Analisi Bahan Ajar SKI KB-4

 

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

 

Nama                                           : RADIMAN

A.   Judul Modul                      : PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA

B.   Kegiatan Belajar               : KB 3

C.   Refleksi

 

NO

BUTIR REFLEKSI

RESPON/JAWABAN

1

Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB

A. Perkembangan Islam di Afrika

1. Sejarah Masuknya Islam di Afrika

Di antara faktor misi Islam  antara lain untuk menjalankan misi Ilahiah dalam menyebarkan syiar Islam, memelihara kekuasaan politik di bawah kontrol kelompok elite Arab, serta mendapatkan keuntungan dari sumber daya alam di tanah yang telah ditaklukkan. Sebaliknya, penetrasi Islam di wilayah sub-Sahara Afrika yang terjadi sekitar abad ke-9,  justru bukan melalui misi penaklukan, melainkan karena adanya hubungan perdagangan. Al-Sayyad menjelaskan, ada dua rute perdagangan yang ikut membentuk pengaruh Islam di Afrika Barat. Meskipun terdiri dari berbagai daerah dan etnis, tapi salah satu faktor pemersatu Islam di Afrika adalah dominasi mazhab Maliki yang kebanyakan diikuti oleh masyarakat negeri-negeri Maghribi.  Setelah Islam berkembang di kawasan sub-Sahara, raja-raja di Afrika mulai menerima kaum Muslim. Bahkan, tak sedikit raja-raja itu memeluk Islam dan mengubahnya menjadi kerajaan Islam. Dengan munculnya dinasti-dinasti Islam, perkembangan Islam dan peradabannya semakin pesat di kawasan Afrika Barat. Dinasti Islam di Afrika Barat  Penyebaran agama Islam di Afrika, khususnya Afrika Selatan dimulai dengan pertemuan-pertemuan secara sembunyi-sembunyi dengan para budak. Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar bin Khattab, waktu Amr bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas penyebaran Islam ke Mesir lantaran dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita akibat ditindas oleh penguasa Romawi di bawah Raja Muqauqis. Muqauqis sesungguhnya tertarik hendak masuk Islam setelah menerima surat dari Rasulullah Saw.  Di antara dinasti-dinasti Islam tersebut yaitu: 1) Kekaisaran Ghana 2) Dinasti Za di Gao 3) Kekaisaran Mali 4) Kekaisaran Songhay 5) Dinasti Asykiya 6) Dinasti Islam di Afrika Barat 7) Dinasti Sayfawa (1075-1846 M) 8) Kekaisaran Mali (1230-1600 M) 9) Dinasti Keita (1235 -1670 M) 10) Kerajaan Bornu (1396-1893 M) 11) Kerajaan Baguirmi (1522-1897 M) 12) Kerajaan Dendi (1591-1901 M) 13) Kesultanan Damagaram (1731-1851 M) 14) Kerajaan Fouta Tooro (1776-1861 M) 15) Kekhalifahan Sokoto (1804-1903 M) 16) Kerajaan Toucouleur (1836-1890 M)

Hijrah ini dipimpin oleh Usman bin Maz’un yang bertujuan untuk menghindari penyiksaan-penyiksaan dan menyelamatkan diri dari kaum kafir Quraisy serta mendakwahkan agama Islam. Adapun di Afrika Timur, faktor Islamisasi tampak jelas dengan kedatangan dan ekspansi Islam ke Afrika Selatan, antara lain dilakukan oleh para budak Melayu yang dibawa oleh orang-orang Eropa ke wilayah itu. Buku ini memberi pengaruh sosial dan keagamaan yang besar di kalangan komunitas Muslim di Cape Town. Lokasinya di Dorp Street, Bo Kaap, yang akhirnya menjadi bagian dari Masjid Auwal, masjid pertama di Cape Town. Di kemudian hari, sekolah inilah yang melahirkan orang-orang Afrika Arab yang memahami bahasa Arab. Pada masa awal kedatangannya di Cape Town, Islam adalah agama yang diawasi secara ketat oleh penguasa. Tak ada komunitas Muslim yang diizinkan untuk melakukan perkumpulan. Pada 1770, di rumah seorang budak yang dibebaskan bernama Mohammedan, secara rutin diselenggarakan pertemuan. Dalam pertemuan itu, mereka yang hadir membaca, shalat, dan mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an.  

