ANALISIS MATERI UNTUK PROBLEM BASED LEARNING EVAPEM Berbasis teori KB 2
ANALISIS MATERI UNTUK PROBLEM BASED
LEARNING
Nama : Radiman
Kelompok
Mapel : PAI 6
Judul
Modul : KONSEP DAN PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK
Judul
Masalah : Penerapan Penilaian
Autentik PAI+BP SD Kelas 5 Materi Mari Belajar Al Qur’an Surat Al-Ma’un
No |
Komponen |
Deskripsi |
1. |
Identifikasi Masalah (berbasis masalah yang
ditemukan di lapangan) |
1. Menyelesaikan permasalahan tentang
bagaiman cara menerapkan penilaian autentik Mapel PAI+BP SD Kelas 5
Materi Mari Belajar Al Qur’an Surat Al-Ma’un 2. Memberikan gambaran tentang materi
Q.S. Al-Ma’un dan tujuan pembelajarannya. 3. Uraian Materi Esensial dan Materi
Pengembangan (Advance Material): 1) Pengertian Penilaian Autentik adalah
proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran telah benar-benar dikuasai. a) Kompetensi Sikap
(KI1-KI2). Ada tujuh sikap sosial yang dikembangkan dalam Kurikulum 2013,
yaitu : jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, toleransi, percaya diri, dan
gotong royong yang dinilai dengan
observasi, penilaian diri , penilaian antar peserta didik, jurnal b) Kompetensi Pengetahuan (KI-3), dengan yaitu
tes tulis, tes lisan dan tes penugasan. c) Kompetensi Keterampilan (KI-4), dengan praktik,
projek, portofolio 2)
Penilaian
Berorientasi HOTS, mempunyai karakter : 1) mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu
kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir
kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making).
Berarti bukan sekedar berpikir dalam taraf menghafal atau mengingat 2)
Berbasis masalah kontekstual. 3) pula terintegrasi dengan proses pembelajaran
dan bersifat on going 4) Menggunakan
bentuk soal yang beragam. |
2. |
Penyebab Masalah (dianalisis apa yang menjadi akar
masalah yang menjadi pilihan masalah) |
1. Kompleksitas
Kompetensi Dasar (KD) yaitu ·
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan
tartīl. ·
2.1 Menunjukkan sikap kerjasama dan
peduli sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Ma’ūn. ·
3.1 Memahami makna Q.S. at-Tīn dan Q.S.
al-Mā’ūn dengan benar. ·
4.1.1 Membaca Q.S. at-Tīn dan Q.S.
al-Ma’ūn dengan tartil. ·
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
at-Tīn dan Q.S. al-Ma’ūn dengan benar. ·
4.1.3 Menunjukkan hafalan Q.S. at-Tīn
dan Q.S. al-Ma’ūn dengan lancar. 2. Mengacu
pada KD
tersebut maka guru harus melakukan penilaian dari Kompetensi Sikap,
Pengetahuan dan Keterampilan 3. Bagaimanakah
melakukan
penilaian terhadap keseluruhan KD agar menjadi penilaian yang autentik dan
holistik ? 4. Khusus
untuk Kompetensi pengetahuan adalah bagaimana strategi
membuat soal yang HOTS yang terbebas
dari kesan bahwa soal HOTS itu harus berpanjang-panjang dan bertele-tele? |
3. |
Solusi a.
Dikaitkan
dengan teori/dalil yang relevan b.
Sesuaikan
dengan langkah/prosedur yang sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan |
1. Agar
penilaian keempat kompetensi tersebut diakui sebagai penilaian autentik maka a. Untuk
KI-1 dan KI- 2 dapat membuat salah satu atau semua dari lembar observasi, lembar penilaian diri , lembar penilaian
antar peserta didik, jurnal b. Untuk
kompetensi Pengetahuan (KI-3), dapat melakukan variasi atau kolaborasi antara
tes tulis, tes lisan dan tes penugasan. Berhubungan dengan materi yaitu
tentang Q.S. Al-Ma’un menampilkan Text Arab dari salah satu ayatnya, kemudian
menanyakan hikmah yang terkandung didalamnya mungkin bisa menjadi contoh Soal
HOTS yang tidak berpanjang=panjang dan bertel-tel. c. Mengacu
pada KD 4.1.1, 4.1.2, 4.1.2 maka kita dapat melakukan penilaian dalam format praktik
dan/ atau projek dan/atau portofolio 2. Berdasar
Penilaian Berorientasi HOTS, mempunyai karakter : 1) mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu
kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir
kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making).
Berarti bukan sekedar berpikir dalam taraf menghafal atau mengingat 2)
Berbasis masalah kontekstual. 3) pula terintegrasi dengan proses pembelajaran
dan bersifat on going 4) Menggunakan bentuk soal yang beragam. Maka guru
harus lincah dalam menginterpretasikan level berpikir tersebut dengan KKO
sesuai tabel yang ada. |
Komentar
Posting Komentar