua.
  2. Meyakini surga bagi yang berbakti kepada orang tua.
  3. Selalu mendahulukan perintah orang tua.
  4. Bersyukur atas karunia, berupa orang tua yang hebat.


Gambar 3.9 Pengorbanan dan Kebaikan Kedua Orang Tua

4. Hikmah berbakti Kepada Orang Tua

  1. Bertambah kebaikan dan keberkahan.
  2. Memperoleh kemuliaan di sisi Allah Swt.
  3. Mendapat rahmat dan rida Allah Swt.
  4. Mendapatkan nikmat surga.
  5. Bahagia karena mampu menentramkan hati orang tua.

5. Akibat Tidak Berbakti Kepada Orang Tua

  1. Mendapat dosa besar.
  2. Membatalkan amal baik.
  3. Jauh dari rahmat Allah Swt.
  4. Dekat dengan murka Allah Swt.


Aku menulis 3 (tiga) kegiatan yang menunjukkan rasa baktiku pada orang tuaku.

 Ayo cermati kisah teladan berikut!


Di masa Rasulullah saw. ada seorang laki-laki bernama Alqamah. Dia rajin beribadah dan bersedekah. Namun menjelang ajalnya, lidahnya sulit mengucapkan kalimat Laa Ilāha illallāh. Berita ini sampai kepada Rasulullah saw. dan meminta Bilal untuk menemui ibunya.

Ketika ibunya datang, Rasulullah meminta penjelasan dari ibu perihal anaknya. Ia pun menceritakan bahwa Alqamah adalah anak yang taat beribadah dan bersedekah. Namun ia pernah marah pada Alqamah yang lebih mengutamakan istrinya dari pada ibunya.

Lalu Rasulullah berkata, “Murka ibunya yang telah membuat Alqamah sulit mengucap Laa Ilāha illallāh. Lalu Rasulullah saw. meminta Bilal untuk mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Alqamah.

Mengetahui hal itu, ibunya serta merta memaafkan dan meridainya. Kemudian Rasulullah meminta Bilal kembali ke rumah Alqamah. Dan sesampai di depan pintu, Bilal mendengar Alqamah mengucapkan Laa Ilāha illallāh lalu meninggal dunia.

 (Hadis dan Kisah Teladan untuk Anak Saleh)


Seorang ibu dapat melupakan kedurhakaan seorang anak, tatkala anaknya tertimpah musibah. Inilah kasih sayang yang sesungguhnya.


 Gambar 3.10 Seseorang yang Sedang Sakaratul Maut

Kewajiban anak terhadap orang tuanya adalah menunjukkan sikap bakti. Karena Ibu yang telah mengandung­ dan merawat. Ayah yang telah berjuang untuk menafkahi, itu satu di antara banyak alasan mengapa kita harus berbakti.

Membuatnya tersenyum bahagia merupakan tanda bakti. Menghormati keluarga, dan sahabatnya juga merupakan bakti. Ketahuilah, apa yang orang tua kita berikan tidak akan mampu kita membalasnya. Hanya kita harus terus berusaha untuk tentramkan hatinya. Jaga nama baiknya. Muliakan dan hormati keputusannya.

Semoga ananda menjadi anak yang berbakti dan sayang pada orang tua serta berakhlak mulia.


Aku membaca doa untuk ayah dan ibu.  


  1. Anggota kelompokku akan bermain peran. Ada yang berperan jadi ayah, ibu dan anak. Kami akan memerankan lakon seorang anak yang hendak pergi ke sekolah dan mencium tangan ayah ibunya sebelum berangkat. Lalu meminta doa agar sukses belajar.
  2. Anggota kelompok akan menulis laporan tentang bantuan yang dilakukan untuk meringankan pekerjaan orang tua di rumah. Lalu mengumpulkan dan menyampaikannya kepada kelompok.

 

Lirik Kasidah Kasih Sayangnya Bunda

Kasih sayangnya bunda
tidak ada batasnya
siang malam dijaganya
dipangku dan ditimangnya
dengan kasih sayangnya
Bila di malam hari
bunda tetap berdo'a
bila kau dewasa nanti
hidupmu akan berjasa
untuk nusa dan bangsa
Oh Tuhanku Yang Maha Kaya
limpahkan kurnia-Mu padanya
panjangkan umur rendah rezekinya
yang utama sifat jujur dan setia
jangan lupa
Bila kelak kau dewasa nanti
pesan bunda jangan ingkari
jangan lupa pesan ini
jangan sampai hati bunda 
kau sakiti

Gambar 3.11 Ibu Sedang Menyuapi Anaknya


 B. Berbakti Kepada Guru

 Perhatikan gambar berikut ini!


