Mari Belajar Al-Qur'an Surat At-Tiin ( BAB 1 Kelas 5 Semester 1)
Peserta didik dapat :
- Membaca Q.S. At Tiin dengan tartil.
- Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. At Tiin.
- Menunjukkan hafalan Q.S. At Tiin.
- Mengetahui makna Q.S. At Tiin dengan benar.
- Mencontohkan perilaku saling mengingatkan dalam hal kebajikan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At Tiin.
- Memiliki sikap saling mengingatkan dalam kebajikan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At Tiin.
Materi :
Surat At Tim terdiri atas delapan ayat. Surat At Tiin merupakan surat ke-95 dalam Al Quran. Diturunkan sesudah surat Al Buruuj. At Tiin artinya buah tin.
Latar belakang turunnya Surat At Tiin berkaitan dengan pertanyaan para sahabat tentang balasan amal orang yang sudah tua renta atau pikun. Diriwayatkan oleh lbnu Jarir dari Al 'Aufi yang bersumber pada lbnu Abbas, surat At Tiin turun berkaitan dengan pertanyaan para sahabat tentang balasan amal orang yang sudah pikun.
Di antara sahabat Rasulullah Saw. banyak orang tua. Mereka merasa takut tidak mendapatkan pahala atau tidak menjadi ahli surga jika mereka mengalami masa pikun, mereka gelisah dan mempertanyakannya kepada Rasulullah Saw. Melalui surat At Tiin Allah Swt. menegaskan bahwa amalan orang yang beriman dan beramal saleh pahalanya akan selalu mengalir terus-menerus meskipun orang tersebut mengalami masa pikun. Masa pikun adalah kondisi seseorang yang sudah tua dan memiliki pikiran yang tidak stabil. Sifat pikun biasanya ditandai dengan sering lupa.
Awali membaca Al Quran dengan ta'awuz kemudian membaca basmalah. Mari kita baca Al Quran Surat At Tiin berikut!
A. Membaca Surat at-Tiin
Tata cara membaca al-Qur’ān dimulai dengan isti’adzah dan basmalah. Kemudian cermati dengan baik al-Qur’ān Surat at-T³n berikut ini. Bagi yang sudah lancar membaca, langsung saja membaca dengan tartil. Tartil artinya membaca sesuai dengan kata, tanda dan barisnya. Dibaca dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Bagi yang belum pandai membaca, perhatikan dengan baik cara guru atau teman yang sudah lancar membaca atau melafalkan Surat at-Tiin.
Al Quran adalah wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Al Quran adalah petunjuk bagi orangorang yang bertaciwa agar selamat hidup di dunia dan akhirat.
Mempelajari Al Quran hukumnya wajib. Tidak mungkin seorang muslim mampu membaca dan memahami kandungan isinya, kecuali mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.
Mempelajari Al Quran mQliputi belajar bacaan secara benar sesuai' dengan ilmu tajwid dan mengkaji kandungan isinya.
Dari Usman bin Affan r.a. is berkata, Rasulullah Saw. bersabda: "Orang terbaik dari kamu ialah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya'. (HR Bukhari)
B. Menghafal Surat at-Tiin
Cara mudah menghafal, mulailah dari ayat pertama. Bacalah berulang-ulang sampai hafal. Lanjutkan ayat kedua dengan cara yang sama sampai hafal. Kemudian ayat ketiga dengan cara yang sama sampai hafal. Untuk memantapkan hafalan tiga ayat tersebut, ulangilah seraya meminta kepada ayah atau ibu untuk menyimak hafalanmu ayat satu, dua, dan tiga sekaligus sampai mahir.
Setelah tiga ayat di atas hafal dan lancar, maka hafalan dilanjutkan ke ayat keempat sampai lancar. Setelah itu dilanjutkan ayat kelima, dibaca secara berulang-ulang sampai hafal dan lancar. Untuk memantapkan hafalan ayat pertama sampai dengan ayat kelima, ulangilah hafalan tersebut mulai dari ayat pertama sampai dengan ayat kelima dengan meminta bantuan kepada ayah/ibu, atau teman untuk menyimaknya.
Setelah kelima ayat sebelumnya hafal dengan mahir dan lancar, maka hafalan boleh dilanjutkan ke ayat keenam saja karena ayatnya panjang. Caranya seperti menghafal ayat pertama, yaitu diulang-ulang sampai hafalan mahir dan lancar.
