Ilmu Tajwid Lengkap (Versi Ringkasan)
Sumber: https://ilmu-tajwid-lengkap-syemzoel.blogspot.com/2016/04/ilmu-tajwid-lengkap-versi-ringkasan.html
Hal yang utama
dari belajar membaca alquran adalah juga belajar tajwid al-quran. Pada tahapan
belajar, atau pada ilmu tajwid dasar dipelajari ketika kita sudah mengetahui
huruf huruf alquran atau huruf huruf hijaiyah, serta kita sudah bisa membaca
huruf huruf tersebut. Hukum nun mati, hukum mim mati, alif lam syamsiah serta
hukum mad menjadi hal mendasar untuk kita pelajari.
Apakah Itu Tajwid Alquran ? tajwid alquran adalah tata cara
membaca alquran dengan baik dan benar, sesui dengan kaidah-kaidah membaca
alquran.
Dalam ilmu keislaman khususnya di bidang membaca alquran dikenal
dengan ilmu tajwid. Ilmu Tajwid Lengkap bisa dipelajari di web kami ini.
Tajwīd (تجويد) secara harfiah
bermakna melakukan sesuatu dengan baik dan indah atau bagus dan membaguskan,
dalam bahasa arab, tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا).
Menurut ilmu qiro’ah tajwid juga berarti mengeluarkan huruf dari
tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.
"Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari
bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam
kitab suci al-Quran maupun bukan"
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan
sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran. Para ulama
menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi
mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah fardhu ain atau wajib kepada
lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.
1. Hukum Bacaan Nun Mati/ Tanwin
Nun
mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) jika bertemu dengan
huruf-huruf hijaiyyah, hukum bacaannya ada 5 macam, yaitu:
Izhar (إظهار)
Izhar
artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ)bertemu dengan salah satu huruf halqi (ا ح خ ع غ ه
),
maka dibacanya jelas/terang.
Idgham (إدغام)
Idgham
Bighunnah (dilebur dengan disertai dengung)
Yaitu
memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ)kedalam huruf sesudahnya
dengan disertai (ber)dengung, jika bertemu dengan salah satu huruf yang empat,
yaitu: ن
م و ي
Idgham
Bilaghunnah (dilebur tanpa dengung)
Yaitu
memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ)kedalam huruf sesudahnya
tanpa disertai dengung, jika bertemu dengan huruf lam atau ra (ر، ل)
Iqlab (إقلاب)
Iqlab
artinya menukar atau mengganti. Apabila ada nun mati atau tanwin(ـًـٍـٌ / نْ) bertemu dengan huruf ba (ب), maka cara membacanya dengan
menyuarakan /merubah bunyi نْ menjadi suara mim (مْ), dengan merapatkan dua bibir
serta mendengung.
Ikhfa (إخفاء)
Ikhfa
artinya menyamarkan atau tidak jelas. Apabila ada nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ /نْ) bertemu dengan salah
satu huruf ikhfa yang 15 (ت ث ج د ذ س ش ص ض ط ظ ف ق ك ), maka dibacanya samar-samar,
antara jelas dan tidak (antara izhar dan idgham) dengan mendengung.
2. Hukum Bacaan Mim Mati
Mim
mati (مْ) bila bertemu dengan
huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga, yaitu:ikhfa syafawi, idgham mim, dan izhar
syafawi.
a. Ikhfa Syafawi (إخفاء سفوى)
Apabila
mim mati (مْ) bertemu dengan ba (ب), maka cara membacanya harus
dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.
b. Idgham Mimi ( إدغام ميمى)
Apabila
mim mati (مْ) bertemu dengan
mim (مْ), maka cara membacanya adalah
seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca
dengung.Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain.
c. Izhar Syafawi (إظهار سفوى)
Apabila
mim mati (مْ) bertemu dengan
salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (مْ) dan ba (ب), maka cara membacanya dengan
jelas di bibir dan mulut tertutup
3. Pengertian Qalqalah
Menurut bahasa qalqalah artinya gerak, sedangkan
menurut istilah qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau
dimatikan, atau suara membalik dengan bunyi rangkap. Adapun huruf qalqalah
terdiri atas lima huruf, yaitu : ق , ط , ب , ج , د agar mudah dihafal dirangkai
menjadi قُطْبُ جَدٍ
Macam-macam Qalqalah
a. Qalqalah kubra
(besar) yaitu
Huruf Qalqalah yang berbaris hidup, dimatikan karena waqaf. inilah Qalqalah
yang paling utama, cara membacanya dikeraskan qalqalahnya.
