Beriman Kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. ( Bab 2 Kelas 4 Semester 1)
Peserta
didik :
1. Mengetahui Allah Swt.
itu ada melalui pengamatan terhadap makhluk ciptaan-Nya terutama yang ada di
sekitarrumah dan sekolah.
2. Melakukan pengamatan
terhadap makhluk ciptaan Allah Swt. di sekitar rumah dan sekolah sebagai upaya mengenal.Allah
Swt. itu ada.
3. Meyakini adanya Rasul
Allah Swt.
Assalāmu’alaikum
Anak-anak, tahukah kalian, siapa yang menciptakan alam semesta beserta isinya? Bagaimana kita mengenal pencipta alam semesta beserta isinya? Apakah Sang Pencipta alam beserta isinya juga mengutus seorang rasul kepada kita? Ayo, ikuti pelajaran ini, Insya Allah kalian dapat membuktikan adanya Allah Swt. (Sang Pencipta) dan rasul-Nya.
Allah
Swt. Maha Pencipta. Allah Swt. adalah pencipta segala sesuatu yang ada di
langit maupun di bumi. Dari yang semula tidak ada menjadi ada. Baik yang bisa
dilihat langsung maupun yang telah diolah oleh manusia. Semua makhluk wajib
beriman kepada Allah Swt. Tidak ada Tuhan yang wajib kita sembah, kecuali Allah
Swt. Oleh sebab itu, kita harus melaksanakan semua perintah Allah Swt. dan
menjauhi segala larangan-Nya.
Allah Swt. juga mengutus Nabi dan Rasul untuk menyampaikan wahyu dan risalah Allah Swt. kepada umat manusia.
Iman
artinya percaya. Beriman kepada Allah Swt. artinya percaya kepada Allah Swt.
Bukti adanya Allah Swt. adalah adanya alam semesta dan semua isinya. Banyak
sekali ayat-ayat dalam al Qur'an yang menjelaskan tentang adanya Allah Swt. dan
bukti-buktinya.
Allah Swt. pencipta dan penguasa alam raya ini dan seisinya. Ciptaan
Allah adalah yang ada di langit, bumi: manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lainnya.
Bagaimana kita mengenal Allah? Kita dapat mengenal Allah melalui: alam semesta, al-Qur’±n, dan nama-nama Allah (al-Asma’ul al-Husna).
1.
Beriman kepada Allah Swt. melalui ciptaan-Nya
Amati dan ceritakan gambar berikut!
Apakah
baju yang kalian pakai ada dengan sendirinya? Tentu tidak bukan? Baju yang
kalian pakai tentu ada yang membuat yaitu penjahit. Begitu juga dengan
benda-benda lain yang ada di sekitar kalian. Misalnya meja, kursi, lemari,
sepatu dan lain-lain. Demikian halnya dengan alam tempat kita tinggal..Alam dan
seluruh isi di dalamnya ini pasti ada yang menciptakan.
Allah
Swt. bersifat ghaib. Manusia dapat membuktikan adanya Alloh Swt. dengan
memperhatikan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam ini. Allah Swt. menciptakan
gunung, laut, sungai dan daratan. Adanya alam dan seruruh isinya karena
diciptakan oleh Allah Swt. Tidak mungkin alam ada dengan sendirinya. Ketika
siang hari, matahari bersinar cerah. Burung burung beterbangan dan angin bertiup
sejuk. Semua itu adalah'bukti adanya Allah Swt. Allah Swt. berfirman dalam al
Qur'an:
Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya (Q.S As Sajdah : 4)
Demikian
pula dengan manusia. Allah Swt. menciptakan manusia dalam berbagai macam suku
bangsa. Allah Swt. menjadikan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk
saling mengenal, saling membantu dan saling mengingatkan. Alam dan seluruh
isinya tidak muncul dengan sendirinya. Demikian juga dengan keteraturan yang
terjadi di alam tidak mungkin terjadi tanpa ada yang mengatur. Yang mampu
mengatur dan mengendalikan alam ini pastilah Maha Sempurna dan Maha Kuasa dalam
segala hal yaitu Allah Swt.
