Kelas VI : BAB VII " Indahnya Ketetapan Allah "

 
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu:
  1. Menjelaskan arti iman kepada qaḍa dan kadar
  2. Menjelaskan jenis qaḍa dan kadar dengan contohnya
  3. Menjelaskan hikmah iman kepada qaḍa dan kadar
  4. Membuat paparan tentang iman kepada qaḍa dan kadar
  5. Menumbuhkan sikap rendah hati, sabar, dan optimis sebagai bentuk keyakinan terhadap qaḍa dan kadar
Peta Konsep


Kata Kunci
# Qaḍa # Rukun Iman # Ikhtiar # Kadar # Mubram # Tawakal # Takdir # Muallaq # Lauhulmahfuz

Ayo Siap-Siap Belajar
Sebelum mulai belajar, silahkan siapkan alat tulis kalian, kemudian duduklah dengan rapi dan awali dengan berdoa kepada Allah Swt., agar bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.  Selanjutnya silahkan kalian melakukan kegiatan pembiasaan seperti tadarus Al-Qur’an.

Renungkanlah!
    Anak-anak, tahukah kalian bahwa semua yang terjadi di alam semesta ini merupakan ketetapan Allah Swt? Apakah semua keadaan dan nasib kita juga telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah Swt? Mengapa kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh agar menjadi orang sukses? Tahukah kalian makna dari qaḍa dan kadar atau yang sering disebut dengan taqdir? Tahukah kalian jenis-jenis takdir? Apakah dalil yang menjelskan tentang takdir Allah Swt tersebut? Untuk mengetahuai semua itu, mari ikuti materi pelajaran berikut ini, Insyaallah kalian akan dapat memahaminya.

A. Makna Beriman Kepada Qaḍa dan Kadar
Cermati gambar berikut !

Gambar 7.1 Dialog tentang Ketetapan Allah
Aktivitasku
Ceritakan secara singkat gambar di atas sesuai dengan keadaan yang ada di lingkungan tempat tinggal kalian masing-masing !
Apakah kalian masih ingat tentang rukun iman? Salah satu rukun iman tersebut adalah iman kepada qaḍa dan kadar. Iman  artinya percaya atau yakin. Iman kepada qaḍa dan kadar merupakan rukun iman yang keenam atau rukun iman yang terakhir.
    Qaḍa menurut bahasa berarti hukum, ketentuan, ketetapan, kehendak,pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangan menurut istilah qaḍa merupakan ketentuan atau ketetapan Allah Swt. terhadap makhluk-Nya sejak zaman azali. Zaman azali artinya zaman sebelum diciptakannya manusia oleh Allah Swt. Qaḍa disebut juga dengan sunnatullah (Ketetapan Allah).      
Gambar 7.2 Kematian
    Kadar secara bahasa berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah kadar merupakan perwujudan dari qaḍa atau ketetapan Allah Swt. yang telah terjadi pada makhluk dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Kadar sering disebut dengan istilah takdir.
    Jadi, qaḍa merupakan ketentuan atau ketetapan Allah Swt terhadap makhluknya, sebelum makhluk tersebut ada. Sebagai contoh bahwa sebelum kita dilahirkan Allah Swt telah menetapkan batasan umur kita, jenis kelamin, rezeki, nasib, dan lain sebagainya, namun kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk berusaha (berikhtiar) dan berdoa agar menjadi ketetapan (takdir) yang baik. Sedangkan kadar merupakan ketentuan atau ketetapan Allah Swt terhadap makhluknya yang sudah nyata terjadi. Seperti kematian, jenis kelamin laki-laki atau perempuan, kaya dan miskin, kesuksesan, dan lain sebagainya. Sebagai contoh terjadi kematian salah seorang dari anggota keluarga kita, atau terjadinya musibah secara tiba-tiba. Ketika kita mengalami hal tersebut, maka harus kita terima dengan ikhlas dan sabar dengan keyakinan bahwa semuanya adalah takdir Allah Swt.
    Tahukah kalian bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, keluarga kita, dan alam semesta, berupa kenikmatan ataupun musibah semuanya tidak terlepas dari pengetahuan dan kehendak Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hadid/ 57: 22 berikut:

