Kelas VI: BAB V "Jasa Khulafaurrasyidin untuk Dunia"
1. Siapakah nama asli dari Khalifah Abu Bakar sebelum masuk Islam?
2. Apa gelar yang diberikan kepada Abu Bakar karena selalu membenarkan Nabi Muhammad saw.?
3. Siapakah yang diutus untuk mengumpulkan Al-Qur'an atas perintah Abu Bakar?
4. Apa nasab dari Abu Bakar?
5. Peristiwa apa yang membuat Umar bin Khattab menangis setelah Rasulullah saw. wafat?
6. Apa gelar yang diberikan kepada Umar bin Khattab setelah masuk Islam?
7. Apa jasa utama Abu Bakar dalam membantu kaum Muslimin yang disiksa karena masuk Islam?
8. Apa alasan utama Umar bin Khattab memohonkan keislamannya dalam doa Nabi Muhammad saw.?
9. Apa yang dilakukan Abu Bakar setelah Rasulullah saw. wafat untuk menjaga keimanan kaum Muslimin?
10. Di manakah Umar bin Khattab menyatakan keislamannya?
Skor Anda: 0/100
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu:
- Menyebutkan nasab dan gelar Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khatab
- Menjelaskan dakwah Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab
- Menjelaskan jasa-jasa Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab
- Membuat paparan tentang jasa-jasa Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab
- Bersikap dan berkarakter dari keteladanan Khulafaurrasyidin
Kata Kunci
# Khalifah #dakwah # Khulafaurrasyidin # Keteladanan # Kisah # Jasa # Ajaran Khulafaurrasyidin
Ayo Siap-Siap Belajar
Sebelum mulai belajar, silahkan siapkan alat tulis kalian, kemudian duduklah dengan rapi dan awali dengan berdoa kepada Allah Swt., agar bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat!
Di kelas 5, kalian telah mempelajari materi tentang Khulafaurrasyidin. Sahabat Nabi yang termasuk Khulafaurrasyidin antara lain; Abu Bakar al-Ṣiddiq, Umar bin Khattab, Uṡman bin Affan, dan Ali bin Abi Ṭalib. Pada materi pelajaran kali ini kita akan mempelajari tentang jasa-jasa Khulafaurrasyidin terhadap perkembangan agama Islam yakni jasa-jasa khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq dan Umar bin Khattab dalam mengembangkan dan menegakkan agama Islam?
Sebelum mulai belajar, silahkan siapkan alat tulis kalian, kemudian duduklah dengan rapi dan awali dengan berdoa kepada Allah Swt., agar bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat!
Di kelas 5, kalian telah mempelajari materi tentang Khulafaurrasyidin. Sahabat Nabi yang termasuk Khulafaurrasyidin antara lain; Abu Bakar al-Ṣiddiq, Umar bin Khattab, Uṡman bin Affan, dan Ali bin Abi Ṭalib. Pada materi pelajaran kali ini kita akan mempelajari tentang jasa-jasa Khulafaurrasyidin terhadap perkembangan agama Islam yakni jasa-jasa khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq dan Umar bin Khattab dalam mengembangkan dan menegakkan agama Islam?
Renungkanlah!
Senin, 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijrah, saat waktu ḍuha Rasulullah saw. wafat. Kesedihan melanda Madinah dan sekitarnya. Para sahabat dan kaum muslimin dirundung kesedihan yang mendalam, sampai-sampai Umar bin Khatab marah dan berpidato di hadapan orang banyak. “Sesungguhnya beberapa orang munaik beranggapan bahwa Rasulullah saw akan meninggal dunia. Sesungguhnya beliau tidak meninggal dunia, tetapi pergi ke hadapan Rabbnya seperti yang dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya selama empat puluh hari, lalu kembali lagi kepada mereka setelah dianggap meninggal dunia. Demi Allah, Rasulullah saw benar-benar akan kembali. Maka tangan dan kaki orang-orang yang beranggapan beliau meninggal, hendaknya dipotong.