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, apa arti beriman itu?” Rasulullah menjawab, “Beriman artinya percaya kepada Allah.” Beriman atau iman artinya percaya; percaya kepada Allah sebagai Tuhan semesta alam.
Beriman kepada Allah artinya percaya kepada Allah. Bukti adanya Allah adalah adanya alam semesta dan semua isinya. Al-Qur’±n telah menjelaskan adanya Tuhan dan nama-Nya. Adanya alam semesta, termasuk bumi yang kita huni sekarang ini adalah bukti adanya Tuhan. Alam semesta ini berisi benda-benda. Di dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam terdapat benda mati, benda yang tidak bisa bergerak, bertumbuh, berkembang, dan bernafas. Juga ada yang disebut sebagai benda hidup yaitu benda yang bisa bergerak, bertumbuh, berkembang, dan bernafas. Semua itu Allah Swt. yang menciptakan.
2.
Mengenal Allah Swt. melalui al Qur'an
Al-Qur'an merupakan kitab suci dan pedoman hidup manusia. Al-Qur'an berisi
perintah, laringan dan himbauan Allah Swt. Al-Qur'an juga berisi kisah-kisah
umat terdahulikagar dapat menjadi pembelajaran bagi umat pada masa sekarang.
Firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an meliputi keimanan, ibadah, dan, adab
pergaulan dengan sesama manusia. Firman Allah Swt. dalam surat at An'am ayat
102 :
Artinya
: ltulah Allah, Tuhan kamu, tidak ada Tuhan selain Dia, pencipta segala
sesuatu, maka sembahlah Dia, Dialah pemelihara segala sesuatu (al An'am ayat 102)
Kegiatan
1
Diskusikan
bersama kelompok belajarmu! Coba perhatikan benda-benda yang ada di sekitar
kalian. Ciptaan Allah Swt. ada di langit, darat dan Iautan. Ada yang berupa
benda mati, ada juga yang makhluk hidup.
1.
Untuk siapakah Allah Swt. menciptakan semua itu?
Semua
ciptaan Allah Swt. ditujukan untuk manusia
2.
Apa kewajiban manusia terhadap semua ciptaan Allah Swt.?
Menjaga,
merawat, menggunakan sesuai kebutuhan dan hal-hal yang bermanfaat serta tidak
berlebihan
Kegiatan 2
Kebijaksanaan
guru
Diskusikan
bersama kelompok belajarmu!
Carilah
3 (tiga) ayat at Qur'an yang menjelaskan tentang adanya Allah Swt. Tulislah
pada buku tugasmu dengan rapi lengkap dengan artinya!
B. Mengenal Allah Swt. Melalui Asmaul Husna
Untuk bisa mengenal sesuatu biasanya melalui namanya. Demikian juga mengenal Allah. Allah Swt. memiliki nama-nama yang baik atau dikenal dengan al-Asma-u al-Husna. Nama Allah banyak, tetapi yang diperkenalkan oleh Allah kepada manusia hanya 99 nama melalui perantara wahyu, yaitu al-Qur’an.
Asmaul
Husna adalah nama-nama yang baik dan indah bagi Allah Swt., jumlahnya ada 99.
Semua nama Allah Swt. menunjukkan kesempurnaan, keindahan dan keagungan Allah
Swt. Allah Swt. terhindar dari sifat kekurangan.
Allah
Swt. berfirman :
Artinya : Dialah
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia mempunyaiAsmaul Husna (nama-nama yang
baik) (Q.S Taha : 8)
Salah
satu jalan untuk mewenal Allah Swt. yaitu dengan menghafal nama-nama-Nya. Oleh
karena itu, cobalah hafalkan tiga Asmaul Husna berikut dengan sungguh-sungguh.
