Indahnya Saling Menghormati ( BAB 1 Kelas 6 Semester 1)

 


A.   KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1    :  Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

KI-3    :  Memahami pengetahuan faktual dengan cara  mengamati, menanya dan  mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

KI-4    Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam  bahasa  yang jelas,  sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan  yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

 

B.   KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1   Terbiasa membaca al-Qur’an dengan tartil.

2.3    Memiliki sikap toleran dan simpati kepada sesama sebagai implemantasi dari pemahaman isi kandungan Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2.

3.3    Mengetahui makna Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2  dengan benar.

4.1    Membaca Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2 dengan jelas dan benar.

4.2    Menulis Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2 dengan benar.

4.3    Menyebutkan arti Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2  dengan benar.

4.4    Mencontohkan perilaku toleran dan simpati sebagai implementasi daripemahaman Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2.

1.1.1   Peserta didik  terbiasa membaca al-Qur’an dengan tartil.

2.3.1    Peserta didik memiliki sikap toleran dan simpati kepada sesama sebagai implemantasi dari pemahaman isi kandungan Q.S Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2.

3.3.1    Peserta didik mengetahui makna Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2  dengan benar.

4.1.1    Peserta didik membaca Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2 dengan jelas dan benar.

4.2.1    Peserta didik  menulis Q.S. Al-Kafirundan Al-Maidah/5:2 dengan benar.

4.3.1    Peserta didik menyebutkan arti Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2 dengan benar.

4.4.1    Peserta didik mencontohkanperilaku toleran dan simpatisebagai implementasi  dari pemahaman Q.S. Al-Kafirun dan Al-Maidah/5:2.

 

C.   Tujuan Pembelajaran

Dengan proses pembelajaran peserta didik dapat :

§  Dengan pengulangan dan pembiasaan, peserta didik terbiasa  membaca al-Qur’an dengan tartil.

§ Memiliki sikap toleran dan simpati kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman isi kandungan Q.S. Al-Kafirun.

§  Mengetahui makna Q.S. Al-Kafirun dengan benar.

§  Membaca Q.S. Al-Kafirun dengan jelas dan benar.

§  MenulisQ.S. Al-Kafirun dengan benar.

§  Menyebutkan arti Q.S. Al-Kafirun dengan benar.

§  Mencontohkan perilaku toleran  dan simpati sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Kafirun.


Peta Konsep
 
Sumber: www.en.wikipedia.org 
Gambar 1.1. Burung Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinekka Tunggal Ika. 
Berbeda suku dan agama (keyakinan), tetapi saling menghormati.


Islam adalah agama rahmatan sebagai bentuk rahmat dan rasa kasih sayang Allah Swt., karunia dan nikmat yang diberikan kepada makhluk- -- Nya di seluruh alam semesta.  Dari Abdullah bin 'Amru. Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Seorang muslim adalah orang: yang kaum Muslii-nin lainnya selamat dari lisan dan tangannya (HR. Bukhari).
Artinya, seorang muslim diajarkan untuk  menjaga hubungan balk dengan Allah Swt. dan manusia dengan menjaga lisan dan tangannya. Islam 'mengajarkan, umat muslim untuk saling menghormati antar sesama. Rasulullah Saw. adalah teladan terbaik .dalam mengajarkan sikap toleransi kepada umatnya. Islam adalah agama yang memandang perbedaan sebagai rahmat.
A. Mari Mengenal Surat Al Kafirun
    Surat Al. Kafirun terdiri dari 6 ayat. Al Kafirun adalah surat ke-109 dari Al Quran yang diturunkan sesudah surat Al Ma'un. Makna "Al Kafirun" adalah orang-orang kafir. Surat ini ditujukan kepada kaum musyrikin. Surat Al Kafirun mengisyaratkan tentang pupusnya harapan orang-orang kafir Quraiys,Mekah terhadap dakwah Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad Saw. tidak mau mengikuti tata cara beribadah orang-orang kafir Quraisy. Mereka dipersilakan beribadah menurut ajaran agamanya sendiri.
    Asbabun nuzul artinya sebab-sebab diturunkannya Al Quran. Asbabun Nuzul diturunkannya Q.S. Al Kafirun diriwayatkan oleh at Tabrani dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas dikemukakan bahwa saat itu, Rasulullah Saw. didatangi oleh beberapa pemuka Quraisy. Mereka memberikan tawaran untuk sating membantu dan bekerja sama dalam menjalankan ibadah agama. Kaum .kafir Quraisy mengajak Rasulullah Saw. dan kaum muslimin lainnya untuk bersama-sama melaksanakan agama Islam serta kepercayaan menyembah berhala secara bergantian. Apabila hari ini kaum kafir Quraisy ikut menjalankan, salat, maka besok Rasulullah Saw. dan seluruh umat muslim lainnya harus ikut menyembah berhala sesembahan orang kafir.
    Menanggapi tawaran tersebut, Allah Swt. menurunkan wahyu surat Al Kafirun kepada Rasulullah Saw. Melalui firman tersebut, Allah Swt. menjawab bahwa kaum muslimin tidak akan menyembah berhala-berhala kaum kafir. Kaum kafir pun, selama mereka masih kafir tidak akan menyembah Tuhan kaum muslim. Orang Islam hanya boleh menyembah Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa. Ketentuan ini tersurat secara jelas dalam ayat-ayat surat Al Kafirun.



