BAB 2 KELAS 6 ( Menerima Qadha dan Qadar )

1. Kompetensi Dasar (KD)
  • 1.3 Menyakini adanya Qadla dan Qadar
  • 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan iman kepada Qadla dan Qadar
  • 3.4 Memahami hikmah beriman kepada Qadla dan Qadar yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia
  • 4.5 Menunjukkan contoh Qadla dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari  pemahaman rukun Iman.
2. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
  • Menyakini adanya Qadla dan Qadar.
  • Memiliki perilaku yang mencerminkan iman kepada Qadla  dan Qadar.
  • Memahami hikmah beriman kepada Qadla dan Qadar yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia 
  • Menunjukkan contoh Qadla dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari sebagai  implementasi dari pemahaman rukun Iman
1. Q a d a '
a. Perhatikan Cerita Berikut ini  
    Salim memiliki kemampuan menulis kaligrafi. Setiap hari Salim berlatih meningkatkan kemampuannya dalam menulis kaligrafi. Salim berharap dapat ikut perlombaan kaligrafi pada tingkat kecamatan dan dapat memenangkannya.
    Namun, setelah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lomba kaligrafi tersebut, Salim gagal meraih juara tingkat kecamatan. Salim menyadari bahwa dalam perlombaan tersebut terdapat peserta lain yang lebih baik tulisan kaligrafinya daripada dirinya. 
    Salim menyadari bahwa kegagalan ini merupakan kehendak Allah Swt. Karena Allah Swt. yang berkehendak atas segala sesuatunya. Salim percaya, bahwa dibalik kegagalan tersebut ada ketentuan lain yang merupakan hikmah bagi dirinya.

b. Memahami Arti Qada '   

     Apakah kamu sudah cermati cerita di atas? Apakah Salim menerima kegagalan dalam lomba kaligrafi? Ya, Salim menerima kegagalan menjadi juara pertama lomba kaligrafi. Karena Salim menyadari ada peserta lain yang lebih bagus tulisannya dari pada dirinya. Salim sudah berusaha untuk meraih juara kaligrafi tingkat kecamatan, tapi ia menjadi percaya bahwa Allah Swt. punya ketentuan lain.
     Anak-anak, apakah kamu masih ingat rukun iman keenam? Rukun iman keenam atau terakhir adalah percaya kepada
qada ' dan qadar . Peristiwa Salim tidak jadi juara kaligrafi merupakan salah satu contoh qada ' . Untuk itu marilah kita fahami makna qada'  terlebih duhulu.
     Qada ' adalah keputusan atau ketetapkan terhadap suatu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. bagi makhluk-Nya. Qada ' dan qadar tidak dapat diubah dan tidak dapat ditunda atau dimundurkan. Secara bahasa, kata qadha berarti keputusan. Secara istilah, qadha berarti putusan Allah SWT tentang suatu perkara sejak zaman azali (sebelum adanya alam ini).  Qadha bersifat sangat rahasia tidak ada yang mengetahui kecuali Allah SWT. Segala yang menimpa manusia baik yang berupa nikmat maupun musibah merupakan ketentuan Allah SWT.
 Dalam Q.S. al-Hadid /57:22 Allah Swt. menjelaskan berikut ini.   


Artinya: 
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab ( Lauh Mahfµz ) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” ( Q.S.  al-Hadid /57:22)   

Jadi, bencana apa pun yang terjadi di atas bumi ini tidak ada yang tahu. Begitu juga kita tidak tahu kapan meninggal dunia atau kapan dunia ini kiamat.   

c. Contoh-Contoh Qada '

Sesuatu kejadian yang tidak dapat diubah atau tidak dapat ditunda merupakan contoh qada ' . Contoh-contoh qada ' antara lain:   

  1. Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.
  2. Kematian pasti datang.
  3. Bumi serta planet-planet lainnya berputar sesuai porosnya, 
  4. Kelahiran, kematian, jenis kelamin, keturunan dan jodoh

d. Hikmah Beriman Kepada Qada '
Seseorang yang beriman kepada qada'  akan bersikap dan berperilaku,
antara lain:
  

