Keteladanan Luqman (Bab 5 Kelas 5)

 



Al Quran adalah kitab suci umat Islam. Di dalamnya terkandung berbagai macam aspek kehidupan, mulai dari  keimanan, hukum-hukum dan kisah-kisah teladan. Salah satu surat yang terdapat dalam Al Quran adalah surat Luqman. Surat Luqman merupakan surat yang ke-31, terdiri dari 34 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Surat Luqman diturunkan sesudah surat Ash Shaffat.

A. Siapakah Luqmān?
Luqmān adalah hamba Allah Swt. yang sālih. Ia tidak menerima kenabian, tetapi menjadi seorang ayah pilihan Allah Swt. Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari Kota Sudan. Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah Swt., sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’ān.
Luqmān adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin Nahur merupakan nama dari Azar ayah nabi Ibrahim a.s. Luqmān hidup selama 1.000 tahun. Ia menjadi guru Nabi Dāūd a.s. sebelum diangkat menjadi nabi. Pekerjaan Luqmān pada awalnya adalah tukang kayu, tukang jahit, dan juga menggembala domba. Ia kemudian diangkat menjadi qadhi (hakim). Luqmān menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt.

B. Luqmān Banyak Bersyukur
Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 12 berikut!



Pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. Luqmān/31: 12 di atas ialah:
  1. Luqmān adalah seorang hamba Allah Swt. yang telah dianugerahi-Nya hikmah, yaitu selalu bersyukur. Luqmān selalu bersyukur atas nikmat yang ia peroleh. 
  2. Allah Swt. katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah Swt.), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna, dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat makan dan minum, memiliki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar, serta memiliki iman Islam.
  3. Allah Swt. telah menganugerahi Luqmān ketaatan beribadah kepada Allah Swt., memiliki perasaan halus, akal pikiran, dan pengetahuan luas.

Syukur atau bersyukur merupakan sebuah bentuk batin yang harus dimiliki oleh seseorang. Dengan memiliki rasa syukur, kita akan menjadi manusia yang lebih bahagia. Rasa syukur diajarkan oleh setiap agama, termasuk agama Islam. Bagi seorang muslim, apapun yang terjadi di dunia ini harus disyukuri. Jelaskan arti bersyukur secara Islami tentu bisa membantu kita untuk memahami arti bersyukur itu sendiri. Bahkan dalam Islam, rasa syukur merupakan sebuah ibadah pada Allah SWT. Selalu bersyukur juga membuat kita menjadi seorang muslim yang selalu berpikir positif pada Allah SWT. Rasa syukur tidak hanya diucapkan dari lisan saja, namun perlu dirasakan oleh hati dengan tulus dan ikhlas. Dengan bersyukur kita akan mudah bahagia, karena mudah merasa senang oleh apapun yang terjadi walaupun dengan hal sederhana.  https://plus.kapanlagi.com/jelaskan-arti-bersyukur-secara-islami-beserta-penjelasannya-dalam-hadist-75864f.html

C. Nasihat Luqmān kepada Anaknya

1. Jangan Musyrik atau Menyekutukan Allah Swt.
Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 13 berikut!
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqmān berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah Swt.) sesungguhnya mempersekutukan (Allah Swt.) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”.

Apa arti mempersekutukan Allah Swt.?

Mempersekutukan artinya menyerupakan sesuatu dengan Allah Swt. Misalnya menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai Tuhan lalu dipuja-puja dan disembah.
Wahai anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak akan pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan sebagai sumber nikmat dan karunia.
Barangsiapa ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang tersebut telah berbuat kezaliman yang besar. 'alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan tidak menaruh kasing sayang.

2. Jangan Angkuh dan Sombong
Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 18 berikut!

Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Luqmān:18).

Ciri-ciri sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqmān/31: 18 di atas adalah:
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong),
berjalan di muka bumi dengan angkuh, dan
membanggakan diri sendiri.
Luqmān mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?” Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, dan merasa hebat sendiri. Misalnya; merasa paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, dan paling hebat. Kalau berjalan dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan sebagainya. 

Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi membanggakan diri, artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt. 

Hai anakku, Itulah beberapa contoh keteladanan akhlak mulia dan budi pekerti yang diajarkan Luqmān al-Hakim yang harus kita teladan.

3. Hendaklah Berbuat Kebajikan
Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 17 berikut!

Artinya: Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah Swt). (Q.S. Luqmān/31: 17).

Luqmān berseru: “Hai Anakku”. 
  • Dirikanlah Çalat wajib maupun salat sunah. ¢alat adalah tiang agama (Islam). Barangsiapa yang menegakkan salat berarti menegakkan agama, dan barangsiapa yang tidak menegakkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama.
  • Kerjakanlah sesuatu yang baik. Misalnya, perbuatan berikut ini.
Rajin Beribadah dan Berdoa.

Gambar 10.1 Seorang anak sedang salat

Gambar 10.2 Berdoa setelah selesai salat

Hormat dan Patuh kepada Kedua Orang Tua

Gambar 10.3 Anak sedang pamit pada ibunya sebelum berangkat sekolah

Hormat dan Patuh kepada Bapak dan Ibu Guru
Gambar 10.4 Seorang siswa menyalami ibu guru setelah tiba di sekolah



Gambar 10.5 Seorang siswa mengerjakan tugas dari guru

Rajin Mengaji Rajin Belajar

Gambar 10.6 Anak-anak sedang mengaji

Gambar 10.7 Siswa sedang belajar di dalam kelas

Berangkat ke Sekolah Tepat Waktu dan Selalu   Bersih

 

Gambar 10.8 Siswa sedang bercermin merapikan pakaiannya sebelum berangkat ke sekolah

Bertutur Kata Santun

Gambar 10.9 Siswa sedang berbincang-bincang   

Mengerjakan Tugas Pekerjaan Rumah  Tepat Waktu                                                                 


Gambar 10.10

Hindari perbuatan buruk (mungkar). Misalnya:
  1. syirik atau menyekutukan Allah Swt.,
  2. membenci kedua orang tua,
  3. membenci bapak dan ibu guru,
  4. berkelahi,
  5. mencuri, serta
  6. berkata kasar dan kotor.
Hendaklah selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik, dan sabar menghindari yang buruk.
  1. Luqmān adalah hamba Allah Swt. yang shaleh.
  2. Luqmān seorang ayah yang bijaksana.
  3. Luqmān bukan seorang nabi tetapi dia sangat mulia.
  4. Luqmān berasal dari kebangsaan Habsy.
  5. Luqmān berasal dari wilayah Sudan.
  6. Luqmān sangat dimuliakan Allah Swt. sehingga namanya diabadikan sebagai nama surat dalam al-Qur’ān.
  7. Luqmān mendapat gelar al-Hakim yang artinya orang yang bijaksana.
  8. Luqmān sangat sayang kepada putranya sehingga dia mengajarkan berbagai contoh teladan kepadanya.
  9. Luqmān mengajarkan kepada putranya supaya tidak lupa bersyukur kepada Allah Swt.
  10. Luqmān mengajarkan kepada putranya supaya meng-Esakan Allah (tidak menyekutukan Allah Swt.).

Komentar

Posting Komentar