Abu Bakar mendatangi kerumunan orang yang mendengarkan kemarahan Umar bin Khatab. Ia membentak Umar bin Khatab. “Duduklah wahai Umar!” Umar tidak mau duduk, tapi perhatian orang-orang mulai beralih kepada Abu Bakar.
Abu Bakar berkata. “Barang siapa di antara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia.Tetapi, barang siapa di antara kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak meninggal.”
Allah Swt berirman dalam Q.S Ali ‘Imran/3: 144:
Senin, 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijrah, saat waktu ḍuha Rasulullah saw. wafat. Kesedihan melanda Madinah dan sekitarnya. Para sahabat dan kaum muslimin dirundung kesedihan yang mendalam, sampai-sampai Umar bin Khatab marah dan berpidato di hadapan orang banyak. “Sesungguhnya beberapa orang munaik beranggapan bahwa Rasulullah saw akan meninggal dunia. Sesungguhnya beliau tidak meninggal dunia, tetapi pergi ke hadapan Rabbnya seperti yang dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya selama empat puluh hari, lalu kembali lagi kepada mereka setelah dianggap meninggal dunia. Demi Allah, Rasulullah saw benar-benar akan kembali. Maka tangan dan kaki orang-orang yang beranggapan beliau meninggal, hendaknya dipotong.
Abu Bakar mendatangi kerumunan orang yang mendengarkan kemarahan Umar bin Khatab. Ia membentak Umar bin Khatab. “Duduklah wahai Umar!” Umar tidak mau duduk, tapi perhatian orang-orang mulai beralih kepada Abu Bakar.
Abu Bakar berkata. “Barang siapa di antara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia.Tetapi, barang siapa di antara kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak meninggal.”
Allah Swt berirman dalam Q.S Ali ‘Imran/3: 144:
Artinya: Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur. (Q.S Ali ‘Imron/3: 144)
Setelah mendengar ayat yang dibacakan oleh Abu Bakar, semua orang tersadarkan bahkan Umar bin Khatab pun menangis, dan ambruk, ke tanah.
A. Abu Bakar al-Ṣiddiq
Cermati gambar berikut !
Gambar 5.1 Para Sahabat sedang bermusyawarah |
Aktivitasku
Dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 159 terdapat perintah Allah tentang musyawarah.
Perintah ini diamalkan dalam Pancasila sebagai dasar negara. Tulislah bentuk-bentuk musyawarah yang pernah kalian lakukan!
1. Nasab dan Gelar Abu Bakar
Masa Jahiliyah, sebelum memeluk Islam, Abu Bakar bernama Abdul Ka’bah dan setelah memeluk Islam, ia diberi nama oleh Rasulullah saw. dengan sebutan Abdullah. Beliau adalah seorang laki-laki yang segera masuk Islam Ketika Muhammad sahabat dekatnya diangkat menjadi Nabi oleh Allah Swt. Oleh karena itu, beliau diberi nama Abu Bakar. Abu artinya Bapak. Bakar artinya dengan segera.
Abu Bakar dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Umi Al-Khair yang semula bernama Salma binti Ṣakhir bin Amir. Sedangkan, ayahnya Bernama Abu Qahafah yang semula bernama Uṡman bin Amir.
Abu Bakar diberi gelar al-Ṣiddiq (sangat benar) dari Allah Swt. melalui lisan Nabi saw. karena dia selalu membenarkan apa yang dibawa atau disampaikan oleh Rasulullah saw.
Perlu kalian tahu kisah gelar al-Ṣiddiq.
Saat Nabi saw melakukan Isrā Mi’raj ke Masjid al-Aqsha, orang-orang memperbincangkan cerita itu. Sebagian orang yang sudah beriman mendengar cerita itu, kembali murtad. Mereka melaporkan cerita itu kepada Abu Bakar. “ Apakah engkau berada di pihak sahabatmu itu, yang mengaku bahwa ia telah melakukan perjalanan pada malam hari ke Baitul Maqdis?”