Gambar 3.12 Seorang Murid yang Ingin Membantu Gurunya

Siapa di antara kalian yang pernah membantu guru? Coba sebutkan jenis bantuan apa yang diberikan? Bagaimana cara kalian jika berbicara dengan guru?

 Apa yang kalian lakukan jika guru sedang menjelaskan pelajaran?

  1.  Pengertian Berbakti Kepada Guru

 Berbakti kepada guru adalah menunjukkan sikap sayang, patuh, taat, dan hormat kepada guru. Guru sangat berjasa dalam mendidik kita selain ayah dan ibu. Guru adalah orang tua kita di sekolah. Berbakti kepada guru sama halnya berbakti kepada orang tua. Kita bisa membaca, menulis dan berhitung adalah karena jasa guru. Oleh karena itu berbakti kepada guru merupakan sikap terpuji. Guru adalah ahli ilmu. Ahli ilmu disebut ulama'. ْ Berbaktiَ dan menghormati guru berartiَْ kita menghormati ulama meghormati ulama' merupakan perintah Nabi Muhammadِ saw. denganِ sabdanya:ِ


“Muliakanlah ahli ilmu! Sesungguhnya mereka adalah pewaris para Nabi. Barang siapa yang memuliakan ahli ilmu, maka sungguh dianggap telah memuliakan Allah Swt. dan Rasul-Nya.” (HR. al-Khaṭīb dari Jābir)

 2.Ciri-Ciri Anak yang Berbakti Kepada Guru
1. Bersikap merendah.
2. Mendengar nasihat dan hikmah darinya.
3. Selalu berdoa memohon ampun untuknya.
4. Memperhatikan anak-anaknya.
5. Senantiasa sopan jika berhadapan dengannya.
6. Meminta izin jika ingin bertanya dan menemuinya.
7. Menyelesaikan tugas yang diberikannya.
3. Cara Menumbuhkan Sikap Berbakti Kepada Guru
1. Mengingat jasanya yang telah mendidik kita.
2.Bersyukur memiliki kesempatan untuk belajar bersamanya.
3. Sungguh-sungguh menjalankan nasihatnya.
4. Selalu dekat dengannya.
4. Hikmah Berbakti Kepada Guru
1. Memperoleh ilmu yang bermanfaat.
2. Mendapatkan kemuliaan di sisi Allah Swt.
3. Keridaan guru merupakan kunci sukses.
4. Menjadi pribadi yang tulus.
5. Bernilai ibadah.
5. Akibat Anak yang Tidak Berbakti Kepada Guru
1. Merasakan kebodohan selama hidupnya.
2. Tidak dianggap sebagai umat nabi Muhammad saw.
3.Tidak mendapatkan keberkahan dari ilmu yang diperoleh.
4. Tumbuh menjadi pribadi yang sombong.


 

Gambar 3.13 Percakapan Guru dengan Muridnya

Ayo Cermati Kisah Teladan Berikut!

 

Kisah Bakti Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Syafi'i

 

Salah satu cara yang dilakukan ulama untuk memperoleh keberkahan ilmu adalah dengan menghormati dan berbakti pada guru. Hal itu dilakukan oleh Imam Syafi'i pada salah satu gurunya yaitu Imam Malik. Pada kesempatan belajar dengan Imam Malik, Imam Syafi'i membuka lembaran-lembaran kertas dengan perlahan dan hati-hati agar tidak terdengar oleh Imam Malik.

 

Lain halnya dengan Imam Ahmad bin Hambal, ia selalu berdoa memohon ampun untuk gurunya, yaitu Imam Syafi'i. Dalam banyak kesempatan ia berdoa untuk gurunya tersebut agar memperoleh kemuliaan dan keridaan ilmu dari sang guru.

   


Ulama dan para Imam terdahulu memperoleh keberkahan ilmu, karena mereka hormat dan bakti pada guru mereka.

 


 Pahlawan tanpa tanda jasa itulah guru. Kebahagiaan bagi guru adalah membuat muridnya berakhlak dan berprestasi. Ketulusan guru mendidik menjadi keberkahan buat para muridnya. Walau banyak guru tidak kaya harta, tetapi mereka kaya amal yang tiada putusnya.

 Tidak ada alasan untuk tidak menghormatinya. Bahkan keridaan akan ilmunya kita harapkan. Para guru dengan akhlaknya yang mulia merupakan pewaris para ulama.