1. al-Basir/البصير (Yang Maha Melihat)
Al-Basir
artinya Allah Swt. Yang Maha Melihat. Allah Swt. Maha Melihat segala sesuatu.
Semua yang terjadi di alam tidak terlepas dari penglihatan Allah Swt. Apapun
yang diperbuat oleh manusia selalu dalam pengawasan Allah Swt.
Manusia
bisa melihat, tetapi penglihatan manusia terbatas. Sedangkan penglihatan Allah
Swt. tidak terbatas. Allah Swt. mampu melihat apa saja yang terjadi pada
makhluk-Nya. Semua tingkah laku manusia balk yang nyata atau yang
disembunyikan, yang balk maupun yang buruk, yang benar maupun yang salah
semuanya dapat diketahui oleh Allah Swt. Allah Swt. berfirman :
Artinya : Sungguh, Dia
Maha Melihat segala sesuatu (QS Al Mulk: 19)
Sebagai
'wujud perilaku mengimani Asmaul Husna al-Basir, hendaknya kita banyak berbuat
kebajikan dan beribadah kepada-Nya. Kapan pun dan di mana pun juga Allah Swt.
selalu mengavvasi semua perilaku kita. Semua amal kita akan mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah Swt. kelak di akhirat.
2.al-‘Adlu/
al-'Adlu
artinya Yang Maha Adil. Allah Swt. adalah Dzat yang Maha Adil terhadap semua
makhluk-Nya. Allah Swt. memberikan rezeki kepada makhluk ciptaan-Nya dengan
adil. Allah Swt. tidak pernah menzalimi makhluk-Nya. Allah Swt. akan selalu
mencurahkan kasih sayang kepada seluruh makhluk-Nya. Buktinya seluruh makhluk
yang ada di alam, baik yang beriman maupun tidak diberi rezeki oleh Allah Swt.
Perhatikan pula bumi tempat tinggal kita. Walaupun dari tahun ke tahun jumlah
penduduk bumi terus bertambah, tetapi Allah Swt. tidak mengurangi rezeki
manusia. Tumbuhan, hewan dan manusia diberikan sumber kehidupan oleh Allah Swt.
Demikian
pula kelak di hari akhir, Allah Swt. akan menghitung amal pe.rbuatan manusia.
Allah Swt. akan membalas kebaikan dan keburukan seseorang sesuai dengan amal
perbuatannya selama hidup di dunia. Hal itu menandakan bahwa Allah Swt. Maha
Adil. Adil dalam Dzat dan sifat-Nya. Bahkan pengadilan yang seadil-adilnya
adalah pengadilan Allah Swt.
Sebagai
wujud perilaku mengimani Asmaul Husna al-'Adlu, kita harus menegakkan keadilan
untuk diri sendiri, keluarga atau orang lain. Sebagaimana Allah Swt. telah
berbuat adil untuk alam semesta termasuk manusia.
3. al-Aziim/(العظيم ) (Yang Maha Agung)
Pernahkah
kalian membayangkan berapa luas alam semesta ini? Manusia tidak dapat mengukur
dengan pasti berapa luas jagat raya ini. Keterbatasan yang dimiliki manusia
tidak akan mampu mengukurnya. Alam dan seluruh isinya diciptakan oleh Allah
Swt., Dzat yang Maha Agung. Keagungan Allah Swt. tidak dapat dibandingkan
dengan makhluk-Nya. Keagungan Allah Swt. tidak ada ukurannya. Allah Swt. adalah
Dzat yang Maha Agung. Kita tidak akan mampu melihat-Nya. Keterbatasan akal
pikiran manusia tidak dapat membayangkan perwujudan-Nya. Tidak ada satu makhluk
pun yang memiliki keagungan tertinggi selain Allah Swt.