Untuk memantapkan hafalan ke enam ayat sebelumnya, maka bersabarlah mengulangi kembali hafalan ayat pertama sampai dengan ayat keenam. Setelah itu baru boleh melanjutkan hafalan ayat ketujuh dan kedelapan.
Terakhir, semua hafalan dari ayat pertama sampai dengan ayat kedelapan surat at-Tiin harus bagus dan mantap baik hafalan maupun panjang pendek bacaan, dan pelafalan setiap huruf. Dengan demikian, sudah siap untuk diuji di depan bapak atau ibu guru maupun teman-teman.
C. Menulis Surat at-Tiin
Aku harus dapat menulis huruf al-Qur’ān dengan baik. Karena menulis huruf al-Qur’ān akan memperoleh ilmu dan keterampilan serta pahala dari Allah Swt. Menulis huruf al- Qur’ān tidaklah sulit, asalkan rajin dan teliti, serta penuh kesabaran.
Dalam menulis huruf-huruf al-Qur’ān sebaiknya memperhatikan letak huruf-hurufnya. Ada huruf yang ditulis letaknya di atas garis buku, ada pula huruf yang ditulis memotong garis buku. Perhatikan contoh berikut!
Contoh kalimat basmalah dan kata wattini pada surat at-Tiin.
Makna Kandungan Surat At Tiin
Surat At Tiin mengajarkan kita bahwa Allah Swt. menciptakan manusia dalam bentuk yang paling balk. Allah Swt. mengingatkan manusia terhadap nikmat yang telah diberikan kepadanya. Semua itu harus selalu diingat agar manusia tidak terjerumus dalam kehinaan. Orang yang selamat dari kehinaan adalah orang yang selalu beramal saleh. Mereka akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah Swt.
Berikut kandungan dari surat At Tiin
Surat ini dinamakan at-Tiin diambil dari kata at-Tiin yang terdapat pada ayat pertama yang artinya buah Tin. Surat at-Tiin adalah surat ke-95 dalam al-Qur’ān yang berjumlah 8 ayat dan termasuk golongan surat yang turun di Mekah atau disebut juga surat Makkiyyah
Ayat pertama, kedua, dan ketiga menyatakan sumpah Allah Swt. atas nama az-zaitun, dan at-tarisinin. Menurut sebagian ahli tafsir, "Tin" ialah tempat tinggal Nabi Nuh as., yaitu Kota Damaskus yang banyak ditumbuhi pohon Tin atau Ara. Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. la menjadi obat yang banyak manfaatnya. Sedangkan "Zaitun" adalah Baitul Maqdis, tempat suci kedua umat Islam yang berlokasi di Yerusalem (Palestina) yang ditumbuhi pohon Zaitun. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak. Adapun "at-Turisinin" artinya Bukit Sinai, tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu secara langsung dari Allah Swt.
Dalam tulisan lain disebutkan :
Ayat Pertama , Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya, memperhalus fisik, mengencerkan dahak, membersihkan ginjal, menghancurkan batu pada saluran air seni, menggemukkan badan dan dapat melonggarkan rongga hati dan limpa. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak.
Ayat Kedua , Gunung Sinai terletak di Semenanjung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir ke Israil, Arab, dan Mesopotamia. Gunung setinggi 2,285 meter ini juga dikenal dengan nama Jabal Musa (Gunung Nabi Musa), karena di tempat ini, Nabi Musa menerima wahyu pertama dan diangkat menjadi Rasul. Pada malam mi’rāj, Rasulullah saw. berhenti sebentar di tempat ini dan melaksanakan salat sebagai penghormatan beliau pada kesucian tempat tersebut.
Pada ayat ketiga, Allah Swt. bersumpah atas nama Kota Mekah, yaitu daerah yang penuh berkah dan di dalamnya terdapat Baitullah (Kakbah). Kota yang aman adalah kota Mekah (Lihat Gambar 1.5, Mekah). Kota ini disebut dengan kota yang aman karena siapa pun yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya. Kota Mekah juga disebut sebagai Ummul Qurā’ dan Tanah yang Aman. Kota ini banyak menyimpan sejarah sejak zaman Nabi Ibrahim a.s.