Tuan Guru meninggal pada 1807 yang dikebumikan pada 1807 di Tanah Baru, yang juga merupakan tempat pemakaman Muslim pertama yang dibangunnya di Afrika Selatan. Walau pembangunan masjid dilarang, Tuan Guru tetap menggelar Salat Jumat di tempat terbuka, yang juga tercatat sebagai Salat Jumat pertama yang dilakukan secara terbuka di Afrika Selatan. Sementara itu, Tuan Guru, Pangeran Tidore dari Kepulauan Ternate yang lahir pada 1712, ditangkap karena menentang Belanda dan diasingkan ke Robben Island di Cape Town pada 6 April 1780 bersama dengan tiga orang rekannya yaitu Abdul Rauf, Badrodin, dan Nur Al-Iman. Masjid Auwal adalah masjid pertama yang dibangun di Afrika Selatan pada tahun 1794. Masjid inilah yang kemudian dinamai Masjid Auwal, masjid pertama di Afrika Selatan. Bangsa Indonesia harus bangga karena masjid ini dibangun oleh orang Indonesia yang bernama Imam Abdullah Kadi Abdus Salaam, atau yang lebih terkenal dengan julukkan Tuan Guru.

Pada 1793, Tuan Guru mengajukan permintaan untuk membangun masjid pada 1794 kepada pemerintah Afrika Selatan yang saat itu dikuasai Belanda. Permintaan Tuan Guru ditolak. Dia langsung membangun masjid di tempat yang semula menjadi madrasah tersebut. Namun, dinding asli yang terdiri atas batu gunung, masih terdapat di dekat mimbar masjid tersebut. Walaupun begitu, Islam di benua Afrika tetap berkembang ke arah yang lebih maju, baik kuantitas maupun kualitas. Di Benua Afrika banyak negara yang penduduknya mayoritas Islam, seperti: Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, Sahara Barat, Mauritania, Mali, Nigeria, Senegal, Gambia, Guinea, Somalia, dan Sudan. Belasan orang kemudian datang ke masjid yang tidak begitu besar tersebut.

3. Pusat-pusat Peradaban Islam di Afrika

Di antara bukti Islamisasi yang kuat di Afrika adalah masjid-masjid tua bersejarah yang masih bertahan hingga kini diantaranya adalah Masjid Agung Kairoun, Masjid Raya Djenne dan Masjid Larabanga. Selain Tuang Yusuf, komunitas Muslim di Afrika Selatan dibentuk oleh orang-orang Jawa, Ambon, Tidore, Sumatera, India Muslim dan migrasi orang-orang Afrika Utara. Belanda yang kala itu menjajah Afrika Selatan mengirim budak-budak, tahanan perang dan tahanan politik dari Indonesia untuk dipaksa bekerja dan diasingkan agar tidak mengganggu upaya VOC menguasai Indonesia. Ternyata tempat pengasingan Tuang Yusuf malah menjadi tempat pertemuan para budak buronan dan orang-orang yang diasingkan oleh Sebagai penyebar Islam di Afrika Selatan, makam Tuang Yusuf kini menjadi destinasi wisata dan tempat ziarah yang penting bagi umat Muslim. Komunitas muslim di kota Cape Town pun tak hanya tinggal di Macassar tapi di area lainnya. Salah satu yang diasingkan ke Afrika Selatan adalah Tuang atau Syekh Yusuf atau Abadin Tadia Tjoessoep, seorang bangsawan dari Makassar yang juga keponakan raja Goa.

B. Perkembangan Islam di Amerika

1. Sejarah Masuknya Islam di Amerika

Bagi  umat Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah “Dunia Baru‟. Sebab, 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika. Ada beberapa fakta lainnya yang menyatakan bahwa migran Muslim Andalusia dari Al-Ribath dan Sala di Maroko memimpin pertempuran melawan kapal-kapal Spanyol dan Portugis di Atlantik sampai pantai Karibia. Akhirnya fakta yang lebih terkenal menyatakan bahwa para penemu Portugis dan Spanyol dipimpin oleh para pelaut Muslim Andalusia yang memilikipengetahuan lebih baik tentang laut bebas. Al-Syarif Al-Idrisi di abad 12 M. Lebih jauh, ada bukti yang dapat dipercaya tentang kunjungan-kunjungan ke Karibia dari kerajaan-kerajaan Afrika Barat. Kisah Islam di Amerika bermula sebelum penaklukan benua oleh kekuatan Kristen Eropa yang ditemukan oleh Christopher Columbus. Ada bukti kuat bahwa muslim Andalusia mengunjungi benua Amerika jauh sebelum Columbus, seperti yang dilaporkan oleh Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai “The New World‟ ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492.