Surat al-Kafirun adalah surat ke-109. Jumlah ayat surat al-Kafirun 6 (enam) ayat. Surat al-Kafirun mengisyaratkan tentang pupusnya harapan orang-orang kafir Qurays Mekah zaman itu tehadap dakwah Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. tidak mau mengikuti tata cara beribadah orang-orang kafir Quraisy. Mereka dipersilakan beribadah menurut ajaran agamanya sendiri. Surat al-Kafirun tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekah sesudah surat al-Ma’un. Dinamai ”al-Kafirun” (orang-orang kafir) diambil dari perkataan ”al-Kafirun” yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Kafir, berasal dari kata dasar yang terdiri dari huruf kaf, fa' dan ra'. Arti dasarnya adalah "tertutup" atau "terhalang". Secara istilah, kafir berarti "terhalang dari petunjuk Allah". Orang kafir adalah orang yang tidak mengikuti pentunjuk Allah SWT karena petunjuk tsb terhalang darinya. Kafir adalah lawan dari iman. Dalam Quran terutama surah an-Nuur, Allah SWT menganalogikan kekafiran dengan kegelapan, dan keimanan dengan terang benderang, serta petunjuk (huda) sebagai cahaya.

Bagaimana menyikapi orang-orang kafir tsb? Mari ikuti lagi tuntunan Quran:

  1. Berusaha menghilangkan "penutup" yang menyebabkan mereka kafir, dengan cara mendakwahi mereka.
  2. Tetap berbuat baik terhadap mereka, terutama yang memiliki hubungan kekerabatan.
  3. Tidak memaksa mereka untuk menjadi muslim.
  4. Berbuat adil dan tidak mendzalimi mereka, selama mereka tidak memerangi muslimin.
  5. Memerangi mereka, tatkala mereka memerangi muslimin.
  6. Tidak menjadikan mereka sebagai kawan, pemimpin atau penolong, kalau mereka memerangi muslimin.
  7. Menyambut tawaran damai dari mereka setelah terlibat peperangan.






Menulis huruf al-Qur’ān harus benar dan baik. Aku harus bisa menulis huruf al-Qur’ān dengan baik, benar, dan indah. Aku harus giat berlatih. Aku harus teliti,disiplin, dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tulisan.Agar tulisan benar dan baik, aku harus memperhatikan huruf hijaiyah yang dapat disambung di awal, di tengah, dan di akhir. Juga harus memperhatikan huruf yang hanya bisa disambung di akhir. Di bawah ini, contoh huruf hijaiyah yang dapat disambung di awal, di tengah, dan di akhir.


Ayo, menyalin ayat-ayat Q.S. al-Kafirun ke dalam kolom sebelah kiri di bawah ini. Agar pekerjaan menyalin benar dan baik, perhatikan hal-hal berikut ini.
1. Menulis ayat al-Kafirun dari kanan ke kiri.
2. Telitilah harakat atau tanda baca fatha tegak atau rebah.
3. Tulislah kalimat al-Qur’ān dengan pensil agar kita bisa membentuk tipis-tebal tulisan.
4. Salinlah semua ayat-ayat Q.S. al-Kafirun di bawah ini. 