Allah
Swt. berfirman :
Artinya
:
kursi-Nya
meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan
Dia Maha Tinggi, Maha Besar (AI Baqarah : 255)
Allah
Swt. yang Maha Agung memberikan rezeki, melimpahkan kemakmuran dan memberikan
rahmat. Banyak orang yang memperoleh kemuliaan, kesenangan dan kedudukan yang
balk karena karunia Allah Swt. bagi manusia yang mau berusaha, bekerja dan
berdoa.
Sebagai
wujud perilaku mengimani Asmaul Husna Al Azimi, kita harus mengagungkan Allah
Swt., tidak ada yang Agung kecuali Allah Swt. Kita tidak boleh menjadi orang
yang sombong, karena manusia hanya bagian kecil dari keagungan Allah Swt. Al
Azim.
Manusia pasti membutuhkan orang lain, sedangkan Allah tidak membutuhkan makhluk lain. Oleh karena itu, Allah disebut al-‘Azim. Al- ‘Azim artinya Allah Maha Agung. Hanya Allah Yang Maha Agung yang tidak membutuhkan pertolongan. Dia yang memenuhi semua kebutuhan makhluk-Nya. Manusia membutuhkan pertolongan-Nya dan membutuhkan pertolongan orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendirian.Dengan memahami sifat Allah, al-‘Azim, maka kita akan selalu mengagungkan tanda-tanda kebesaran-Nya dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
C. Beriman Kepada Rasul Allah Swt.
Iman kepada Rasul Allah Swt. merupakar, rukun'iman yang keempat. Beriman kepada Rasul artinya kita meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa para Rasul Ito utusan Allah Swt. dan diberi wahyu untuk menjadi pedoman umatnya. Para Rasul tersebut merupakan manusia pilihan Allah Swt. yang diberi amanah urituk menyampaikan wahyu atau membimbing manusia agar hidupnya berada pada jalan yang ben-ar. Rasul membimbing manusia agar beriman kepada Allah Swt., berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat balk kepada sesama serta ajaran mulia yang lain.
Firman
Allah Swt. dalam al Qur'an surat Al Mu'min ayat 78 dijelaskan :
Artinya:
"Dan
sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang
tidak Kami ceritakan kepadamu." (al Mu'min : 78)
1. Mengajak manusia menyembah dan beribadah hanya kepada Allah Swt.
2. Mengajarkan akidah, yaitu meng-Esakan Allah Swt.
3. Mengajarkari agar hidup berakhlak mulia
4. Mencerdaskan umatnya agar menjadi pandai
5. Menyampaikan kabar gembira dan peringatan
Rasul
Allah Swt. jumlahnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang
diceritakan oleh Allah Swt. kepada kita, dan ada juga yang tidak diceritakan
kepada kita.
Artinya:
Dan
(Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. (QS. An-Visa : 164)
Hanya
Allah Swt. yang mengetahui secara pasti jumlah dan nama-nama Nabi dan Rasul. al
Qur'an menjelaskan tentang 25 orang Nabi dan Rasul yang wajib kita imani.
Berikut ini adalah nama-nama Nabi dan Rasul yang disebutkan dalam al Qur'an:
2. Nabi Idris a.s. 11. Nabi Yusuf a.s. 20. Nabi Ilyasa a.s.
3. Nabi Nuh a.s. 12: Nabi Ayyub a.s. 21. Nabi Yunus a.s.
4. Nabi Hud a.s. 13. Nabi Zulkifli a.s.22. Nabi Zakaria a.s.
5. Nabi Saleh a.s. 14. Nabi Syu'aib a.s. 23. Nabi Yahya a.s.
6. Nabi Ibrahim a.s.15. Nabi Musa a.s. 24. Nabi Isa a.s.
7. Nabi Luth a.s. 16. Nabi Harun a.s. 25. Nabi Muhammad Saw.
8. Nabi Ismail a.s. 17. Nabi Dawud a.s.
9. Nabi Ishaq a.s. 18. Nabi Sulaiman a.s.
Rasul berasal dari kata arsala yang artinya mengutus yaitu seorang laki-laki yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umat manusia.