Ayat keempat menjelaskan bahwa Allah Swt. menciptakan manusia sebagai makhluk dengan bentuk paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Bentuk yang dimaksud bukan hanya bentuk fisik, melainkan juga sempurna dalam segala potensinya. Manusia tidak hanya diberi akal untuk berpikir, tetapi juga diberi potensi nafsu, sehingga manusia mampu berkreasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi Allah Swt., manusia sempurna adalah manusia yang menggunakan seluruh potensinya untuk beribadah kepada Allah Swt.
Ayat Keempat , Allah Swt. menjadikan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Proses kejadian manusia tidak sama dengan kejadian makhluk-makhluk lain. Manusia memiliki akal, jasmani, rohani, dan nafsu. Anggota tubuh manusia serasi dan seimbang sehingga tampak indah, cantik, dan memudahkan untuk melakukan kegiatan. Sedangkan hewan hanya memiliki jasmani dan nafsu saja. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan yang dimilikinya agar supaya menjadi mulia. Apabila manusia mengutamakan nafsunya, maka ia turun derajatnya seperti hewan. Selain rohani, manusia dibekali dengan akal pikiran agar supaya dapat membedakan yang baik dan yang buruk
Ayat kelima dan keenam menjelaskan bahwa Allah Swt. menerangkan sebagian manusia yang menyimpang dan tidak menggunakan potensinya untuk beribadah yang akan ditempatkan di dalam neraka. Sebagian lagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka senantiasa 'mendapat pahala yang tidak terputus sampai meninggal dan menjadi ahli surga. Allah Swt. mengingatkan manusia, sekali pun mereka sempurna, tetapi dapat turun derajatnya menjadi hina karena pengetahuan, sikap, dan perilakunya apabila telah keluar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. melalui rasul-Nya.

Ayat Keenam, Orang-orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan melaksanakan
amal sālih. Orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat.
Ayat Ketujuh, pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Manusia seharusnya tidak meragukan adanya hari pembalasan, karena Allah Swt. sudah menunjukkan bukti-buktinya. Allah Swt. memberikan akal kepada manusia untuk berpikir tentang ciptaan-Nya, dan hati untuk merasakan iman. Pertanyaan Allah Swt. itu untuk mengingatkan adanya hari kiamat agar manusia tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus dalam dosa dan kehinaan.
Ayat Kedelapan, Allah Swt. adalah Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Allah Swt. yang memberi keputusan atas segala persoalan. Tiada perbuatan walau sekecil atom pun yang dapat terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Allah Swt. adalah sebaik-baik pembuat keputusan. Allah Swt. Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Ia senantiasa mengingatkan agar manusia tidak lupa diri. Jika ternyata manusia masih melakukan dosa, maka karena keadilan-Nya, manusia akan menanggung akibat dan pembalasan atas dosanya itu. Allah Swt. juga telah menyiapkan kenikmatan bagi orang yang menjalankan syari’atnya.
Ayat ketujuh dan kedelapan menjelaskan bahwa orang-orang yang tidak beriman atau tidak mau beramal saleh adalah orang-orang yang mendustakan Allah Swt. dan akan mendapat balasan kelak di akhirat. Padahal mereka sesungguhnya mengetahui akan mati dan menghadapi pengadilan Allah Swt. Sesungguhnya, Allah Swt. adalah Hakim Yang Maha Adil.
Kesimpulan kandungan surat At Tiin adalah :
- Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah Swt. paling balk bentuk rohani dan jasmaninya
- Allah Swt. akan menempatkan manusia ke tempat yang paling Nina yaitu neraka bagi orangorang yang tidak mau beriman dan beramal saleh.
- Bagi orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan pahala dari Allah Swt. yang tiada putus
- Kepastian adanya hari pembalasan sehingga wajib kita iman
- Surat at-T³n terdapat dalam urutan ke-95 dalam al-Qur’ān. Surat ini terdiri atas 8 ayat, diturunkan di Mekah maka dinamakan juga surat Makkiyyah.
- Allah Swt. melalui surat ini bersumpah dengan menyebut ciptaan-Nya, yaitu “Demi at-T³n dan Zaitūn”. Hanya Allah Swt. yang boleh bersumpah dengan ciptaan-Nya.
- Negeri yang aman adalah Makkah al-Mukarramah.
- Allah Swt. menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, yaitu terdiri atas jasmani dan rohani yang seimbang
Komentar
Posting Komentar