Abu Bakar menjawab. “Apakah benar ia (Muhammad saw) mengatakan demikian?”
Mereka menjawab. “Ya”
“Jika memang ia telah mengatakannya, ia benar,” tegas Abu Bakar.
“Engkau membenarkan ia pergi di malam hari ke Baitul Maqdis, dan telah datang lagi sebelum subuh?”
“ Ya, dan aku akan terus membenarkan meskipun beliau mengatakan yang lebih jauh dari itu. Aku membenarkan dengan kabar langit, baik di pagi maupun malam hari,” jawab Abu Bakar.
Sejak saat itulah Abu Bakar dijuluki dengan al-Ṣiddiq. Ali bin Abi Ṭalib mengatakan dan bersumpah “ Allah menurunkan nama Abu Bakar dari langit: al-Ṣiddiq”
2. Dakwah Abu Bakar al-Ṣiddiq
Ketika Muhammad saw, sahabat dekatnya mengabarkan bahwa ia telah diangkat sebagai Nabi olehAllah Swt. Abu Bakar (saat itu masih bernama Abdul Ka’bah) segera beriman kepada Allah dan mempercayai atas kenabian Muhammad saw. Abu Bakar terus berdakwah bersama Nabi saw. mengajak sahabat dekatnya memelukIslam di antaranya: Uṡman, Zubair, Talhah, Abdurahman, dan Sa’ad ibn Abi Waqas. Abu Bakar dengan hartanya memerdekakan tujuh Budak yang disiksa karena memeluk Islam di antaranya: Bilal, Ammar, dan Zunairah.Gambar 5.2 Abu Bakar Membebaskan Bilal - Membenarkan peristiwa Isrā Mi’raj. Saat orang-orang kembali murtad karena tidak percaya atas Isrā dan Mi’raj Nabi saw, Abu Bakar dengan tegas mengatakan “Aku akan terus membenarkan meskipun beliau mengatakan yang lebih jauh dari itu. Aku membenarkan dengan kabar langit, baik di pagi maupun malam hari.”
- Berhijrah di masa-masa akhir, saat kemarahan kair Quraisy memuncak dan fokus mereka tertuju kepada orang-orang muslim yang masih tersisa di Makkah, Abu Bakar mengatur strategi untuk pergi meninggalkan tanah kelahirannya. Ia berhijrah berdua bersama Muhammad saw. bersembunyi beberapa hari di sebuah gua sempit, sekaligus menjadi saksi terjadinya mukjizat dari Allah atas diri Nabi saw.
- Saat Rasulullah saw. wafat, para sahabat dan kaum muslimin dirundung sedih mendalam. Keimanan kaum muslimin dalam krisis. Abu Bakar tampil dengan tegar menenangkan mereka dengan kalimat yang menyadarkan keimanan yang mulai goyah. “Barang siapa di antara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia. Tetapi, barang siapa di antara kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak meninggal.”
a. Menjaga Persatuan Kaum Muslimin
Setelah Nabi saw wafat, kaum Ansar dan Muhajirin berkumpul di rumah Sa’ad ibn Ubadah di Saqifah Bani Sa’idah. Mereka bermusyawarah dari siang sampai Senin malam 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijrah. Semua yang hadir akhirnya sepakat mengangkat dan membaiat Abu Bakar sebagai Khalifah.
Gambar 5.3 Abu Bakar Berpidato |
Saat Abu Bakar naik ke mimbar, ia tidak melihat kehadiran Zubair. Abu Bakar berkata, “Panggilkan Zubair!“ Setelah Zubair datang, Abu Bakar Berkata, “Wahai anak bibi Rasululullah, apakah engkau ingin persatuan kaum muslimin pecah?” Zubair menjawab, ”Tidak, wahai khalifah Rasulullah.” Kemudian Zubair membaiat Abu Bakar.