Berikut jejak sejarah kedatangan Islam di tanah Amerika :

1.       Tahun 999 M : Seorang navigator Muslim dari Dinasti Umayyah di Spanyol bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada Februari 999 M menuju Atlantik. 

2.       Tahun 1839 M : Sayyid Sa'id, seorang penguasa Oman mengutus misi perdagangan dengan menggunakan kapal Sultana ke Amerika dan tiba di New York 30 April 1840.

3.       Tahun 1807 M : Seorang Muslim Afrika dinyatakan bebas di Washington DC setelah Kongres Amerika melarang impor budak ke Amerika setelah 1 Januari 1808.

4.       Tahun 1310 M : Abu Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan serangkaian perjalanan ke dunia baru (benua Amerika).

5.       Tahun 1530 M : Budak dari Afrika tiba di Amerika.  

6.       Tahun 1312 M : Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika menggunakan Sungai Mississipi sebagai jalur utama perjalanannya.

7.       Tahun 1856 M : Pasukan kavaleri AS menyewa seorang Muslim bernama Haji Ali untuk eksperimen pemeriharaan unta di Arizona.   

8.       Tahun 1178 M : Sebuah dokumen dari zaman Dinasti Sung mencatat perjalanan pelaut Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika).     

9.       Tahun 1539 M : Estevanico of Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di tanah Florida.

10.    Tahun 1790 M : Umat Islam dari Andalusia dilaporkan sudah tinggal di South Carolina dan Florida.

11.    Tahun 1732 M : Ayyub bin Sulaiman Jallon, seorang budak Muslim di Maryland, dibebaskan oleh James Oglethorpe, pendiri Georgia. Selama masa perbudakan, lebih dari 10 juta orang Afrika dijual ke Amerika.

 

Diantara budak-budak yang terhitung dalam American Ethnological Society terdapat budak Muslim yang terpelajar, diantaranya adalah Ayyub Ibnu Sulaiman Diallo, Pangeran Bundu dari Afrika yang diculik dan dijual sebagai budak pada tahun 1730.  Dalam salah satu sumber menyebutkan bahwa orang Arab pertama yang menginjakkan kaki ke Amerika adalah keturunan Wahab yang menetap di Ocracode Island dan California Utara pada abad ke-18. Bahkan pada tahun 1500-an Nazaruddin seseorang yang berasal dari Mesir telah menetap di Catskills, New York yang kemudian di bakar hidup-hidup karena telah membunuh seorang perempuan dari Indian. Abad ke-16 sampai abad ke-18 merupakan waktu kedatangan budak-budak untuk dipekerjakan di perkebunan tebu di Karibia yang memang pada waktu itu sedang memerlukan lebih banyak tenaga kerja manusia. orang-orang yang berkulit hitam “black moslem”dan orang-orang imigran dari negara-negara Islam seperti Libanon, Siria, Irak, Pakistan dan sebagainya. Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa para pelaut muslim adalah orang-orang yang pertama menyeberangi Samudra Atlantik dan tiba di pantai-pantai Amerika. Sebagian lainnya menyatakan seperti hal yang di atas bahwa Christopher Columbus telah membimbing untuk mendarat di Benua Amerika oleh navigator-navigator dan pembantu-pembantu Muslim Andalusia atau Walaupun catatan sejarah berbicara seperti di atas, tetapi masuknya Islam sendiri di Amerika oleh para ahli masih bersifat spekulatif karena tidak ada teori yang tegas menyatakan kedatangan Islam masuk ke Amerika. Tahun 1619-1663 tercatat beberapa budak Afrika yang datang ke Amerika di antara mereka adalah Yarrow Mahmoud dan Muhammad Bah. Kenyataan historis seperti ini sangat berpengaruh terhadap sikap orang-orang kulit putih terhadap orang-orang kulit hitam Tercatat dalam sejarah Amerika bahwa orang-orang hitam (Afrika) masuk ke Amerika sebagai budak atau sebagai pekerja rendahan. Mereka tercatat sebagai budak yang tidak memakan babi dan beriman kepada Allah dan Muhammad. Pada pertengahan abad ke-19, pasukan kavaleri Amerika mempekerjakan seorang Arab bernama Haji AM dalam rangka melakukan percobaan peternakan unta di Arizona yang kemudian dipanggil dengan nama

Rujukan lain menyebutkan bahwa asal-usul Islam di Amerika adalah sejarah perdagangan budak di Amerika.

2. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Amerika

jumlah Muslim yang tinggal di sini pada awal 1900-an adalah yang terbanyak di antara kota-kota lain di Amerika.

Pada tahun 1947-1960, dimana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasal dari negara-negara di luar Timur Tengah.

    Sejarah Islam di Amerika bermula sejak sekitar abad ke-16, di mana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Jumlah Masjid di California juga adalah yang terbanyak di AS, yakni sekitar 227 masjid pada tahun 2001. Walau begitu, kebanyakan para peneliti dalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke-19.

Populasi penduduk Muslim di Amerika telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, di mana sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Di New England juga telah dibuat sebuah Islamic Center, yang kini menjadi kompleks masjid besar untuk beribadah bagi para pelaku bisnis, guru, profesional, serta pedagang dan buruh. Di Indiana, sebuah pusat kegiatan Islam dimulai sejak 1914; dan Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah bagi masjid tertua yang masih digunakan hingga sekarang.

 Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, di mana beberapa orang menyatakan

3. Pusat-pusat Peradaban Islam di Amerika

Seperti di Chicago, terdapat perguruan tinggi American Islamic College, di North California berdiri American Muslim School, di samping banyak universitas-universitas yang menyelenggarakan program Islamic Studies seperti Universitas Chicago, Universitas Columbia, Universitas Harvard, Universitas California di Berkeley, Universitas New York di Banghamtem, Universitas Michigan, Universitas Texas di Australia,Universitas Utah di Salthake City, Universitas Temple di Philadelphia, dan Universitas Mc. Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, di mana beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal di sini pada awal 1900-an adalah yang terbanyak di antara kota-kota lain di AS.

Islam berkembang sejalan dengan perkembangan kaum muslimin di berbagai kawasan Amerika, sebagaimana yang tampak dari sejumlah peribadatan dan pusat kegiatan keagamaan Islam di beberapa kota besar dan kecil.

Perkembangan pemikiran dan peradaban Islam ini karena didukung oleh para khalifah yang cinta ilmu pengetahuan dengan fasilitas dan dana secara maksimal, stabilitas politik dan ekonomi yang mapan.

Dibalik perkembangan Islam di Amerika, para pemberi kebijakan di Amerika, masih ragu-ragu dalam mengambil posisi yang pasti terhadap kebangkitan Islam di Amerika.

    Pada awalnya agama Islam dianggap sebagai agama para imigran Timur-Tengah atau Pakistan yang menetap dan bertempat tinggal di beberapa kota di Amerika. Hal ini seiring dengan tingginya semangat para ulama dan intelektual muslim dalam melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan agama, humaniora dan eksakta melalui gerakan penelitian, penerjemahan dan penulisan karya ilmiah di berbagai bidang keilmuan. Elijah Muhammad dalam organisasinya mengambil prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang tidak membedakan warna kulit umat Islam yang masih terhitung sebagai minoritas yang relatif baru di Amerika. Bangsa Amerika mengenal Islam itu sendiri dari orang-orang yang mereka pekerjakan sebagai budak, dan para budak-budak tersebut selalu memegang teguh keimanannya dan agama Pusat-pusat intelektual di Barat hanya berupa benteng-benteng yang dihuni oleh para bangsawan yang dirinya merasa bangga atas ketidakmampuan membaca mereka. Jumlah yang terus tumbuh pesat sekitar tahun 1970-1980 ketika perang dan perselisihan merebak di Turki, Afghanistan, Levant, dan Anak Benua India serta gelombang besar Imigran berdatangan. Sesudah melalui sejarah yang panjang proses transformasi dan penyerapan Peradaban Islam ke dalam Kebudayaan Barat, para Ilmuwan Barat, di bawah kepemimpinan para Pendeta Kristen, mulai mengembangkan keilmuan mereka.