Anak-anak, jika semua ayat Q.S. al-Kāfirūn telah kamu salin, selanjutnya hafalkan semua ayat tersebut hingga lancar. 
Artinya:
”Katakanlah (Muhammad), ”Wahai orang-orang kafir! aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Ayo, kita pahami bersama makna tiap ayat dalam Q.S. al-Kafirun

    Surat Al Kafirun menjadi pedoman bagi umat Islam agar bersikap baik terhadap penganut agama lain, yaitu dengan cara tidak menghina, tidak mencaci dan sating menghormati serta bekerja sama dalam hal social dan kemasyarakatan yang bermanfaat bagi umat manusia.
    Toleransi artinya sating menghormati dan menghargai di antara perbedaan. Contoh perbedaan suku, agama, warna kulit, bangsa dan lain-lain. Jadi dalam hal apapun kita tetap dianjurkan harus bertoleransi atau sating menghormati dan menghargai.
    Meskipun dianjurkan bertoleransi, kita harus tetap istiqamah bahwa agama Islam adalah agama yang haq dan benar, hanya lslamlah yang diridhai oleh Allah Swt. Jangan sampai sikap toleransi yang kita tunjukkan melunturkan keyakinan terhadap.agama sendiri.,
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari Surat AI Kafirun adalah sebagai berikut:
  1. Islam mengakui adanya keberagaman agama dan keyakinan lain di dunia ini.
  2. Islam melarang bekerja sama dalam.bidang aqidah clan ibadah.
  3. Islam dengan tegas menolak segala bentuk kemusyrikan, ritual ibadah atau hukum yang terdapat dalam agama lain.
  4. Sikap penolakan oleh Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam untuk mencampurkan keimanan dan peribadatan dalam ajaran Islam dengan ajaran orang kafir.
  5. Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Pesan yang terkandung di dalam Al Quran surat Al Kafirun bisa memberikan motivasi dan semangat bagi kita semua untuk selalu menjaga toleransi, saling menghormati, bersatu padu dalam menjaga kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara. Adapun yang dilarang adalah kerjasama dalam aqidah dan ibadah.

Berikut contoh toleransi dalam kehidupan sehari-hari :
  1. Kita saling mempersilakan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing
  2. Kita tetap menjalankan piket kelas bersama walaupun berbeda agama
  3. Tidak memaksa orang lain untuk mengikuti agama yang kita anut

Untuk memahami arti surat Q.S. al-Kafirun, marilah kita bermain ”merangkai kata”.
Aturan bermain ”merangkai kata” adalah sebagai berikut.
  1. Siswa dibagi menjadi 6 (enam) kelompok.
  2. Siswa-siswi dalam satu kelompok harus menyusun potongan-potongan kertas berukuran 3 x 5 cm yang sudah disediakan oleh guru (sesuai keinginan guru) dan telah ditulisi penggalan ayat dan arti Q.S. al-Kafirun oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
  3. Siswa mencocokkan potongan-potongan kertas yang berisi penggalan ayat dan arti surat Q.S. al-Kafirun sehingga kata-kata tersebut tersusun menjadi kalimat ayat dan arti ayat utuh.
  4. Kelompok yang telah menyelesaikan penyusunan ayat dan arti utuh surat, kemudian mencocokkan/memasangkan ayat dan artinya dengan tepat.
  5. Tiap kelompok harus memasangkan/mencocokkan satu ayat dan artinya.
  6. Tiap kelompok menyusun ayat berikut artinya sehingga menjadi Q.S. al-Kafirun berikut artinya secara utuh.
  7. Kelompok yang sudah memasangkan ayat dan arti yang tepat secara bersama sama mengucapkan yel-yel "alhamdulillah.


Arti Q.S. al-Kafirµn


 Untuk lebih memahami arti Q.S. al-Kafirun, perhatikan dialog berikut.





  1. Q.S. al-Kafirun terdapat dalam urutan ke-109 dalam al-Qur’ān. Surat ini terdiri atas 6 ayat, diturunkan di Mekah sehingga dinamakan surat Makkiyyah.
  2. Q.S. al-Kafirun mengisyaratkan, bahwa semua harapan dan usaha orang-orang kafir Quraisy di masa itu untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad saw..
  3. Q.S. al-Kafirun menerangkan bahwa Nabi Muhammad saw. tidak mau mengikuti tata cara ibadah orang-orang kafir di zamannya. Orang-orang kafir dipersilakan beribadah sesuai tata caranya sendiri dan kaum muslimin pun demikian. 
Latihan Soal !


Setelah kalian membaca materi tersebut di atas, dipersilahkan untuk mengerjakaan soal soal di bawah ini!

Komentar