Abu Bakar tidak melihat kehadrian Ali bin Abi Ṭalib, “Panggilkan Ali bin Abi Ṭalib!” Setelah Ali datang, Abu Bakar berkata, “Wahai sepupu Rasulullah yang telah dinikahkan Rasulullah dengan putrinya, apakah engkau ingin persatuan kaum muslimin pecah?” Ali bin Abi Ṭalib menjawab,”Tidak ada cela, wahai Khalifah Rasulullah saw.” Ali bin Abi Ṭalib pun membaiat Abu Bakar.
b. Membangkitkan Kepercayaan Diri Kaum Muslimin
Abu Bakar menjadi khalifah di saat krisis. Kaum muslimin kehilangan kepercayaan diri, putus asa. Untuk membangkitkan kekuatan kaum muslimin, Abu Bakar memulai dari mengobarkan semangat
pasukan militer, melanjutkan ekspedisi pasukan militer pimpinan Usamah bin Zaid yang tertunda karena sakitnya sampai wafatnya Rasulullah saw. Walaupun banyak yang kurang setuju, Abu Bakar tetap bersikukuh. Allah memberkahi, ekspedisi ribuan pasukan Usamah bin Zaid dengan membawa 11 panji Rasulullah saw mampu menggetarkan daerah-daerah yang dilewati. Kaum muslimin yang semula merasa putus asa kembali bangkit kepercayaan dirinya. Pasukan Usamah mampu membuat ketar-ketir kabilah yang semula berniat memisahkan diri dari barisan kaum muslimin. Mereka berpikir bahwa jika kaum muslimin lemah, tidak mungkin mampu memberangkatkan pasukan yang besar di masa sulit.
Abu Bakar menjadi khalifah di saat krisis. Kaum muslimin kehilangan kepercayaan diri, putus asa. Untuk membangkitkan kekuatan kaum muslimin, Abu Bakar memulai dari mengobarkan semangat
Gambar 5.4 Abu Bakar menjadi khalifah |
pasukan militer, melanjutkan ekspedisi pasukan militer pimpinan Usamah bin Zaid yang tertunda karena sakitnya sampai wafatnya Rasulullah saw. Walaupun banyak yang kurang setuju, Abu Bakar tetap bersikukuh. Allah memberkahi, ekspedisi ribuan pasukan Usamah bin Zaid dengan membawa 11 panji Rasulullah saw mampu menggetarkan daerah-daerah yang dilewati. Kaum muslimin yang semula merasa putus asa kembali bangkit kepercayaan dirinya. Pasukan Usamah mampu membuat ketar-ketir kabilah yang semula berniat memisahkan diri dari barisan kaum muslimin. Mereka berpikir bahwa jika kaum muslimin lemah, tidak mungkin mampu memberangkatkan pasukan yang besar di masa sulit.
c. Menegakkan Keimanan dan Hukum
Orang munafik adalah orang mulutnya bersyahadatain, tapi hati dan perbuatannya tidak mengikuti ajaran Rasulullah saw, bahkan hatinya membenci Islam.
Saat Nabi saw. masih hidup, orang-orang munafik tidak menunjukkan kemunafikannya. Namun, ketika Rasullah saw. wafat, mereka menampakkan dirinya dan kembali murtad. Ada yang menentang tidak membayar zakat, ada pula yang bersekutu menjadi pengikut nabi palsu.
Abu Bakar, khalifah penerus Rasulullah saw. Ia dihadapkan dengan krisis akidah dan hukum. Oleh sebab itu, ia menetapkan beberapa kebijakan di antaranya:
- Menumpas pemberontakan kaum munafik yang dipimpin para nabi palsu seperti Musyailamah al-Kazzab dan Aswad al-Ansi.
- Menumpas pengkhianatan orang-orang murtad yang tersebar di seluruh Jazirah Arab, baik Timur, Barat, Utara, maupun Selatan. Tindakan tegas Abu Bakar berhasil mengembalikan kesadaran dan keimanan mereka kepada Islam yang sudah dipeluknya, sehingga Jazirah Arab terbebas dari riddah atau pemurtadan masal.
