PAI+BP BAB IX IKM KELAS IV "Mengenal Salat Jumat, Duha dan Tahajud"

 


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, kalian dapat:
1. Menjelaskan ketentuan dan tata cara salat Jumat dengan baik.
2. Mempraktikkan ibadah salat Jumat dengan baik.
3. Menjelaskan ketentuan dan tata cara salat Duha dengan baik.
4. Mempraktikkan ibadah salat Duha dengan baik.
5. Menjelaskan ketentuan dan tata cara salat Tahajud dengan baik.
6. Mempraktikkan ibadah salat Tahajud dengan baik.
7. Menunjukkan kebiasaan berperilaku taat beribadah dan berserah diri kepada Allah.
Di kelas 2 kalian telah belajar tata cara salat fardu. Kalian tentu ingat, kita diperintahkan mendirikan salat fardu lima kali dalam sehari. Salat Subuh, Zuhur, Asar, Magrib dan Isya.
Kalian juga telah belajar tata cara salat sunah Rawatib di kelas 3. Salat sunah yang dikerjakan sebelum atau sesudah salat fardu. Anak-Anak, ingatkah kalian, mengapa kita harus salat?
Ada seorang yang sangat baik kepadamu. Ia menjagamu. Ia menyiapkan tempat tinggal untukmu. Ia menyiapkan bahan makanan dan sebagainya.Seandainya ia memintamu untuk menemuinya, bagaimana sikapmu? Apakah kalian menolaknya? Apakah kalian bermalas-malasan menemuinya? Atau kalian datang kepadanya jika ada perlu? Tentu tidak, bukan?
Anak-Anak, sadarilah, bahwa Allah Swt. menciptakanmu. Dia memelihara dan memberikan kalian nikmat yang tidak terhitung. Pantaskah kalian malas menemui-Nya? Padahal Dia hanya mengundang lima kali sehari untuk beberapa menit. Itu pun dengan rentang waktu yang tidak terlalu lama. Kalian juga tidak perlu jauh-jauh untuk menemui-Nya. Di mana pun di bumi ini, kalian dapat mendirikan salat. Di tempat keramaian ataupun sepi sendirian.
Jika lupa, kalian dapat melaksanakan salat ketika ingat. Jika ketiduran, kalian mendirikan salat ketika terjaga. Sangat mudah, bukan? Allah Swt. menjanjikan banyak anugerah bagi yang menghadap kepada-Nya. Nabi saw. menganjurkan agar kalian terbiasa mendirikan salat sejak usia tujuh tahun. Berapa usia kalian sekarang? Jika usia sepuluh tahun belum juga salat, orang tua kalian dapat memberikan hukuman, misalnya tidak diberi uang jajan. Nabi saw. bersabda:
Artinya :
“Perintahkanlah anak-anak kalian agar melaksanakan salat ketika berusia tujuh tahun. Pukullah mereka ketika berumur sepuluh tahun. Pisahkan tempat tidur mereka.” (H.R. Abu Daud dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya) Itulah pentingnya salat. Pada bab ini, kita akan belajar tata cara salat Jumat, Duha dan Tahajud. Ayo kita mulai!

A. Salat Jumat


Anak-Anak, Apa keistimewaan hari Jumat? Mengapa umat Islam melaksanakan salat Jumat?
Rasulullah saw. bersabda bahwa “Hari Jumat adalah tuannya semua hari dan hari yang paling agung. Bahkan bagi Allah, hari Jumat lebih agung dari pada hari raya Idulfitri dan Iduladha.” Inilah keistimewaan hari Jumat. Pada malam dan siang hari Jumat, kita dianjurkan untuk membaca surah al-Kahfi. Kita juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca selawat kepada Nabi saw. Bagaimana bacaan selawat yang biasa kalian baca di rumah? Ayo berselawat! Umat Islam diperintahkan untuk mendirikan salat Jumat berdasarkan firman Allah Swt. berikut.َ
Terjemah:
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. AlJumu’ah/62: 9)
Anak-Anak, sejak kapan salat jumat didirikan umat Islam?
Salat Jumat adalah salat dua rakaat yang dilakukan pada waktu zuhur hari Jumat. Salat Jumat didahului dengan dua khutbah. Salat Jumat hukumnya fardu ain (kewajiban setiap orang). Siapa saja yang wajib melaksanakan salat Jumat? 

Amati gambar berikut!

Salat Jumat wajib bagi: 1) muslim, 2) laki-laki, 3) merdeka, 4) dan 5) balig dan berakal sehat (mukalaf) 6) penduduk tetap (mukim) dan 7) bebas dari aneka halangan yang dibenarkan agama, seperti sakit atau orang yang bertugas menjaga orang sakit parah. Demikian juga cuaca yang tidak bersahabat, seperti hujan lebat, terik panas matahari atau dingin yang menyengat. Termasuk juga halangan yang dibenarkan adalah rasa takut terhadap diri bahkan harta yang dikhawatirkan hilang.
Bagaimana dengan perempuan, anak-anak, dan orang yang sedang berada dalam perjalanan jauh? Apakah mereka wajib mengerjakan salat Jumat? 