Selanjutnya pada abad ke-9 dan ke-10 adalah saat pusat peradaban Islam di Spanyol sedang berada di puncak kecemerlangannya. Jumlah Masjid di California juga adalah yang terbanyak di Amerika, yakni sekitar 227 masjid pada tahun 2001.

 

C. Perkembangan Islam di Eropa

1. Sejarah Masuknya Islam di Eropa

Sejarah pra modern Islam di Eropa Barat terdiri dari dua bagian : Pertama, dari abad ke-8 hingga akhir abad ke-15, ada wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Muslim, tempat posisi Islam sebagai mayoritas, selain di Spanyol Muslim juga seperti di Sicilia. Sedangkan Jerman agak berbeda, imigran yang ada di sana kebanyakan orang Turki, Maroko, dan yang lainnya yang dahulunya tidak ada kaitan dengan pengaruh Jerman. Kedua, sejarah Islam sebagai minoritas di Eropa Barat dimulai sekitar abad ke-19, ketika para penguasa Kristen khususnya di Semenanjung Iberia memutuskan untuk tidak lagi mengeksekusi tawanan Muslim, dan mulai menjual dan menggunakan mereka sebagai budak. Inilah kondisi yang terjadi selama berbagai periode di sejumlah pulau di Laut Tengah dan kantong-kantong kecil di Italia Selatan dan Prancis Selatan. Berbeda dengan ketika datangnya Islam di bawah panglimaThariq bin Ziyad ke dataran Eropa sebagai tentara yang gagah dan siap menguasai Eropa, kedatangan orang-orang Muslim selepas perang dunia ke-2 dalam keadaan sebaliknya. Periode pencerahan, yang diikuti dengan Revolusi Prancis, dimaklumkannya kebebasan beragama sebagai hak asasi manusia universal dan dihapuskannya perbudakan, menciptakan kondisi-kondisi yang amat diperlukan oleh era modern dalam Islam Eropa Barat.

Sikap seperti ini sebagai salah satu ekses dari keberadaan Eropa yang dalam beberapa abad lamanya mencengkram dengan kuku kolonialismenya terhadap bangsa Asia yang mayoritas umat Islam. Sekalipun mereka semuanya orang Muslim, namun gaya hidup masing-masing sesuai dengan kebiasaan dan sikap hidup yang dibawa dari negeri asalnya yang menunjukkan adanya perbedaan.

Sejak penghujung abad ke-11, fenomena sosial budak Muslim di wilayah-wilayah Kristen semakin penting, khususnya di Semenanjung Iberia, Italia, Prancis Selatan, Sisilia, dan Kepulauan Balearic.

2. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Eropa

Berdasarkan data sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu:

a.        Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ±8 abad dan pemerintahan umat Islam di beberapa pulau, di antaranya : Prancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan. Ia meninggalkan penduduk muslim di sekitar sungai Volga hingga Kaukasus dan Krimea, yang terdiri dari orang Tartar, kemudian mereka menyebar ke berbagai wilayah kekaisaran Rusia.

b.       Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa Mongol yakni Dinasti Khan yang beragama Islam

c.        Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah Balkan dan Eropa Tengah.

d.       Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2, terutama ke negara-negara industri, seperti: Prancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan Belgia.

Di negara ini, Islam berkembang melalui para imigran dari negeri Maghribi, seperti Aljazair, Libya, Maroko, Mauritania, dan lainnya. Berikut ini akan dibahas beberapa negara dengan perkembangan Islamnya, antara lain:

1.  Perkembangan Islam di Jerman Keberadaaan Muslim pertama di Jerman tidak terlepas dari masuknya bangsa Turki ke wilayah tersebut di akhir abad ke-17, yang merupakan respon perlawanan  terhadap kolonialisme Barat. Pada tahun 1990, di seluruh Belanda jumlah masjid mencapai 300 buah, di antaranya Masjid Mubarak yang didirikan di kalangan Ahmadiyah, Masjid Maluku, dan Masjid An-Nur di Balk.