- Menegakkan syariat Islam (hukum) yakni tidak memisahkan kewajiban salat dengan zakat. Memberantas orang-orang yang menghasut ummat untuk menolak membayar zakat. Abu Bakar menegaskan bahwa zakat adalah haknya harta.
Dalam peristiwa Yamamah penghafal Qur’an gugur mencapai 700 orang. Oleh sebab itu, Umar bin Khattab mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq agar mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu musḥaf. Umar bin Khattab takut Al-Qur’an akan hilang karena para penghafalnya semakin berkurang.
Gambar 5.5 Kodifikasi Al-Qur’an |
Sahabat yang sudah bisa membaca dan menulis membudayakan tulis menulis pada masa Rasulullah saw. Zaid bin Ṡabit salah satu dari ratusan sahabat yang senantiasa menulis ayat-ayat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
Lembaran-lembaran hasil pengumpulan Al-Qur’an disimpan Khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq, sampai ia meninggal dunia. Kemudian berpindah kepada Umar bin Khattab sampai ia pun meninggal. Sepeninggal Umar bin Khattab, kumpulan Al-Qur’an dipegang oleh Hafsah binti Umar.
Peran Khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq dalam pengumpulan Al-Qur’an merupakan jasa dan kemaslahatan terbesar dalam agama Islam. Ia telah menunaikan amanah Rasulullah saw. “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat” (HR. al-Bukhari) “Janganlah kamu menulis dariku selain AlQur’an. Dan barang siapa yang menulis dariku selain Al-Qur’an, maka hendaklah ia menghapusnya.” (HR. Muslim dan Abu Said Al-Khudri). Hadis ini mengisyaratkan bahwa ketika di masa turunnya wahyu, Rasulullah saw. melarang para sahabat menulis (Hadis) selain Al-Qur’an. Rasulullah melarang karena khawatir bercapur baurnya Al-Qur’an dan Hadis, demi terpeliharanya keaslian Al-Qur’an.
Khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq wafat Senin malam, tanggal 22 Jumadil Akhir tahun 13 H dalam usia 63 tahun. Abu Bakar menjadi khalifah selama 2 tahun. Ia menderita sakit panas selama 15 hari. Kalimat terakhir yang diucapakan sebelum wafat, “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh” (Q.S Yusuf/12: 101)
Aktivitasku
Setelah membaca dan mempelajari kisah Abu Bakar al-Ṣiddiq dalam menjaga persatuan kaum Muslimin, maka patut kiranya mendiskusikan bersama teman-teman tentang apa yang bisa dilakukan untuk mejaga dan memelihara persatuan Umat Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gambar 5.6 Tokoh Arab Quraisy |
B. Umar bin Khattab
1. Nama, Nasab dan Gelar
Umar lahir 13 tahun setelah Tahun Gajah. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Hantamah. Umar bin Khattab tumbuh dalam keberanian, keperwiraan, kecerdasan, dan karakter Jahiliyah.
Sebelum masuk Islam, Umar mewarisi ayahnya sebagai tokoh dan pembesar Quraisy. Kaum Quraisy selalu menjadikan Umar sebagai duta dan perwakilan dalam penyelesaian konlik dan peperangan. Ia salah satu pembenci, penentang Islam, bahkan pernah merencanakan untuk membunuh Muhammad saw.
Gambar 5.7 Kaum Muslimin salat di depan ka’bah |
Kaum muslimin menyambut gembira Islamnya Umar bin Khattab. Mereka menggelarinya al-Faruq.
Aisyah r.a mengatakan, “Rasulullah saw menamakan Umar dengan al-Faruq.” Al-Faruq artinya yang dapat membedakan yang hak dan batil atau membedakan yang benar dan salah.
