BAB 3 Kelas 3

 


Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah SWT. Allah SWT menganjurkan kita untuk menyebutkan Asmaul Husna dalam setiap doa yang kita panjatkan. Menyebut Asmaul Husna dalarn doa berarti kita telah mengagungkan Allah SWT. Allah SWT mencintai hamba yang senantiasa patuh dan mengagungkan narna-Nya. Allah SWT akan memudahkan segala urusan hamba yang dicintai-Nya.

A. Allah itu Maha Mengetahui

Tujuan Pembelajaran

1.3.1 Membiasakan diri selalu berhati-hati dalam berbuat.

1.3.2 Meyakini Allah Swt. Maha Mengetahui.

3.2.1 Menyebutkan arti Asmaul Husna al-‘Alim dengan benar.

3.2.2 Menyebutkan bukti Allah Swt. Maha Mengetahui dengan benar.

3.2.3 Menyebutkan cara sebagai bentuk pengakuan bahwa Allah Swt. Maha Mengetahui dengan benar.

3.2.4 Menjelaskan bahwa Allah Swt. Maha Mengetahui dengan benar.

4.2.1 Membaca Asmaul Husna al-‘Alim dengan benar. 

4.2.2 Membaca makna Asmaul Husna al-‘Alim dengan benar.


Allah Swt. mengetahui segala sesuatu. Allah Swt. mengetahui yang telah diciptakan-Nya. Allah Swt. mengetahui ucapan dan perbuatan manusia. Allah Swt mengetahui setiap gerakan yang ada di darat, laut dan udara. Allah Swt. mengetahui semua yang telah terjadi dan akan terjadi. Tidak ada seorang pun yang dapat bersembunyi, di mana pun ia berada, Allah Swt. tetap akan mengetahuinya.

Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an.


Artinya: “Dia (Muhammad) berkata, “Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui!” (Q.S. al-Anbiya/21:4).

 

Bagi Allah Swt., tidak ada hal yang tersembunyi. Serapat-rapat manusia menyimpan rahasia, Allah Swt. pasti mengetahuinya. Apabila mulut seseorang berkata bohong, Allah Swt. pasti mengetahuinya. Niat hati yang tersimpan rapi, Allahpun mengenalinya. Rahasia di balik rahasiapun, diketahui-Nya. Sesuatu yang sudah mengendap lama atau yang telah terlupakan oleh manusia, serta segala yang kini telah punah, Allah Swt. tetap mengetahuinya. Allah Swt. berfirman:

“Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.” (Q.S. Thaaha/20:7)

Lalu, dapatkah kita bersembunyi dari pantauan-Nya? Dapatkah kita merahasiakan sesuatu di hadapan Allah Swt.? Dapatkah kita keluar dari monitoring-Nya?  Sungguh, Allah Swt. bahkan telah mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi, karena Dialah yang membuat rencana, Dia pula penentunya. 

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri  melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”  (Q.S. al-Hadid/57:22)

 Jika kita mengakui bahwa Allah Swt. Maha Mengetahui, maka yang harus kita lakukan adalah:

  1. Selalu berusaha menghindarkan diri dari perbuatan yang jelek.
  2. Selalu berperilaku terpuji.
  3. Selalu menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang kotor.
  4. Selalu menghindarkan diri dari niat-niat yang tidak baik di dalam hati.
  5. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah SWT Al 'Alim adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmu Allah SWT dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya.
  6. Manusia juga memiliki sifat mengetahui, tetapi pengetahuan manusia sangat terbatas. Oleh karena itu, manusia tidak boleh sombong. Manusia harus berhati-hati dalam berbuat. Allah SWT mengetahui apa yang kita lakukan. Walaupun, tidak ada orang yang melihat, tetapi Allah SWT selalu memerhatikan kita.
  7. Setelah tahu bahwa Allah SWT Maha Mengetahui seharusnya kita merasa takut untuk berbuat dosa. Sebab, Allah SWT Maha Mengetahui terhadap apa yang kita lakukan. Hendaknya din i kita makin terjaga dan i perbuatan dosa. Kita malu apabila orang lain mengetahui perbuatan dosa kita. Semestinya kita lebih malu lagi kalau Allah SWT mengetahui perbuatan dosa kita.


B. Allah itu Maha Mendengar

Tujuan Pembelajaran

1.3.1 Membiasakan diri selalu berhati-hati dalam berucap. 

1.3.2 Meyakini Allah Swt. Maha Mendengar.

3.2.1 Menyebutkan arti Asmaul Husna as-Sami‘ dengan benar.

3.2.2 Menyebutkan bukti Allah Swt. Maha Mendengar dengan benar.

3.2.3 Menyebutkan cara meneladani bahwa Allah Swt. Maha Mendengar dengan benar.

3.2.4 Menjelaskan bahwa Allah Swt. Maha Mendengar dengan benar.

4.2.1 Membaca Asmaul Husna as-Sami’ dengan benar.

4.2.2 Membaca makna Asmaul Husna as-Sami’ dengan benar.

 Allah SWT adalah As Sami artinya Allah SWT Maha Mendengar. Allah SWT Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah SWT tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dan i pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan.