 Semoga bapak dan ibu guru senantiasa diberi kesabaran dan kekuatan untuk terus mendampingi kami dalam belajar hikmah.

 


 Aku memberi tanda ( ) pada kolom yang aku pilih

 Pernyataan sikap

  1.       Aku mengucapkan salam ketika bertemu guru

2.       Aku mendoakan kebaikan untuk guru

3.       Aku senang mengganggu anak ibu guru

4.       Aku mendengar nasihat guru


Berjalan raja di antara pepohon

Permaisuri turun dari bahtera

Kata terucap doa pun termohon

Agar guruku sehat sejahtera

Anak raja pergi berburu

Berburu kijang antara jati

Kucari ridamu wahai sang guru

Patuh dan taat adalah bukti

 

Aku mengucapkan salam pada guru setiap kali bertemu.  




  1. Bersama kelompokku merumuskan beberapa cara berbakti kepada guru.
  2. Aku dan kelompokku menulis kaligrafi doa kepada guru di atas kertas karton, kemudian dicat warna agar tampak indah.  


 C.  Menghormati Orang Lain

 


 

Gambar 3.14 Keragaman Suku, Bangsa dan Agama

 

 

 

Coba tanyakan asal suku teman satu kelasmu? Adakah di antara temanmu yang berbeda keyakinan denganmu? Bagaimana sikapmu terhadap temanmu yang berbeda agama?

 

Lalu, bagaimana pendapatmu tentang gambar di atas?

 

1.  Pengertian Menghormati Orang Lain

 

Allah Swt. telah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa­-bangsa, tujuannya agar kita saling mengenal dan menghormati. Allah Swt. telah berfirman dalam Al-Qur'an:


“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa­-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.“ (Al-Hujurāt: 13)

Lalu apa maksud dari menghormati orang lain? Menghormati orang lain artinya menunjukkan sikap menghargai pada orang lain. Baik yang seagama maupun yang berbeda agama. Yang satu suku atau yang berbeda suku. Semua orang punya hak untuk dihargai dan dihormati. Orang yang tidak menghargai orang lain berarti menganggap orang lain lebih hina.

 

2.            Ciri-Ciri Orang yang Menghormati Orang lain

a.        Sopan dan santun dalam berbicara.

b.       Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah, walau beda keyakinan.

c.        Memilih sahabat bukan karena kaya, cantik, atau satu suku.

d.       Menghargai pendapat ketika diskusi.

e.        Memuji dengan ucapan selamat saat teman berprestasi.

f.         Mendahulukan orang yang lebih tua.

 

3.            Cara Menumbuhkan Sikap Menghormati Orang Lain

a.        Menyadari bahwa orang lain juga punya kelebihan.

b.       Kita tidak bisa hidup sendiri.

c.        Selalu memaafkan kesalahan orang lain.

d.       Mengingat kebaikan orang lain.

e.        Meyakini bahwa perbedaan adalah sunnahtullāh.

4.            Hikmah Menghormati Orang Lain

a.        Rendah hati dan tidak sombong.

b.       Punya rasa malu.

c.        Tulus membantu orang lain.

d.       Menjadi pribadi yang pemaaf.

e.        Menyayangi tanpa pilih kasih.

5.            Akibat dari Orang yang Tidak Menghormati Orang Lain

a.        Akan dijauhi teman.

b.       Tidak ada yang membantu ketika kesusahan.

c.        Tidak percaya apa yang diucapkan.

d.       Hati tidak tentram.

Hasan dan Husain yang merupakan cucu Rasulullah saw. suatu ketika melihat orang tua yang salah dalam berwudhu. Maka untuk mengingatkan orang tersebut tanpa harus menyinggung perasaannya, mereka berdua meminta pendapat dari orang tua tersebut siapakah di antara mereka berdua yang paling benar wudhunya. Lalu mereka berdua berdebat dan merasa benar pelaksanaan wudhunya.

Hal ini menyadarkan si orang tua tentang cara berwudhu yang benar. Lalu orang tua tersebut berkata “Demi Allah Swt. cara wudhu kalianlah yang benar dan cara wudhuku yang keliru. Hasan dan Husain merasa lega sudah bisa mengingatkan seseorang dari kesalahan tanpa harus menyinggung perasaannya.

 


Siapapun orangnya, baik tua maupun muda, kaya atau miskin, seagama atau beda keyakinan kita harus hargai dan hormati apa yang menjadi pilihan hidupnya. Tugas kita terus berdakwah dan mengingatkan akan kebenaran tanpa harus menyinggung perasaan.