2. Dakwah Umar bin Khatab
- Umar bin Khatab mengumumkan keislamannya kepada kaum Quraisy, kemudian meminta dan menjamin Rasulullah saw untuk berdakwah secara terang-terangan. Sejak saat itu kaum Muslimin bisa melakukan salat di depan Baitullah, walaupun Umar harus rela mengorbankan dirinya dikeroyok oleh orang-orang Quraisy yang berbalik memusuhi dan membencinya. Umar mengembalikan jaminan keselamatan atas dirinya kepada tokoh Quraisy. Ia lebih tidak tega kaum Muslimin disiksa sementara dia tidak.
- Umar bin Khattab setia menemani Rasulullah saw berdakwah. Kesetiaannya diumpamakan tubuh dengan kepala, bayangan dengan pemiliknya, dan siang dengan malam.
- Umar bin Khattab tidak sungkan menyampaikan pendapat kepada Rasulullah saw. Saat Rasulullah akan menyalati jenazah Abudullah bin Ubay, tokoh kaum munaik, Umar menyampaikan keberatan sambil memegang baju Rasulullah.” Wahai Rasulullah, apakah Anda akan menyalatinya, sedang Allah melarang menyalatinya?” Selesai salat jenazah, Nabi saw. mendapat wahyu dari Allah yang isinya larangan menyalati jenazah orang munaik.
- Umar bin Khattab orang pertama yang memerintahkan untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadan dengan salat malam bersama dengan satu imam.
- Umar bin Khattab memberi kebebasan berpendapat baik kepada lakilaki maupun perempuan. Suatu waktu, khalifah Umar bin Khattab sedang khutbah di masjid tentang masalah mahar. Seorang perempuan menyampaikan pendapatnya. Umar tidak melarangnya, bahkan diketahui pendapat yang benar adalah pendapat perempuan tersebut. ” Perempuan itu benar dan Umar yang salah.” Kata Umar.
3. Umar bin Khattab Menjadi Khalifah
Sebelum wafat, khalifah Abu Bakar berwasiat kepada para sahabat dan kaum Muslimin bahwa penggantinya sebagai khalifah adalah Umar bin Khatab. Abu Bakar merasa khawatir peristiwa Ṣaqifah akan terulang karena persatuan kaum muslimin belum kokoh.
Setelah menjadi khalifah, Umar bin Khattab digelari Amirul Mukminin. Ia merupakan khalifah yang jenius. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab banyak menciptakan hal-hal baru dalam memimpin umat dan mengelola negara.
Inilah hal-hal baru yang pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
- Menciptakan peraturan keuangan negara dan meletakkan dasar-dasar ilmu keuangan tersebut. Ia mewajibkan mendaftarkan seluruh kekayaan pejabat yang akan dilantik, untuk menghindari penyalahgunaan wewenang dan tindakan korupsi.
Kepedulian Umar bin Khattab ra. kepada keamanan negara antara lain mendirikan lembaga kepolisian, korps militer untuk pertahanan, keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat. Mereka digaji sesuai dengan tugasnya.Gambar 5.8 Pengangkatan Hakim - Membangun lembaga peradilan, mengangkat para qadi (hakim-hakim) dan meletakkan dasar ilmu kehakiman untuk mengadili perkara-perkara dan membangun kantor-kantor dan dewan.
- Melakukan pembangunan di beberapa kota seperti: kota Fustat di Mesir oleh Amr bin Aṣ, kota Kufah oleh Sa’ad bin Abi Waqas, kota Basrah di Iraq oleh Atbah bin Khazwan.
- Kepedulian Umar bin Khattab kepada pengelolaan masjid dengan memberi gaji para imam (salat) dan muazin (tukang azan), pengadaan lampu penerangan di masjid–masjid, pengorganisasian khutbah-khutbah, pendirian baitul mal dan lain-lain.
- Menciptakan penanggalan kalender Hijriyah, dimulai dari Hijrah Nabi saw. dari Makah ke Madinah. Kalender tersebut dimulai dari bulan Muḥarram.