Amati gambar berikut!
Tidak wajib mengerjakan salat Jumat bagi 1) perempuan, 2) anak kecil, 3) orang yang sakit, dan 4) musafir atau orang yang sedang dalam perjalanan jauh (+ 85 km) untuk keperluan yang dibolehkan agama. Mereka tidak  wajib mengerjakan salat Jumat namun tetap wajib melakukan salat Zuhur. Jika mereka ikut mendirikan salat Jumat, maka salatnya sah. Kewajiban salat Zuhur bagi mereka menjadi gugur.
Anak-Anak perempuan, kalian boleh ikut hadir di masjid dan mendirikan salat Jumat. Ingat, keinginanmu untuk hadir di masjid disesuaikan dengan keadaan di masjid sekitar tempat tinggalmu!
Apa saja persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan salat Jumat?

Amati gambar berikut!
Jika hendak pergi salat Jumat, Rasul saw. menganjurkan kita untuk mandi, memakai pakaian yang paling baik dan minyak wangi. Mengapa? Tahukah kalian?

Anak-Anak, bagaimana tata cara salat Jumat?
1. Menyegerakan pergi ke masjid untuk salat Jumat.
2. Masuk ke masjid dengan mendahulukan kaki kanan dan berdoa.
Artinya:
Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu
3. Menjaga adab di dalam masjid antara lain a) menjaga kebersihan dan tidak mengotori masjid dan b) tidak berdiam diri bagi orang yang sedang junub dan haid.
4. Dianjurkan melakukan salat sunah
Tahiyatul Masjid. Salat Tahiyatul Masjid adalah salat dua rakaat yang dikerjakan sebagai penghormatan ketika kita memasuki masjid. Berikut niat salat Tahiyatul Masjid.
Artinya:
Saya niat salat sunah Tahiyatul Masjid dua rakaat karena Allah taala.
5. Dianjurkan melakukan salat sunah lain sebelum azan dikumandangkan.
6. Ketika masuk waktu salat Zuhur, muazin mengumandangkan azan.

Bagaimana sikap kalian jika mendengar azan?
Ada masjid dengan muazin yang mengumandangkan satu kali azan salat Jumat. Ada juga yang mengumandangkan dua kali azan.
Pada masjid yang mengumandangkan dua kali azan, setelah azan pertama, jemaah diberi kesempatan untuk melakukan salat sunah
qabliyah Jumat. Selanjutnya muazin mengumandangkan azan kedua.
7. Khatib menyampaikan dua khutbah di atas mimbar sambil berdiri. Khutbah pertama dan kedua dipisahkan dengan khatib duduk. Ketika khatib duduk, jemaah dianjurkan untuk berdoa. Waktu antara dua khutbah termasuk waktu mustajab untuk berdoa.


8. Setelah khatib selesai berkhutbah, muazin mengumandangkan iqamah.
9. Dalam pelaksanaan salat berjemaah, meluruskan dan merapatkan saf (barisan) merupakan keutamaan dan kesempurnaan salat berjemaah, termasuk dalam salat jemaah Jumat.
10. Salat Jumat dua rakaat dilaksanakan secara berjemaah dipimpin oleh seorang imam. Tata cara salat Jumat sama dengan salat fardu lain. Berikut niat salat Jumat.
Artinya:
Saya niat salat fardu Jumat dua rakaat dengan menghadap kiblat, tepat waktu, makmum (imam), karena Allah taala.

11. Zikir dan berdoa sesudah salat Jumat.
Anak-anak, berapa jumlah paling sedikit jemaah salat Jumat?
Salat Jumat dilakukan secara berjemaah. Salat Jumat dinilai sah jika yang berjemaah sebanyak 40 orang. Mereka termasuk orang-orang yang wajib salat Jumat. Sebagian ulama mencukupkan jumlah paling sedikit salat jemaah Jumat sebanyak 12 orang. Ada juga yang menyatakan cukup 3 orang. Betapa pentingnya salat Jumat. Kalian harus rajin mendirikan salat Jumat.
Lakukan aktivitas berikut!


B. Salat Duha
Anak-Anak, kalian telah belajar tentang salat Jumat. Salat Jumat termasuk salat wajib pada waktu zuhur hari Jumat. Sekarang kalian akan belajar tentang salat taţawwu’. Taţawwu’ artinya perbuatan taat yang tidak wajib. Salat taţawwu’ adalah salat yang dianjurkan oleh agama. Salat taţawwu’ dilakukan sebagai tambahan dan penyempurna salat fardu nanti pada hari Kiamat. Orang yang mendirikan salat taţawwu’ akan mendapat pahala, sedangkan orang yang tidak menjalankannya tidak disiksa. Rasulullah saw. bersabda: “Istikamahlah dan jangan menghitung-hitung (pahalanya). Ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah salat. Tidak ada yang menjaga wudu kecuali orang mukmin.” (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, al-Hakim, dan al-Baihaqi dari Sauban)
Di kelas 3 kalian telah belajar salah satu salat taţawwu’ yaitu salat rawatib. Masih ingatkah kalian apakah salat rawatib itu? Kapan dilakukan salat rawatib?