2. Perkembangan Islam di Prancis  Perkembangan Islam di Belanda Agama Islam di negara Belanda berkembang berkat perjuangan Abdul Wahid Van Bommel. Banyak para profesional, pebisnis, pekerja dan mahasiswa Muslim dari India, Pakistan, dan Asia Tenggara datang dan sebagian menetap di sana. Tahun 1961, 1963, dan 1965 orang-orang keturunan Turki, Maroko, dan Tunisia direkrut sebagai pekerja di Jerman atas persetujuan antara pemerintah Jerman dengan negara-negara bersangkutan.  Sedangkan perkembangan Islam di Eropa tiap negara berbeda-beda, baik karena penganut agama setempat yang kuat, kondisi masyarakat setempat, hingga sifat dan pemikiran masyarakat setempat. Hampir separuh dari jumlah keseluruhan kaum muslim di Inggris tinggal di London dan wilayah sekitarnya. Sekitar dua pertiga sisanya bermukim di West Midlands, Yorkshire, Glasgow, dan wilayah-wilayah di sekitar Manchester. Pemerintah Prancis khawatir organisasi agama Islam yang dilakukan para buruh tersebut akan membuat pengkotak-kotakan masyarakat dalam beberapa kelompok etnik, sehingga dapat menimbulkan disintegrasi dan dapat memecah belah kelompok masyarakat. Umat Islam di Belanda umumnya imigran yang berasal dari Turki, Maroko, Suriname, Pakistan, Mesir, Tunisia, dan Indonesia, selain warga negara asli Belanda.

3. Pusat-pusat Peradaban Islam di Eropa

Dalam bidang pendidikan, misalnya, di awal kebangkitan Islam, lembaga pendidikan sudah mulai berkembang. Para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi keluar daerah menuntut ilmu kepada seorang atau beberapa orang ahli dalam bidangnya masing-masing. Pada umumnya, ilmu yang dituntut adalah ilmu-ilmu agama. Bagi anak penguasa pendidikan bisa berlangsung di istana atau di rumah penguasa tersebut dengan memanggil ulama ahli ke sana. Lembaga-lembaga ini kemudian berkembang pada masa pemerintahan Bani Abbas, dengan berdirinya perpustakaan dan akademi. Perkembangan lembaga pendidikan mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejak zaman Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan.

D. Perkembangan Islam di Australia

1. Sejarah Masuknya Islam di Australia

Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari Makassar ke Australia. Pelaut-pelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa asli Australia yaitu Aborigin. Kala itu mereka datang dengan sangat sopan dan meminta izin kepada penduduk asli, para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari teripang di pantai utara Australia, salah satunya di daerah Arnhem Land. Mereka datang dan menetap beberapa lama di Australia untuk membeli teripang dari penduduk asli.

Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870¬1920. Setelah itu, masuk ke tahun 1900 an, Australia mulai didatangi buruh migran dari berbagai negara di timur tengah dan Afrika. Jumlah imigran yang terus bertambah seiring berjalannya waktu membawa pengaruh Islam di Australia. Tujuan awal didirikan museum itu adalah untuk mengenalkan wajah Islam seutuhnya kepada warga Australia.

Bagi orang-orang yang memiliki pandangan negatif tentang Islam, kami harap mereka datang ke museum ini dan buktikan apakah pandangan negatif tentang Islam itu benar atau tidak. .

2. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Australia

Islam juga menjadi bagian sejarah dari negara berpenduduk asli bangsa Aborigin itu. Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari Makassar ke Australia. Pelaut-pelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa asli Australia yaitu Aborigin. Kala itu mereka datang dengan sangat sopan dan meminta izin kepada penduduk asli.

Para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari teripang di pantai utara Australia, salah satunya di daerah Arnhem Land. Sebagian besar pelaut dari Makassar beragama Islam dan karena mereka berinteraksi dengan suku asli, sehingga secara spiritual suku Aborigin di sebelah utara Australia terpengaruh agama Islam yang dipeluk para pelaut. Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870-1920. Para penunggang unta yang dalam sejarah Australia disebut dengan kata `Camellers' berada cukup lama di daratan Australia. Jumlah imigran yang terus bertambah seiring berjalannya waktu membawa pengaruh Islam di Australia. .

3. Pusat-pusat Peradaban Islam di Australia

Buku Muslim Melayu Penemu Australia yang ditulis oleh Teuku Chalidin Yacob, seorang tokoh masyarakat Muslim dan pendidikan Islam di Australia, mengungkap fakta tersebut. Di antara yang dibahas adalah waktu kedatangan Muslim Melayu di Australia, apa motif kedatangannya, hingga kegiatan dan kisah sukses mereka serta bagaimana mengatasi masalah yang dihadapinya. Pada abad ke-17, sejumlah petualang Belanda mendarat di pantai utara dan barat benua Australia. Sementara itu, orang kulit putih pertama yang mendarat di wilayah itu adalah Kapten James Cook yang mendarat di Pantai Timur (sekarang Sydney dan New South Wales) dan mengklaim wilayah itu sebagai wilayah Inggris.