- Umar bin khattab orang pertama yang mencatat dan menulis sejarah dalam bentuk buku.
- Mengasihi dan menyayangi fakir miskin, mendatangi pasar-pasar agar harga barang dapat terkendali.
- Mengadakan operasi masyarakat miskin yang butuh bantuan, khususnya pangan dari rumah ke rumah. Umar memanggul karung sendiri dan menolak dibantu oleh pegawainya.
Kelas dibagi 2 kelompok besar, yakni kelompok Abu Bakar dan Kelompok Umar bin Khattab. Kemudian tiap kelompok dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, anggotannya 3-4 orang.
- Kelompok Abu Bakar membuat paparan jasa-jasa Abu Bakar untuk dunia (dunia Islam)
- Kelompok Umar bin Khattab membuat paparan jasa-jasa Umar untuk dunia modern
Rangkuman
Bagaimana contoh perbuatan dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di lingkugan sekolah?
- Nama asalnya Abdul Ka’bah. Setelah Islam bernama Abu Bakar (Bapak yang segera memeluk Islam setelah Muhammad diangkat menjadi Rasulullah).
- Abu Bakar mendapat gelar al-Ṣiddiq. Gelar dari Allah Swt. melalui Rasulullah saw. Ia yang pertama membenarkan peristiwa Isrā Mi’raj.
- Setelah Abu Bakar memeluk Islam, ia mengajak juga sahabat dekatnya. Ia memerdekakan beberapa budak yang disiksa majikannya karena masuk Islam.
- Abu Bakar berhijrah bersama Rasulullah dan bersembunyi dari kepungan kair Quraisy selama beberapa hari di Gua Tsur.
- Abu Bakar satu-satunya sahabat yang menenangkan sahabat lainnya dan kaum Muslimin ketika Rasulullah saw. wafat
- Abu Bakar diangkat menjadi khalifah hasil musyawarah Kaum Ansar dan Muhajirin di Ṣaqifah. Ia dibaiat Sugra tanggal 12 Rabiul Awwal dan dibaiat Qubra di Masjid Nabawi tanggal 13 Rabiul Awwal.
- Khalifah Abu Bakar mementingkan persatuan, membangkitkan kepercayaan diri, menumpas pemberontakan nabi palsu, kaum murtad, dan orang munaik yang menentang untuk membayar zakat.
- Khalifah Abu Bakar menerima usulan Umar untuk mengumpukan Al-Qur’an. Ia menugaskan Zaid bin Ṡabit sebagai pengumpul dan penulis ayat-ayat dari pelepah kurma, kulit hewan, batu, tulang, termasuk dari hafalan para sahabat.
- Abu Bakar al-Ṣiddiq wafat dalam usia 63 tahun, tanggal 22 Jumadil Akhir tahun 13 Hijrah. Sebelum wafat, Ia mewasiatkan agar yang menggantikannya sebagai khalifah adalah Umar bin Khattab.
- Hati Umar bin Khattab luluh setelah membaca awal surah Ṭāhā. Ia pemeluk Islam yang ke-40 dan keislamannya dimohonkan dalam doa Rasulullah saw.
- Umar menjaminkan dirinya agar Nabi saw berdakwah dan beribadah secara terang-terangan.
- Setelah Islam, Umar bin Khattab digelari oleh Nabi saw, al-Fāruq yang artinya yang membedakan yang hak dan batil.
- Umar bin Khattab menjadi khalifah pada tahun 13 Hijrah setelah Abu Bakar wafat. Ia digelari Amirul Mukminin dan khalifah jenius yang menciptakan hal-hal baru dalam memimpin umat dan mengelola negara.
- Khalifah Umar bin Khattab menciptakan peraturan keuangan, lembaga peradilan/kehakiman, pembukuan sejarah, membentuk lembaga kepolisian, militer, hakim, mendata kekayaan calon pejabat, dan menggaji imam salat dan muazin.