Perbedaan
antara Nabi dan Rasul
Nabi dan rasul diutus oleh Allah Swt. hanya terbatas kepada umat tertentu, seperti Nabi Musa a.s., diutus hanya untuk bangsa Israel. Nabi Syuaib a.s. diutus Allah Swt. untuk bangsa Madyan. Begitu juga dengan Nabi dan Rasul lainnya mereka diutus untuk bangsa tertentu saja.
Sedangkan Nabi Muhammad Saw. diutus Allah Swt. untuk semua umat manusia yang ada di bumi ini. Nabi Muhammad Saw. adalah penutup para Nabi (khotamun Nabiyyin). Jadi jika ada yang mengaku sebagai nabi lagi, maka disebut nabi pals-u dan ajarannya pasti sesat.
3. Rasul Ulul Azmi
Firman Allah Swt. dalam Al Qur'an Surat al Ahqaf ayat 35.
"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati .." (Q.S. al-Ahqaf : 35).
1. Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. sangat taat dan patuh kepada Allah Swt. dan sabar dalam menghadapi umatnya. Nabi Nuh a.s. menyeru umatnya ± 900 tahun lamanya, tetapi yang taat hanya sekitar 40 orang. Bahkan anak dan istrinya pun tidak mau beriman kepada, Allah Swt. Karena umat Nabi Nuh a.s. tidak mau beriman kepada Allah Swt., akhirnya mereka mendapat azab dari Allah Swt. berupa banjir yang besar yang menenggelamkan mereka. Habislah umat Nabi Nuh a.s., kecuali dirinya dan orang-orang yang beriman.
2. Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. diutus kepada kaum yang suka menyembah berhala. Ayahnya sendiri menolak dakwah yang disampaikan Nabi Ibrahim a.s., bahkan mengusirnya. Dengan keberaniannya, Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan berhala-berhala yang biasa disembah oleh Raja Namrud dan kaumnya. Akibat dari perbuatan tersebut, Nabi Ibrahim a.s. ditangkap dan dihukum Raja Namrud dengan cara dibakar hidup-hidup.
Setelah menjadi Rasul, Nabi Ibrahim a.s. mendapat perintah untuk menyembelih putranya yaitu Nabi Ismail a.s. Nabi Ibrahim a.s. melaksanakan perintah itu dengan ikhlas. Sebagai ganti atas ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, maka Allah Swt. mengganti Nabi Ismail a.s. dengan seekor gibas yang besar.
3. Nabi Musa a.s.
Pembelaan Nabi Musa a.s. pada Bani Israil dan kekejaman Fir'aun merupakan ujian yang sangat berat. Nabi Musa a.s. mengingatkan Fir'aun yang mengaku sebagai Tuhan agar mau menyembah Allah Swt. Setelah diangkat menjadi nabi dan rasul, Nabi Musa a.s. mendapat tugas untuk memerangi Fir'aun dan bala tentaranya, akhirnya Fir'aun tenggelam bersama bala tentaranya yang tidak beriman. Kedurhakaan kaum Bani Israil terhadap Nabi Musa a.s. setelah Fir'aun berhasil dikalahkan juga merupakan ujian yang berat.
4. Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. mendapat tantangan, cemoohan dan penolakan dari kaumnya. Tetapi Nabi Isa a.s. tetap sabar dan tabah serta terus mengajak umatnya untuk beriman kepada Allah Swt. Umat Nabi Isa a.s. tetap saja mengingkarinya, bahkan kaum Yahudi selalu ingin membunuhnya. Salah satu pengikut Nabi Isa a.s. berkhiana.t dengan memberitahukan keberadaan Nabi Isa a.s.. Allah Swt. melindungi Nabi Isa a.s. dengan mengangkatnya ke langit, maka selamatlah Nabi Isa a.s. dari rencana pembunuhan tersebut.
5. Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw. mendapat ancaman dan tantangan dari kaum kafir Quraisy karena dakwah yang disampaikannya. Mereka merencanakan ingin membunuh Nabi Muhammad Saw. termasuk Abu Jahal dan Abu Lahab, pamannya sendiri. Tidak sedikit pengikut Nabi Muhammad Saw. yang disiksa bahkan dibunuh orang-orang kafir. Begitu banyaknya ancaman yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw. dan para pengikutnya, maka Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk berhijrah ke Madinah.
Ayo hafalkan nama-nama 25 nabi dan rasul mulai dari Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad Saw.! Tunjukkan hafalan nama 25 Nabi dan Rasul di depan kelas!
Dalam menyampaikan agama Allah Swt., Rasul ulul azmi dibekali Allah Swt. dengan mukjizat. Mukjizat adalah kemampuan luar biasa yang terdapat dalam diri Rasul ulul azmi yaitu:
Dapat, membuat perahu yang menyelamatkan beliau dan kaumnya dari banjir besar yang dibuat Allah Swt.
b. Mukjizat Nabi Ibrahim a.s.
Tidak hangus dibakar api saat dibakar oleh Raja Namrud
c. Mukjizat Nabi Musa a.s.
Tongkatnya dapat berubah menjadi ular besar yang memakan ular-ular kecil ciptaan tukang sihir Firaun, tongkatnya juga dapat membelah laut merah ketika beliau dan pengikutnya dikejar oleh Firaun dan tentaranya. Kemudian beliau dapat mengeluarkan dua belas mata air dari batu yang dipukul dengan tongkatnya.
d. Mukjizat Nabi Isa a.s.
Dapat membuat burung dari tanah liat dan meniupnya supaya hidup seperti burung yang sesungguhnya, menyembuhkan orang buta bawaan, menyembuhkan penyakit kusta, dan dapat menghidupkan orang mati dengan ijin Allah Swt. walau hanya sebentar.
e. Mukjizat Nabi Muhammad Saw.
Al-Qur'an, Isra' Mi'raj, dari celah-celah jarinya memancar air yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga para pengikutnya, jika berjalan selalu dipayungi oleh awan, dapat membelah bulan menjadi dua.
Dalam
berdakwah, para Nabi dan Rasul Ulul Azmi dibekali dengan mukjizat. Apakah
fungsi mukjizat yang dimiliki para Nabi dan Rasul tersebut dalam berdakwah?
1.
Membuktikan dan mengukuhkan kebenaran kenabian.
2.
Melemahkan musuh-musuh nabi.
3.
Mengatasi kesulitan Nabi dan kaumnya, sesuai kebutuhan saat itu
4.
Sifat-sifat Nabi dan Rasul
Nabi
dan Rasul memiliki sifat .terpuji. Allah Swt. telah membersihkan jiwa setiap
utusan-Nya. Sifat-sifat itu ada pada diri setiap Rasul. Ada empat sifat yang
pasti dimiliki oleh seorang Rasul yaitu :
a.
Siddiq
Siddiq
artinya benar atau jujur. Seorang Rasul tidak mungkin berbohong. la
menyampaikan ajaran Allah Swt. kepada manusia tanpa mengurangi atau menambahi.
Ajaran yang disampaikan Rasul merupakan kebenaran yang berasal dari Allah Swt.
Allah Swt. berfirman dalam surat an Najm ayat 4 dan 5 :
Artinya:
Ucapannya
itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan
kepadanya oleh (fibril) yang sangat kuat. (Q.S. an Najm: 4 - 5).
b.