Aborigin yang memang sudah menetap di sana sejak beribu tahun lamanya sudah menyatakan bahwa wilayah itu adalah milik mereka sendiri. Pada 1788, tepatnya setelah Kapten James Cook mendarat di Botany Bay (sekarang Sydney), para pendatang yang merupakan narapidana Inggris membentuk koloni yang kemudian disebut dengan New South Wales. Pada tahun itu juga rombongan Inggris terus berdatangan untuk mencari tempat tinggal baru. Masjid pertama di Australia didirikan di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada 1861.

Masjid besar pertama dibangun di Adelaide pada 1890, dan satu lagi didirikan di Broken Hill (New South Wales) pada 1891. Pada abad 20 M perkembangan masjid-masjid di Australia cukup menggembirakan, karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri, seperti Brisbane tahun 1907 didirikan masjid yang indah oleh arsitek sharif Abosi dan Ismeth Abidin. Tahun 1967 di Queensland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center di bawah pimpinan Fethi Seit Mecca. Oleh karena itu, di Brisbane didirikan Queesland Islamic Society yang bertujuan menyadarkan anak-anak Muslim untuk melakukan shalat dan hubungan baik sesama manusia.

Pelajar terdiri atas anak-anak dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika, Libanon, dan Australia. Moslem Women Center, yang bertujuan memberikan pelajaran keislaman dan bahasa Inggris bagi masyarakat muslim yang baru datang ke Australia. .

Agama Islam di negara Belanda berkembang berkat perjuangan Abdul Wahid Van Bommel. Banyak para profesional, pebisnis, pekerja dan mahasiswa Muslim dari India, Pakistan, dan Asia Tenggara datang dan sebagian menetap di sana. Tahun 1961, 1963, dan 1965 orang-orang keturunan Turki, Maroko, dan Tunisia direkrut sebagai pekerja di Jerman atas persetujuan antara pemerintah Jerman dengan negara-negara bersangkutan.

    Sedangkan perkembangan Islam di Eropa tiap negara berbeda-beda, baik karena penganut agama setempat yang kuat, kondisi masyarakat setempat, hingga sifat dan pemikiran masyarakat setempat. Hampir separuh dari jumlah keseluruhan kaum muslim di Inggris tinggal di London dan wilayah sekitarnya. Sekitar dua pertiga sisanya bermukim di West Midlands, Yorkshire, Glasgow, dan wilayah-wilayah di sekitar Manchester. Pemerintah Prancis khawatir organisasi agama Islam yang dilakukan para buruh tersebut akan membuat pengkotak-kotakan masyarakat dalam beberapa kelompok etnik, sehingga dapat menimbulkan disintegrasi dan dapat memecah belah kelompok masyarakat. Umat Islam di Belanda umumnya imigran yang berasal dari Turki, Maroko, Suriname, Pakistan, Mesir, Tunisia, dan Indonesia, selain warga negara asli Belanda.

3. Pusat-pusat Peradaban Islam di Eropa

Dalam bidang pendidikan, misalnya, di awal kebangkitan Islam, lembaga pendidikan sudah mulai berkembang. Para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi keluar daerah menuntut ilmu kepada seorang atau beberapa orang ahli dalam bidangnya masing-masing. Pada umumnya, ilmu yang dituntut adalah ilmu-ilmu agama. Bagi anak penguasa pendidikan bisa berlangsung di istana atau di rumah penguasa tersebut dengan memanggil ulama ahli ke sana. Lembaga-lembaga ini kemudian berkembang pada masa pemerintahan Bani Abbas, dengan berdirinya perpustakaan dan akademi. Perkembangan lembaga pendidikan mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejak zaman Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan.

D. Perkembangan Islam di Australia

1. Sejarah Masuknya Islam di Australia

Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari Makassar ke Australia. Pelaut-pelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa asli Australia yaitu Aborigin. Kala itu mereka datang dengan sangat sopan dan meminta izin kepada penduduk asli, para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari teripang di pantai utara Australia, salah satunya di daerah Arnhem Land. Mereka datang dan menetap beberapa lama di Australia untuk membeli teripang dari penduduk asli.

Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870¬1920. Setelah itu, masuk ke tahun 1900 an, Australia mulai didatangi buruh migran dari berbagai negara di timur tengah dan Afrika. Jumlah imigran yang terus bertambah seiring berjalannya waktu membawa pengaruh Islam di Australia. Tujuan awal didirikan museum itu adalah untuk mengenalkan wajah Islam seutuhnya kepada warga Australia.

Bagi orang-orang yang memiliki pandangan negatif tentang Islam, kami harap mereka datang ke museum ini dan buktikan apakah pandangan negatif tentang Islam itu benar atau tidak. .

2. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Australia

Islam juga menjadi bagian sejarah dari negara berpenduduk asli bangsa Aborigin itu. Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari Makassar ke Australia. Pelaut-pelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa asli Australia yaitu Aborigin. Kala itu mereka datang dengan sangat sopan dan meminta izin kepada penduduk asli.

Para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari teripang di pantai utara Australia, salah satunya di daerah Arnhem Land. Sebagian besar pelaut dari Makassar beragama Islam dan karena mereka berinteraksi dengan suku asli, sehingga secara spiritual suku Aborigin di sebelah utara Australia terpengaruh agama Islam yang dipeluk para pelaut. Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870-1920. Para penunggang unta yang dalam sejarah Australia disebut dengan kata `Camellers' berada cukup lama di daratan Australia.

Jumlah imigran yang terus bertambah seiring berjalannya waktu membawa pengaruh Islam di Australia. .

3. Pusat-pusat Peradaban Islam di Australia

Buku Muslim Melayu Penemu Australia yang ditulis oleh Teuku Chalidin Yacob, seorang tokoh masyarakat Muslim dan pendidikan Islam di Australia, mengungkap fakta tersebut. Di antara yang dibahas adalah waktu kedatangan Muslim Melayu di Australia, apa motif kedatangannya, hingga kegiatan dan kisah sukses mereka serta bagaimana mengatasi masalah yang dihadapinya. Pada abad ke-17, sejumlah petualang Belanda mendarat di pantai utara dan barat benua Australia. Sementara itu, orang kulit putih pertama yang mendarat di wilayah itu adalah Kapten James Cook yang mendarat di Pantai Timur (sekarang Sydney dan New South Wales) dan mengklaim wilayah itu sebagai wilayah Inggris.

Aborigin yang memang sudah menetap di sana sejak beribu tahun lamanya sudah menyatakan bahwa wilayah itu adalah milik mereka sendiri. Pada 1788, tepatnya setelah Kapten James Cook mendarat di Botany Bay (sekarang Sydney), para pendatang yang merupakan narapidana Inggris membentuk koloni yang kemudian disebut dengan New South Wales. Pada tahun itu juga rombongan Inggris terus berdatangan untuk mencari tempat tinggal baru. Masjid pertama di Australia didirikan di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada 1861.

Masjid besar pertama dibangun di Adelaide pada 1890, dan satu lagi didirikan di Broken Hill (New South Wales) pada 1891. Pada abad 20 M perkembangan masjid-masjid di Australia cukup menggembirakan, karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri, seperti Brisbane tahun 1907 didirikan masjid yang indah oleh arsitek sharif Abosi dan Ismeth Abidin. Tahun 1967 di Queensland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center di bawah pimpinan Fethi Seit Mecca. Oleh karena itu, di Brisbane didirikan Queesland Islamic Society yang bertujuan menyadarkan anak-anak Muslim untuk melakukan shalat dan hubungan baik sesama manusia.

Pelajar terdiri atas anak-anak dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika, Libanon, dan Australia. Moslem Women Center, yang bertujuan memberikan pelajaran keislaman dan bahasa Inggris bagi masyarakat muslim yang baru datang ke Australia. .

 

2

Daftar materi pada KB yang sulit dipahami

Mengacu pada sejarah yang sudah di bahas, bagaimana mungkin perin Muslim dalam perkembangan dunia di kerdilkan?

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

Penemuan -penemuan baru , baik Iptek maupun dunia baru, yang jarang sekali dibertahukan secara jujur kepada umat manusia

 

Komentar