1) Datang ke sekolah atau kegiatan  lainnya tepat waktu. 
2) Memanfaatkan waktu untuk belajar dan hal lain yang positif.
3) Menerima berapapun uang jajan yang diberikan orangtua.
4) Tidak bersikap sombong di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat.
5) Berhati-hati jika berada di tempat keramaian atau di jalan raya yang padat kendaraan.
6) Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.
7) Santun dan rendah hati dalam bersikap dimana pun ia berada
  
2. Qadar

a. Perhatikan Cerita Berikut ini

     Maryam ditunjuk gurunya untuk mengikuti lomba pidato tingkat kecamatan mewakili sekolahnya. Maryam belum bisa mengarang pidato sendiri, ia minta bantuan kakaknya, Fahri. Setiap hari Maryam melatih diri di muka kaca di kamarnya. Dengan suara lantang dan fasih Maryam berusaha latihan pidato, kadang di kamar atau kadang di ruang tamu di hadapan ibunya.

     Maryam tidak merasa kesulitan melafalkan ayat al-Qur'an , cuma gaya berpidato harus benar-benar dipelajarinya. Maryam sering merekam para ustad atau ustadzah yang berceramah di televisi. Maryam masih merasa grogi bila berpidato di depan orang banyak. Oleh karena itu ia minta ibundanya selalu mendapinginya saat ia berlatih. Hari pelaksanaan lomba keterampilan agama Islam tiba, Maryam merasa sudah siap lahir dan batin.

     Ketika namanya dipanggil panitia untuk tampil, Maryam segera ke mimbar dan berpidato sesuai latihan. Panitia memberi batasan waktu 30 menit. Batas waktu itu dimanfaatkan Maryam dengan baik. Maryam membawakan pidato dengan tema hormat kepada    orangtua. Para penonton memberi tepuk tangan setelah Maryam turun dari mimbar.


    Tiba saat yang mendebarkan Maryam, yaitu pengumuman juara pidato. “Para hadirin dan anak-anak yang berbahagia, kami akan mengumumkan para pemenang pidato.” suara pak Karim, salah seorang panitia lomba pidato. Maryam dan para peserta lomba pidato lainnya berdebar dan harap-harap cemas. “Anak-anak, pemenang pertama lomba pidato tahun ini jatuh kepada Maryam!” suara pak Karim lantang mengumumkan juara pertama pidato. Betapa senangnya hati  Maryam mendengar pengumuman tersebut. Maryam sujud syukur. 
     Berbeda dengan Mila yang juga ikut lomba pidato. Wajah Mila tampak sedih. Ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, karena belum berhasil menjadi juara lomba pidato tahun ini. Mila menyadari, bahwa ia tidak giat berlatih seperti Maryam.   

b. Memahami Makna Qadar

     Qadar menurut bahasa berarti ketentuan atau ukuran. Menurut istilah, qadar adalah ketentuan dan ketetapan Allah SWT yang telah terjadi terhadap semua makhluk-Nya. Qadar merupakan pelaksanaan dari ketetapan Allah SWT, atau ketentuan Allah SWT yang telah terjadi.    
     Qadar atau takdir adalah segala ketentuan Allah Swt. yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya. Namun qadar dapat diubah dengan usaha manusia atau ikhtiar. Seperti kisah ikhtiar Maryam di atas yang gigih berlatih pidato, akhirnya membuahkan hasil menjadi juara pertama pidato dalam kegiatan lomba keterampilan agama Islam.
     Ikhtiar artinya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi pasti ada sebabnya. Kita bekerja keras sehingga berhasil dan sukses. Keberhasilan usaha tergantung dari gigih atau tidaknya usaha kita. Untuk mencapai keberhasilan diperlukan kehati-hatian pada banyak faktor. Misalnya, Allah Swt. memberikan modal kecerdasan kepada kita, hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan diri sendiri mengejar cita-cita. 
     Kesuksesan tidak datang sendiri, tapi diusahakan dengan sungguh-sungguhnya. Artinya, kita ingin menjadi anak pintar harus ikhtiar atau belajar dengan giat. Seperti firman Allah Swt. di dalam Q.S. ar-Ra’du/13:11 berikut.  