Amanah
Amanah
artinya dapat dipercaya. Seorang Rasul tidak mungkin berkhianat. Rasul
menyampaikan agama sesuai dengan ajaran yang diperintahkan Allah Swt. Perkataan
Rasul mengandung kebenaran. Allah Swt. berfirman dalam al Qur'an Surat al A'raf
ayat 68 :
Artinya:
Aku
menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat
yang terpercaya bagimu. (Q.S al A'raf : 68)
c.
Tabligh
Tabligh
artinya menyampaikan. Seorang Rasul tidak mungkin menyembunyikan ajaran Allah
Swt. hanya untuk dirinya sendiri. Rasul juga tidak mementingkan suatu golongan
tertentu. Rasul pasti menyampaikan ajaran yang diterima dari Allah Swt.
tersebut kepada umatnya
d.
Fatanah
Fatanah
artinya cerdas. Seorang Rasul merniliki kecerdasan dalam hal tertentu.
Contohnya, Nabi Muhammad Saw. memiliki kecerdasan dalam menghafal al Qur'an dan
mengatur strategi perang.
Selain
mengetahui .tugas dan sifat-sifatnya, seorang muslim harus mencintai dan
mengimani Nabi dan Rasul. Adapun caranya antara lain sebagai berikut:
a.
Mengetahui riwayat kehidupan dan ajaran yang dibawanya.
b.
Membenarkan berita yang disampaikan.
c.
Mengamalkan syariat yang dibawanya.
d.
Mencintai dan membela para rasul. '
e.
Meneladani akhlaknya.
f.
Menghidupkan sunah rasul.
g.
Memperbanyak membaca salawat atas Nabi Muhammad Saw.
Kegiatan
!
Diskusikan
bersama kelompok belajarmu! Bagaimana cara meneladani sifat sidiq, amanah,
tabligh, dan fatonah para Nabi dan Rasul dalam kehidupan sehari-hari?
Kebijaksanaan
guru, misalnya : 1) Sidiq = tidak mencontek ketika ulangan, 2) amanah =
menyampaikan pecan tanpa menambah atau mengurangi, 3) tabligh = mengajak teman
untuk rajin mengaji dan disiplin mengerjakan salat lima waktu, 4) fatonah =
rajin dan tekun belajar tanpa harus disuruh oleh orang tua
Sepintas Tajwid
Tujuan
: Siswa mampu membaca, menulis, dan merangkai huruf Al Qur'an bertanda baca dan
tajwid
LAM
TA'RIF
Yang
disebut lam ta'rif yaitu alif dan lam (ال)
yang selalu berada di awal kata benda sehingga perkataan tersebut menjadi
ma'rifat. Al (ال) ada yang dibaca
terang dan jelas atau di-idharkan karena berhadapan
dengan huruf-huruf tertentu. Ada pula al (ال)
yang bunyinya dihilangkan atau tidak diucapkan melainkan di-idghomkan pada
huruf berikutnya.
1.
Idhar Qomariyah (اظهار قمرية )
Hukum
bacaan disebut idhar qomariyah adalah bila alif dan lam (ال) bertemu dengan salah satu huruf
qomariyah yaitu (ا
ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي ) Sebagai
tanda untuk membedakan dengan idgham syamsiyah,
penulisan idhar qomariyah memakai tanda sukun 'pada huruf lam.
Cara
membacanya harus dijelaskan atau diidharkan. Contoh :
2.
Idghom syamsiyah ( ادغام شمشية)
Hukum
bacaan disebut idghom syamsiyah adalah bila ada alif dan lam (ال) bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah selain
huruf qomariyah
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ
ل ن) )
Cara
membacanya dengan meng-idghomkan atau mentasydidkan pada huruf syamsiyah, sehingga (ال)
tidak terbaca lagi meskipun tulisannya tetap ada. Ciri khusus bacaan idghom
syamsiyah adalah, setelah at ta'rif pasti ada harakat tasydid. Contoh :
A. Bacalah lafal-lafal
berikut, kemudian tentukan hukum bacaannya!
Komentar
Posting Komentar