Artinya: “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuẓ) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
Gambar 7.3 Bekerja Keras
    Pengertian dari qaḍa dan kadar di atas, dapat kita pahami bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita ataupun kejadian lainnya, baik berupa nasib, rezeki, jodoh, ataupun kematian, haruslah kita terima dengan penuh keyakinan bahwa semua itu terjadi atas kehendak Allah Swt. dan ini lah yang disebut dengan takdir. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk Allah Swt. harus berusaha dan berdoa agar mendapatkan takdir yang baik, dan tidak boleh menyesali atau berputusasa jika mendapat takdir yang buruk berupa musibah, karena sesungguhnya Allah Swt. tidak akan membebani hamba-Nya kecuali sesuai dengan kemampuannya, dan pasti ada hikmah dibalik apa yang kita hadapi. Begitupula sebaliknya, jika kita mendapatkan takdir yang baik berupa kenikmatan, harus kita syukuri dan kita tidak boleh membanggakan diri, karena segalanya telah menjadi ketetapan Allah Swt. Beriman kepada qaḍa dan kadar berarti menyakini dengan sesungguhnya, bahwa apapun yang terjadi di alam semesta ini adalah atas kehendak dan ketetapan Allah Swt.

Aktivitasku
1. Tuliskan makna iman kepada qaḍa dan kadar!
2. Tuliskan perbedaan antara qaḍa dan kadar!

B. Jenis-Jenis Takdir dan Contohnya
    Tahukah kalian bahwa takdir Allah Swt yang tidak bisa diubah atau pasti terjadi (Mubram), dan ada pula yang bisa diubah dengan usaha dan doa manusia atau yang tergantung (Mu’allaq).

1. Takdir Mubram
Kata Mubram berarti tetap, pasti, dan tidak bisa diubah. Takdir Mubram berarti ketetapan Allah Swt. yang pasti akan terjadi sesuai dengan apa yang telah tertulis di Lauhulmahfuz dan tidak bisa dirubah dengan usaha manusia.
    
Gambar 7.4 Jenazah

Contoh takdir Allah Swt. yang pasti akan terjadi dan tidak bisa dirubah dengan usaha manusia antara lain kematian atau ajal. Setiap manusia telah ditetapkan dan ditentukan batas usianya oleh Allah Swt, namun ajal merupakan sesuatu hal yang menjadi rahasia Allah Swt. serta tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Swt. di dalam Q.S. al-A’raf/7:34
Artinya: “Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.”
2. Takdir Mu’allaq
Kata Mu’allaq berasal dari bahasa arab yakni dari kata mu’allaqun yang berarti tergantung. Takdir Mu’allaq merupakan ketetapan Allah Swt. yang masih tergantung dengan ikhtiar (usaha) dan do’a manusia, dalam arti lain bahwa Allah Swt. memberikan ketetapan terhadap makhluknya sesuai dengan apa yang telah diusahakan oleh manusia tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah Swt dalam Q.S. ar-Ra’d/13 : 11 berbunyi:
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”


Gambar 7.5 Takdir Mu’allaq

    Contoh takdir Mu’allaq antara lain rezeki.Seseorang tidak akan mendapatkan rezeki, jika seseorang tersebut tidak mau berusaha untuk mendapatkan rezekinya. Cara berusaha untuk mendapatkan rezeki dapat dilakukan dengan cara bekarja sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing. Contoh lain dari takdir Mu’allaq adalah kesuksesan. Seorang anak akan menjadi orang yang sukses, apabila mau berusaha dan berdo’a kepada Allah Swt. Salah satu cara berusaha menjadi orang sukses adalah dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh.