Artinya: 

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

     Setiap manusia wajib berusaha agar dapat mengubah nasibnya. Kita tidak boleh menyerah pada kesulitankesulitan sebelum berusaha. Kita diwajibkan berusaha. Segala sesuatu yang kita peroleh tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan.
     Dengan berusaha,takdir manusia dapat berubah atas izin Allah SWT. Setelah menyempurnakan ikhtiar, wajib bagi manusia untuk bertawakal. Menyerahkan sepenuhnya hasil ikhtiar kepada ketentuan Allah SWT. Apabila hasil usaha kita sesuai keinginan, maka kita wajib bersyukur. Namun, apabila tidak sesuai keinginan, maka kita tidak boleh putus asa. Kita harus bersabar menerima kenyataan din i dan senantiasa memperbaiki din. Semua kebaikan dan keburukan adalah ujian Allah SWT.
     Misalnya, kita melihat sahabat menjadi juara kelas atau juara lomba matematika atau juara membaca 
al-Qur'an , hal itu diperoleh dengan belajar keras, perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh.   

c. Contoh-Contoh Qadar



Berikut contoh-contoh qadar antara lain:
  1. Menjadi pintar dan menjadi juara kelas, karena belajar dan berdoa.
  2. Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat, karena gigih berlatih.
  3. Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan karena ramah dan suka menyapa kepada siapa saja.
  4. Menjadi anak yang pandai membaca  al-Qur'an dan menjadi qari/qariah terbaik di sekolah atau sampai ke tingkat provinsi, harus usaha yang gigih.   
  5. Sehat karena rajin berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat

     Manusia akan mengetahui qadha dan qadarnya setelah keduanya terjadi. Kaum muslimin wajib beriman kepada qadha dan qadar. Mempercayai qadha dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Dalam pengertian sehari-hari, qadha dan qadar sering disebut takdir. Iman kepada qadha clan qadar berarti mempercayai secara sungguh-sungguh terhadap segala ketentuan dan ketetapan Allah SWT. Setelah meyakini, kemudian menerima dengan ikhlas ketentuan baik dan buruk dari Allah SWT tersebut. Dalam meyakini takdir dari Allah SWT itu kita menerimanya dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Allah SWT menentukan takdir kita, dan kita wajib berusaha dan bertawakal kepada Allah SWT.

d. Hikmah Beriman kepada Qadar

     Setelah memahami makna dan tahu contohcontoh qadar , kamu bertambah yakin tentang karunia yang diberikan Allah Swt.. Untuk itu marilah kita simak hikmah qadar berikut ini.

Seseorang yang beriman kepada qadar akan bersikap dan berperilaku, antara lain :
  1. Menyadari bahwa semua cita-cita yang diinginkan harus diusahakan.
  2. Memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas. Misalnya mengerjakan PR sendiri dan lain sebagainya.
  3. Giat dan disiplin dalam belajar. Misalnya, sebelum berangkat tidur harus belajar terlebih dahulu.  
  4. Optimis dan yakin tidak ada yang tidak bisa diraih jika mau berusaha dengan tekun.
  5. Rajin berdoa dan selalu berbaik sangka kepada Allah SWT.
  6. Senantiasa bersikap sabar dan ikhlas.

  1. Qada ' adalah keputusan atau ketetapan Allah Swt. ,terhadap makhluk-Nya yang tidak dapat diubah.
  2. Qadar adalah ketentuan Allah Swt. yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya yang bisa diubah.
  3. Beriman kepada qada   menyebabkan kita terdorong berusaha dan menerima hasil usaha dengan lapang dada.
  4. Beriman kepada qadar menyebabkan kita berperilaku percaya diri, sportif atau mengakui kelebihan orang lain yang berusaha atau berikhtiar.   


Sumber :

1. Al-Qur'an Online
2. Buku Guru
3. Buku Siswa
4. LKS


Setelah menyelesaikan bacaan di atas, berikut ini adalah link soal latihan ....


Komentar

Posting Komentar