Contoh : مَا خَلَقَ . أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ . زَوْجٍ
بَهِيْجٍ .
b. Qalqalah Sugra (kecil) yaitu
Huruf Qalqalah yang berbaris mati, tetapi tidak waqaf padanya,caranya
membacanya kurang dikeraskan Qalqalahnya.
Contoh : يَقْطَعُوْنَ
إِلاَّ إِبْلِيْسَ وَمَا أَدْرَاكَ
4. Hukum membaca Ra
hukum
bacaan Ra terbagi menjadi tiga,yaitu:
a. Ra dibaca Tafkhim artinya tebal, apabila keadaannya sbb:
1. Ra
berharkat fathah اَلرَّسُوْلَ
2. Ra
berharkat dhummah رُحَمَاءِ
3. Ra
diwakafkan sebelumnya huruf yang berharkat fathah atau Dhummah يَنْصُرُ- َاْلاَبْتَرُ
4. Ra
sukun sebelumnya huruf yang berbaris fathah atau dhummah تُرْجَعُوْنَ- يَرْحَمٌ
5. Ra
sukun karena wakaf sebelumnya terdapat alif atau wau yang mati اَلْغَفُوْرُ-اَلْجَبَّارُ
6.
Bila ra terletak sesudah Hamzah Washal اُرْكُضْ- اِرْحَمْنَا
Catatan:Hamzah Washal adalah Hamzah yang apabila terletak dia diawal dibaca,
tetapi kalau ada yang mendahuluinya dia tidak dibaca
b. Ra dibaca tarqiq (tipis) apabila keadaannya sebagai berikut:
Ra
dibaca Tarkik bila:
1.Ra
berharkat kasrah رِحْلَةَ الشّتَاءِ _ تَجْرِيْ
2. Ra
sukun sebelumnya huruf berharkat kasrah dan sesudahnya bukanlah huruf Ist’la’ فِرْعَوْنَ – مِرْيَةٌ
3. Ra
sukun sebelumnya huruf yan berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Ist’la’ dalam
kata yang terpisah. فَصْبِرْصَبْرًا
4. Ra
sukun karena wakaf, sebelumnya huruf berharkat kasrah atau ya sukun.
جَمِيْعٌ مُنْتَصِرٌ –
يَوْمَئِذِ لَخَبِيْرٌ
5. Ra
sukun karena wakaf sebelumnya bukan huruf huruf Isti’la’dan sebelumnya
didahului oleh huruf yang berbaris kasrah. ذِيْ الذِّكْر
Catata:huruf Isti’lak ialah melafalkan huruf dengan mengangkat pangkal lidah
kelangit-langit yang mengakibatkan hurfnya besar ق ص ض ظ ط غ خ
c. Ra boleh dibaca tafkhim atau tarqiq:
Ra
dibaca tarkik dan tafkhim bila:
1. Ra
sukun sebelumnya berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Isti’la’ berharkat
kasrah atau Kasratain. مِنْ عِرْضِهِ – بِحِرْص
2. Ra
sukun karena wakaf, sebelumnya huruf Isti’la’ yang berbaris mati, yang diawali
dengan huruf yang berharkat kasrah. الْقِطْرِ – مِصْرِ
5. Hukum Bacaan Maad
Arti
dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu : ا و ي
Jenis
mad terbagi 2 macam, yaitu :
1. Mad Ashli / mad thobi’i
Mad
Ashli / mad thobi’I terjadi apabila :
-
huruf berbaris fathah bertemu dengan alif
-
huruf berbaris kasroh bertemu dengan ya mati
-
huruf berbaris dhommah bertemu dengan wawu mati
Panjangnya
adalah 1 alif atau dua harokat.