Gambar 7.6 Dua Macam Takdir
    
    Perlu juga kalian ketahui bahwa selain berusaha dan berdoa, kita juga harus bertawakal kepada Allah Swt. Tawakal berarti berserah diri kepada Allah Swt. Kita diwajibkan berusaha dan berdoa, namun hasil dan ketetapannya ditentukan oleh Allah Swt. Apapun hasil dari usaha dan doa kita, maka itulah hal yang terbaik bagi Allah untuk kita sebagai hamba-Nya. Ketika baik menurut kita, belum tentu baik dihadapan Allah Swt., begitu pula sebaliknya.

Aktivitasku
Amatilah aktivitas orang-orang yang menunjukkan takdir Mubram dan Mu’allaq, kemudian tuliskan hasil pengamatan kalian.

C. Sikap Terhadap Takdir Allah Swt
Bagaimana sikap kalian terhadap keyakinan kepada qaḍa dan kadar atau takdir Allah Swt? Sikap yang harus kita tunjukkan sebagai bentuk keyakinan kepada takdir Allah Swt. adalah sebagai beikut:

1. Ikhtiar
Gambar 7.7 Berangkat Sekolah
    Ikhtiar berarti berusaha dengan sungguh-sungguh. Ikhtiar merupakan perwujudan dari keyakinan bahwa takdir Allah Swt. tergantung kepada usaha yang dilakukan makhluk-Nya. Allah Swt. memberikan kebebasan kepada makhluk-Nya berusaha sesuai dengan kemampuan guna memenuhi segala kebutuhan atau mencapai cita-cita. Seorang siswa yang ingin menjadi siswa yang berprestasi, maka harus belajar dengan sungguh-sungguh. Seorang yang ingin menggapai kesuksesan dengan kekayaan, maka harus bekerja keras. Begitu pula jika seseorang menderita suatu penyakit, maka harus berobat ke dokter agar mendapatkan kesembuhan.
    Manusia harus berusaha untuk mendapatkan takdir yang terbaik. Segala ketetapan seperti kesehatan, kecerdasan, atau kesejahtraan akan diperoleh, apabila seseorang tersebut mau bekerja keras, berusaha dengan sungguhsungguh.

2. Doa
Doa merupakan permohonan kepada Allah Swt. Berdoa meruapakan ibadah.
Gambar 7.8 Berdoa kepada Allah
Kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk selalu berdoa dan memohon kepadaNya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Mu’minin/40: 60
Artinya: “Dan Tuhanmu berirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu”
    Ayat di atas menjelaskan perintah untuk berdoa. Allah Swt. berjanji akan memperkenankan (mengabulkan) doa seorang hamba. Doa yang akan dikabulkan oleh Allah Swt. tentulah doa yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. diantaranya adalah berdoa dengan penuh harapan dan ketaatan kepada Allah Swt.
    Untuk mencapai takdir yang terbaik, maka antara doa dan usaha harus dilakukan secara beriringan. Karena pada hakekatnya kita diwajibkan berusaha namun hasil dan keputusan ada pada Allah Swt. Berusaha tanpa diiringi dengan berdoa termasuk perbuatan sombong, dan berdoa tanpa diringi dengan usaha termasuk perbuatan yang sia-sia.

3. Tawakal
    Tawakal termasuk perilaku terpuji. Tawakal merupakan sikap menyadari bahwa segala keputusan ditentukan oleh Allah Swt. atau juga bisa disebut dengan menyerahkan diri kepada Allah Swt. Tawakal harus dilakukan setelah berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh.
    Sebagai contoh apabila kalian sakit, maka harus berobat ke dokter sebagai bentuk usaha yang bisa kita lakukan, kemudian berdoa kepada Allah Swt. mohon kesembuhan dari penyakit tersebut. Apabila kedua hal tersebut sudah dilakukan, maka kesembuhan dari penyakit tersebut ditentukan oleh Allah Swt. Ucapan yang semestinya harus kita ucapakan ketika kita bertawakkal kepada Allah Swt. adalah kalimat hauqalah  yang artinya “tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Swt.”