- Umar bin Khattab menjadi khalifah selama 10 tahun. Umar mati syahid tanggal 25 Zulhijjah tahun 23 Hijrah. Ia ditikam saat menjadi imam salat subuh oleh Abu Lu’lu’ah Fairuz, seorang majusi dari Romawi. Dimakamkan di kamar Nabi saw bersebelahan dengan makam Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar al-Ṣiddiq r.a.
Bagaimana contoh perbuatan dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di lingkugan sekolah?
Karakterku
Salinlah tabel berikut pada buku tulis kalian, lalu berikan respon Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), dan Tidak Pernah (TP) serta alasan terhadap resepon tersebut!
Pernyataan dan Respon
- Menjaga kekompakan kelompok
- Alasan : ..............
- Berani membela kebenaran
- Alasan : ...............
- Membersihkan masjid sebagai tempat ibadah
- Alasan : ................
- Rajin membaca al-Quran
- Alasan : .................
- Jujur dalam berbuat dan bertindak
- Alasan : .................
Unjuk Kerja
Buatlah paparan materi tentang jasa-jasa khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq dan Umar bin Khattab dengan menggunakan kertas karton atau presentasi power point!
Untuk memperkaya ilmu,pemahaman,dan wawasan Kalian, bacalah ayat Al-Qur’an berikut terjemahannya dengan baik !
Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
Allah memelihara Al-Qur’an melalui beberapa cara, antara lain: banyak orang yang menghafalnya dan mudah dihafal, Umar mendapat ilham agar mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar supaya mengumpulkan Al-Qu’an, Khalifah Utsman bin Affan mendapat ide untuk menyatukan qiraat (bacaan) umat Islam yang berbeda-beda dialek, sehingga Al-Qur’an dapat terjaga dengan baik.
Perlu kalian tahu, kisah keislaman Umar bin Khattab
Awal Surah Toha
Terbetiklah di pikiran Umar untuk membunuh Nabi Muhammad agar membersihkan Quraisy dari pengaruh Islam. Pergilah Umar menuju Rumah Arqam, tempat Nabi Muhammad berkumupul bersama para sahabatnya.
Gambar 5.9 Umar bin Khattab menangis |
“Kau pulang saja, urus keluargamu!” Kata Nu’aim.
“Keluargaku yang mana?” Tanya Umar.
“Saudari kandungmu dan sepupumu. Mereka telah masuk Islam!” Jelas Nu’aim.
Umar sangat marah. Ia pergi ke rumah adiknya, Fatimah binti Khattab. Setiba di rumah adiknya, ia mendengar suara yang dilantunkan dari dalam rumah. Umar mendobrak pintu, masuk dan memaksa minta adiknya menyerahkan lembaran yang dibaca.
“Apa yang aku dengar tadi?” Bentak Umar kepada adiknya.
“Tidak ada!” Jawab Fatimah.
Umar tambah marah dan memukul adiknya sampai terjatuh dan luka pada kepalanya.
“Ya, kami sudah memeluk Islam. Aku membaca sebuah lembaran,” jawab Fatimah.
“Tunjukkan padaku.” Umar semakin marah.
“Kau orang musyrik, engkau tidak boleh memegangnya, kecuali kau mandi dulu!” Sanggah sang adik, tegas. Umar mengikuti syarat adiknya. Ia mandi, kemudian dia menerima lembaran dan membacanya, berulang-ulang dia membacanya, awal surah Ṭāhā.
“Alangkah indahnya kalimat ini.” Puji Umar.
“Bawa aku kepada Muhammad!” Pinta Umar kepada adik-adiknya.Umar menemui Rasulullah dan para sahabat yang sedang bersembunyi di sebuah rumah di Safa. Umar menyatakan keislamannya. Kaum Muslimin yang ada di tempat itu bertakbir, merasa gembira dengan keislaman Umar bin Khattab.
Sumber : Kisah Sahabat Nabi For Kids
Komentar
Posting Komentar