 

 


Hidup dengan keragaman suku, tingkat usia, beda agama bukan jadi halangan untuk menghargai sesama. Karena ketika seorang muslim mampu menghormati­ orang lain, berarti ia telah menjalankan agama Allah Swt. dan ajaran Rasulullah. Memahami kekurangan orang lain berarti kita sedang belajar untuk menjadi sosok yang rendah hati dan tidak sombong.

 


 

Aku selalu menghormati orang lain walau beda agama dan beda golongan.

 

 


Aku memberi tanda ( ) pada kolom yang aku pilih

 

 Pernyataan sikap

1.       Mengganggu orang yang sedang beribadah

2.       Berteriak ketika menyampaikan pendapat

3.       Selalu menghargai pendapat orang lain

4.       Menghormati orang yang lebih tua


Hormati, Sayangi, Hargai

(Nada : Dua Mata Saya)

 

Yang tua hormati

Yang muda sayangi

Yang berbeda hargai

Itu sikap terpuji

 

 

 

1.      


Berbakti pada orang tua dan guru adalah sikap terpuji.

2.       Berbakti berarti menunjukkan sikap sayang, patuh dan taat.

3.       Patuh dan taat pada orang tua adalah ke­ bajikan bernilai ibadah.

4.       Ayah dan Ibu telah berjasa merawat dan membesarkan kita.

5.       Guru merupakan orang tua kita di sekolah.

6.       Guru berjasa dalam mendidik kita.

7.       Menghormati berarti menunjukkan sikap menghargai.

8.       Manusia diciptakan Allah Swt. berbeda beda, maka hormatilah perbedaan.

9.       Menghormati orang lain berarti telah meng­ hormati diri sendiri.


Ø   Anak-anak, siapakah di antara kalian yang paling bergembira belajar tentang bakti pada orang tua dan guru?

Ø   Bagaimana rasanya jika sahabat menghormati kita ?

Ø   Apakah ada rencana berkunjung ke rumah bapak/ibu guru?

Ø   Alhamdulillah, kalian pasti sudah mempraktikkan cara berbakti pada guru dan orang tua, serta menghormati orang lain.





Soal Pendidikan Agama Islam

Soal Pendidikan Agama Islam

A. Berilah tanda centang ( √ ) di kolom B apabila pernyataannya benar atau di kolom S apabila pernyataannya salah.
No Pernyataan B S
1 Sifat wajib Allah Swt. adalah sifat yang pasti dimiliki Allah Swt.
2 Fanā', Karāhah, Hudūs, Bukmun, dan Maiyitan termasuk sifat mustahil Allah Swt.
3 Wujud, Qidam, dan Baqā' adalah sifat jaiz Allah Swt.
4 Hasan anak muslim yang berprestasi. Ia yakin prestasi itu diperoleh karena rajin belajar. Prestasinya tidak berkaitan dengan kehendak Allah Swt. juga tidak berkaitan dengan kekuasaan Allah Swt. Itulah keyakinannya. Sebagai seorang muslim, benarkah keyakinannya itu?
5 Edo anak yang baik. Tiap hari membantu membersihkan rumah. Ia juga tidak lupa belajar. Penampilannya ramah. Aku suka padanya. Sedangkan Jade anak yang nakal. Tiap hari suka mengganggu. Ia juga malas belajar. Namun aku tidak membencinya. Bisa saja suatu saat dia menjadi orang baik. Mungkin juga tetap sebagai anak nakal. Kemungkinan itu tetap ada, karena aku yakin Allah Swt. mengubah sikap Jade atau tidak mengubahnya. Aku yakin atas sifat jaiz Allah Swt.
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
1. Jelaskan pengertian bahwa Allah Maha Pemberi!
2. Apabila mendapatkan rezeki yang banyak, maka apa saja yang kalian lakukan?
3. Jelaskan pengertian al-Kabīr!
4. Pada siang bulan Ramadan, ada orang yang menghancurkan toko penjual roti sambil bertakbir. Ia merasa tindakannya benar. Ia merasa sudah membesarkan nama Allah Swt. bagaimana menurut kalian?
5. Rio pergi ke sekolah. Ia membawa sepuluh ribu sebagai uang jajannya. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan anak kecil yang menangis karena lapar. Anak kecil tersebut ternyata yatim. Ia tidak bisa membeli makanan karena tidak punya uang. Kalau uang jajan Rio diberikan maka tidak bisa membeli jajan. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Rio?
Kunci Jawaban (sembunyikan untuk tampilan akhir)

Komentar