4. Syukur
Syukur merupakan ungkapan terima kasih kepada Allah Swt. atas kenikmatan telah diberikan-Nya. Apabila kita telah berusaha dan berdoa dengan sungguhsungguh, lalu kita bertawakkal dengan berserah diri kepada Allah Swt. dan ditakdirkan mendapat hasil yang terbaik. Maka kita harus bersyukur kepada Allah Swt. 
    Cara mensyukuri nikmat Allah Swt. berupa takdir baik dapat dilakukan dengan ucapan dan perbuatan. Bersyukur dengan ucapan dapat dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat hamdalah  .  Sedangakan bersyukur dengan perbuatan dapat dilakukan dengan ketaatan kepada Allah Swt.

5. Sabar
    Sabar merupakan sikap kemampuan mengendalikan diri. Sabar juga merupakan perilaku terpuji. Lawan dari sikap sabar yang harus dihindari adalah berputus asa. Sikap sabar akan tumbuh subur dalah hati manusia jika memahami dengan baik tentang takdir Allah Swt. Seseorang yang beriman keapada takdir tidak akan mudah putus asa dan selalu tegar dalam menghadapi ajian atau cobaan sebagai takdir Allah Swt. Sabar juga berarti mererima keputusan atau ketetapan Allah Swt. dengan ikhlas.

Aktivitasku
Tentukan pasangan sikap yang harus dilakukan sesuai dengan dalam tabel berikut ini!


D. Hikmah Beriman Kepada Takdir
Gambar 7.9 Memanen Buah
   Sebagai orang yang beriman, tentu kita sangat menyakini bahwa semua yang terjadi di alam semesta ini merupakan ketetapan dari Allah Swt. baik berupa kejadian yang baik (kenikmatan), maupun kejadian yang buruk (musibah). Oleh sebab itu, mari kita selalu berpikir positif terhadap keputusan Allah Swt.
    Banyak sekali hikmah dari keyakinan terhadap qaḍa dan kadar atau takdir Allah Swt. yang bisa diambil dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, di antara hikmah tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Menyadari bahwa semua ketetapan dan keputasan berada di tangan Allah Swt., manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.
  2. Menumbuhkan sikap berbaik sangka kepada Allah Swt.
  3. Mendorong manusia untuk bersyukur dalam kehidupan sehari-hari
  4. Menigkatkan kesabaran dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Mendorong manusia untuk dekat kepada Allah Swt melalui do’a
  6. Mendorong manusia bekerja keras sebagai bentuk dari usaha untuk mendapatkan takdir yang terbaik.
Aktivitasku
Tuliskan cerita tentang suatu peristiwa yang pernah kalian alami atau kalian lihat, lalu tuliskan hikmah apa menurut kalian dibalik peristiwa tersebut!

Aktivitas Kelompok
Melakukan wawancara kepada orang-orang di sekitar tentang sikap mereka dalam menghadapi takdir Allah Swt!
Caranya:
  1. Siapkan daftar pertanyaan yang berhubungan dengan takdir Allah Swt!
  2. Lakukan wawancara kepada orang-orang di sekitar!
  3. Catatlah semua jawab mereka secara rinci!
  4. Buatlah kesimpulan hasil dari wawancara!
  5. Presentasikan hasilnya di depan kelas!
Refleksi
Bagaimana menurut kalian, jika sepeda yang baru saja kalian beli dengan harga yang mahal tiba-tiba rusak?