Allah SWT mendengarkan pujian yang diucapkan seseorang kepada-Nya. Allah SWT mendengarkan doa orang-orang yang meminta kepada-Nya, lalu Dia mengabulkan permintaan mereka. A

Allah Swt. selalu mendengar segala bisikan dan ucapan manusia, walaupun bisikan itu dirahasiakan. Allah Swt. pasti mendengar hamba-Nya yang berdoa dan memohon kepada-Nya.

Allah Swt. selalu mendengar bisikan hamba-Nya yang memohon dan berdoa kepada-Nya. Allah Swt. selalu mendengar bisikan hati orang-orang yang bersujud dan bersyukur kepada-Nya. Allah Swt. selalu memberikan limpahan kasih sayang dan pahala kepada orang-orang yang memohon kepada-Nya.

Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an.


Artinya: “Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Q.S. an-Nisa/4:148)

Jika kita mengakui Allah Swt. itu Maha Mendengar, maka yang harus kita lakukan:

a)     Selalu berhati-hati berbicara.

b)    Selalu mendengarkan hal-hal yang baik.

c)     Selalu mendengarkan ayat-ayat Allah Swt.

d)    Selalu menghindarkan diri dari ucapan-ucapan yang tidak baik.

Semua ucapan, pikiran, desiran daun dan segala gerak-gerik makhluk tak luput dari jangkauan Allah Swt., semua terdengar dengan jelas bagiNya. Allah Swt. mendengar semua yang terucap, terlintas dalam pikiran dan akal, serta apa yang dirasakan dalam hati makhlukNya. Gemericik air, gemerisik dedaunan kala ditiup angin, bahkan bunyi jejak langkah kaki semut Allah Swt. mendengarnya dengan jelas.

As-Sami’ Yang Maha Mendengar, adalah sifat kesempurnaan. Lawan katanya tuli, sebagai sifat kurang yang tidak mungkin menjadi sifat Allah Swt.. Alam semesta sejak penciptaan awal hingga akhir dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa terputus, segala bunyi dan suara selalu mengiringi penciptaan ini. Suara ini terkadang ada yang mampu didengar oleh manusia, sebagaimana halnya suara ledakan keras, ada pula yang tidak terdengar oleh pendengaran manusia.

Suara ini tidak ada yang hilang dari catatan as-Sami’ dalam buku besar yang tersimpan dalam lauhul mahfuz. Semua suara dan bunyi dari makhluk di alam semesta terdengar olehNya dengan jelas. Jika suara ini adalah pertanyaan, maka Allah Swt. menjawabnya, jika sebuah tuntutan, maka Allah Swt. akan memenuhinya, jika ini adalah sebuah salah, maka Allah Swt. akan menunjukkan jalan kebenaran.

Allah Swt. Maha mendengar segala keluh, gundah, kegelisahan dan kehampaan kita. Hanya dengan isyarat dalam hati Allah Swt. mampu mendengar. Tak perlu kita melenguhkan suara kita untuk memohon kasihNya. Hanya dengan ungkapan air mata, Allah Swt. sudah memahami apa yang kita inginkan.

Allah Swt. dengan sengaja menciptakan dua telinga untuk kita, agar kita lebih banyak mendengar suara-suara di sekeliling kita. Mendengar suara rintihan kaum papa yang mengharap pertolongan sesama. Mendengar nasihat-nasihat yang datang dari berbagai penjuru arah untuk memaknai kebesaran as-Sami’, mencintai sifat-sifat-Nya yang sempurna.

Ini semua merupakan bukti, bahwa Allah Swt. ada di sekeliling kita dengan segala jejak yang ditinggalkanNya melalui suara-suara hidayah alam. Sehingga kita bisa menyadari, menemukan dan mencintai-Nya dimanapun kita berada.

Di saat kita merasa hampa dan tiada berdaya, hanya Allah Swt. mampu mendengar apa isi hati kita. Segala yang tak terucap dari lisan, Allah Swt.tahu dengan sejelas-jelasnya. Allah Swt. tidak akan pernah bosan mendengar segala pinta dan asa kita.

Setelah mengetahui makna dan i As Sami' yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut.

  1. Berbicara yang balk-balk dan terpuji.
  2. Berbicara dengan sikap dan bahasa yang santun.
  3. Menghindarkan din i dan i kata-kata yang kasar dan tercela.
  4. Mendengarkan sesuatu hal yang balk-balk.
  5. Selalu mendengarkan ayat-ayat Allah SWT.
  6. Mendengarkan nasihat-nasihat dan i orangtua dan guru.
  7. Mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara.

 

 














Sumber :
1. Al-Qur'an Online
2. Buku Guru 
3. Buku Siswa
4. LKS 

Link Soal
B. SD N Gunungtelu 01

Komentar