Amati gambar berikut!

Anak-Anak, mengapa kita dianjurkan melaksanakan salat Duha?
Salat Duha termasuk salat sunah muakkad menurut sebagian ulama. Salat sunah muakkad artinya salat yang sangat dianjurkan untuk didirikan. Salat Duha termasuk salat sunah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi saw.  Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) berpesan kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Duha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan Salat Witir. (H.R. Bukhari)
Salat Duha dilakukan pada waktu duha. Waktu duha adalah waktu menjelang tengah hari. Sejak matahari mulai naik dan terasa panas hingga menjelang waktu zuhur. Menurut kalian, waktu duha kira-kira pukul berapa? 

Anak-Anak, bagaimana tata cara salat Duha?  
Berikut tata cara salat Duha.
1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.
2. Kalian boleh membiasakan salat Duha berjemaah ketika di sekolah dengan guru dan teman-teman. Boleh juga berjemaah dengan orang tua di rumah. Salat Duha dianjurkan dilakukan sendiri ketika di rumah.
3. Niat salat Duha.
Saya niat salat Duha dua rakaat karena Allah taala.
4. Takbiratulihram
5. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
6. Membaca Q.S. asy-Syams/91 atau al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada  rakaat pertama.
7. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
8. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
9. Membaca Q.S. ad-Duha/93 atau al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.
10. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
11. Duduk dan membaca tasyahud akhir.
12. Salam.
13. Salat Duha dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak delapan rakaat. Ada juga ulama yang berpendapat paling banyak dua belas rakaat.

14. Membaca doa sesudah salat Duha.
Artinya:
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu duha adalah waktu duha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar maka mudahkanlah, apabila haram maka sucikanlah, apabila jauh maka dekatkanlah dengan kebenaran duha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”
Lakukan aktivitas berikut bersama kelompok kecilmu!

C. Salat Tahajud
Ayo belajar salat Tahajud. Salat Tahajud termasuk salah satu salat Taţawwu’.
Ingatkah kalian tentang salat
Taţawwu’?
Amati gambar berikut!


Anak-Anak, mengapa kita dianjurkan melaksanakan salat Tahajud?
Amati Q.S. al-Isra/17: 79 berikut!
Terjemah:
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Q.S. al-Isra/17: 79)

Salat Tahajud termasuk salat sunah muakkad. Ingatkah kalian salat sunah muakkad? Salat Tahajud termasuk salat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi saw. Nabi saw. memiliki kebiasaan tidur di awal malam setelah salat Isya. Beliau bangun di pertengahan malam untuk melakukan salat Tahajud.
Nabi saw. ditanya seseorang, “Salat manakah yang paling utama setelah salat yang diwajibkan (salat lima waktu).” Rasulullah saw. menjawab, “Salat Tahajud.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
Anak-Anak, bagaimana tata cara salat Tahajud? Berikut tata cara salat  Tahajud.
1. Berwudu dan melakukan persiapan salat dengan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat.
2. Niat salat Tahajud.
Saya niat salat Tahajud dua rakaat karena Allah taala.
3. Takbiratulihram.
4. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
5. Membaca Q.S. al-Kafirun/109 setelah al-Fatihah pada rakaat pertama.
6. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
7. Membaca Q.S. al-Fatihah/1.
8. Membaca Q.S. al-Ikhlas/112 setelah al-Fatihah pada rakaat kedua.
9. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud dan sujud kedua seperti salat fardu.
10. Duduk dan membaca tasyahud akhir.
11. Salam.
12. Salat Tahajud dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Salat Tahajud diakhiri dengan salat Witir (salat dengan bilangan rakaat ganjil). Nabi saw. mengerjakan salat Tahajud tidak lebih dari 11 atau
13 rakaat dengan salat Witir.
13. Membaca doa sesudah salat Tahajud.
 “Ya Allah, milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak langit dan bum serta apa-apa yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Milik-Mu lah kerajaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalamnya. MilikMu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa langit dan bumi. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah yang benar dan janjimu adalah benar. Pertemuan dengan-Mu adalah benar. PerkataanMu benar. Surga-Mu itu benar ada. Neraka itu benar ada. Para nabi itu benar. Nabi Muhammad saw. itu benar dan kiamat itu benar ada. Ya Allah, hanya kepada-Mu lah aku berserah diri. Hanya kepada-Mu lah aku beriman. Hanya kepada-Mu lah aku bertawakal. Hanya kepada-Mu lah aku Kembali. Hanya dengan-Mu lah aku menghadapi musuh dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Maka ampunilah aku atas segala dosa yang telah aku lakukan dan yang mungkin akan aku lakukan, dosa yang aku lakukan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.”

Komentar