Rangkuman

  1. Qaḍa berarti hukum, ketentuan, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangan menurut istilah qaḍa merupakan ketentuan atau ketetapan Allah Swt. terhadap makhluk-Nya sejak zaman azali.
  2. Kadar secara bahasa berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah kadar merupakan perwujudan dari qaḍa atau ketetapan Allah Swt. yang telah terjadi pada makhluk dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
  3. Takdir merupakan ketetapan dan ketentuan Allah Swt. terhadap makhluk-Nya.
  4. Takdir terbagi dua yaitu takdir Mubram dan takdir Mu’allaq
  5. Sikap dan perbuatan yang harus kita miliki sebagai bentuk keyakinan terhadap takdir Allah Swt. adalah ikhtiar, doa, tawakal, syukur, dan sabar.
  6. Beriman kepada takdir Allah Swt terdapat banyak hikmah antara lain meningkatkan ketaqwaan, menumbuhkan sikap kerjakeras dan sabar dalam menhadapi ujian dan cobaan.
Karakterku
Salinlah tabel berikut pada buku tulis kalian, lalu berikan respon setuju (S), tidak setuju (TS), tidak tahu (TT) serta alasan terhadap resepon tersebut!
Pernyataan  dan Respon
1 Segala sesuatu yang terjadi di alam semseta ini tidak terlepas  dari pengetahuan dan izin Allah Swt
Alasan: ......................................
2 Ketika ingin menjadi orang yang sukses di dunia, dapat dilakukan hanya dengan bekerja keras semata.
Alasan: ......................................
3 Berdoa dan memohon hanya kepada Allah Swt
Alasan: .......................................
4 Anita selalu berkerja keras dan berdoa kepada Allah Swt. agar mudah mencapai cita-cita
Alasan: .......................................
5 Rudi tidak mau sekolah, karena selalu mendapatkan nilai rendah
Alasan: ........................................
Pengayaan
Bagi siswa yang telah menyelesaikan uji kompetensi dengan nilai sangat memuaskan, maka kerjakan tugas berikut!
1. Uraikan konsep tentang takdir, ikhtiar, doa, tawakal, syukur, dan sabar!
2. Buatlah peta konsep yang menunjukkan hubungan antara takdir, ikhtiar, doa, tawakal, syukur, dan sabar.

Kisah Inspiratif
Bacalah dengan cermat kisah berikut!

Tawakal kepada Allah
    Diriwayatkan oleh Hudzaifah Al-Mar’asyi: Dulu, dia pernah mengabdi kepada Ibrahim bin Adham. Pernah ada seeorang yang bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling mengagumkan dari apa yang pernah kamu lihat dari Ibrahim bin Adham?” Hudzaifah Al-Mar’asyi menjawab: “Dalam perjalanan menuju Makkah, kami kehabisan bekal dan sudah beberapa hari kami tidak menemukan makanan. Kemudian kami masuk ke kota Kufah. Di sana kami berteduh di sebuah masjid yang sudah rusak.” 
Gambar 7.10 Usaha dan Tawakal 
    Ibrahim bin Adham memandangku seraya berkata, “Wahai Huzaifah, aku melihat dirimu sudah Nampak kelaparan. “Hudzaifah menjawab, Begitulah, seperti yang tuan lihat.”
    Kemudian Ibrahim bin Adham berkata, “Carikan aku pena dan kertas.” Aku memberikan apa yang dia minta. Kemudian dia menuliskan dalam kertas itu, bismillahi ar-rahman ar-rahim. Ya Allah, Engkaulah yang dituju dalam segala keadaan dan Engkaulah yang dimaksud dalam segala makna. Lalu, dia menulis beberapa biat syair pada kerta tersebut. 
    Kemudian dia memberikan kertas itu kepadaku seraya berkata, “Pergilah dan jangan kamu gantungkan hatimua kepada selain Allah. Berikan kertas ini kepada orang yang pertama kali kamu jumpai.”
    Aku pergi meninggalkan Ibrahim bin Adham, lalu bertemu dengan seorang laki-laki yang duduk di atas keledai. Lalu aku berikan kertas itu kepadanya. Ketika dia membaca tulisan yang tertulis dalam kertas itu, dia menangis seraya berkata, “Apa yang dilakukan oleh pemilik kertas ini?” Maka aku menceritakan kepadanya. Kemudian dia memberikan sejumlah uang kepadaku.
Sumber : Kisah-Kisah Teladan

“Mutiara Hikmah“
Keyakinan yang kuat akan pertolongan Allah adalah penyebab utama sang hamba akan mendapatkan pertolongan Allah dengan cepat.
Catatan Orang Tua:


Komentar