2. Mad far’i
Adapun
jenis mad far’i ini terdiri dari 13 macam, yaitu :
1) Mad Wajib Muttashil
Yaitu
setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5
harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara)
Contoh
:

2) Mad Jaiz Munfashil Yaitu
setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda.
Panjangnya
adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).
Contoh
:
3) Mad Aridh Lisukuun
Yaitu
setiap mad thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca
waqof (berhenti).
Panjangnya
adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca
waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi’i.
Contoh
:
4) Mad Badal
Yaitu
mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa
tanda baris atau kasroh tegak .
Panjangnya
adalah 2 harokat (1 alif)
Contoh
:
5) Mad ‘Iwad
Yaitu
mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris
fathatain dan dibaca waqof.
Panjangnya
2 harokat (1 alif).
Contoh
:
6) Mad Lazim Mutsaqqol
Kalimi Yaitu
bila mad thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Panjangnya
adalah 6 harokat (3 alif).
Contoh
:
7) Mad Lazim Mukhoffaf
Kalimi
Yaitu
bila mad thobi’i bertemu dengan huruf sukun atau mati.
Panjangnya
adalah 6 harokat (3 alif).
Contoh
:
8) Mad Lazim Harfi
Musyba’
Mad
ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada delapan,
yaitu :
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif)
Contoh
:
9) Mad Lazim Mukhoffaf
harfi Mad
ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada lima,
yaitu :
Panjangnya adalah 2 harokat.
Contoh
:
10) Mad Layyin
Mad
ini terjadi bila :
huruf
berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg
juga mempunyai baris.
Mad
ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).
Panjang
mad ini adalah 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).
Contoh
:
Mad
ini terjadi pada huruh “ha” di akhir kata yang merupakan dhomir muzdakkar
mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki).
Syarat
yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesudah “ha” dhomir
harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.
Mad
shilah terbagi 2, yaitu :
a) Mad Shilah Qashiroh
Terjadi
bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini
dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik
pada huruf “ha” dhomir.
Panjangnya
adalah 2 harokat (1 alif).
Contoh
:
b)
Mad Shilah Thowilah
Terjadi
bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf hamzah.
Panjangnya
adalah 2-5 harokat (1 – 2,5 alif).
Contoh
:
12) Mad Farqu
Terjadi
bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan untuk membedakan antara
kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebuutan/berita.
Panjangnya
6 harokat.
Contoh
:
13) Mad Tamkin
Terjadi
bila 2 buah huruf ya bertemu dalam satu kalimat, di mana ya pertama berbaris
kasroh dan bertasydid dan ya kedua berbaris sukun/mati.
Panjangnya
2 – 6 harokat (1 – 3 alif).
Contoh
:
6. HUKUM BACAAN ALIF LAM
Dalam
ilmu tajwid dikenal hukum bacaan alif lam ( ال
). Hukum bacaan alim lam ( ال)
menyatakan bahwa apabila huruf alim lam ( ال
) bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah, maka cara membaca huruf alif lam ( ال ) tersebut terbagi atas dua macam, yaitu
alif lam ( ال ) syamsiyah dan alif
lam ( ال ) qamariyah
1. Pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah.
“Al”
Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam mati yang bertemu dengan salah satu huruf
syamsiyah dan dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca).
Huruf-huruf
tersebut adalah ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Ciri-ciri hukum bacaan “Al” Syamsiyah:
a.
Dibacanya dileburkan/idghom
b.
Ada tanda tasydid/syiddah ( ) di atas huruf yang terletak setelah alif lam mati
=> الـــّ
Contoh:
وَالشَّمْسِ
يَوْمُ الدِّيْنِ وَالضُّحَى
2. Pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah
“Al”
Qamariyah adalah “Al” atau alif lam mati yang bertemu dengan salah satu huruf
qamariyah dan dibacanya jelas/izhar.
Huruf-huruf
tersebut adalah : ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي
Ciri-ciri hukum bacaan “Al” Qamariyah:
a.
Dibacanya jelas/izhar
b.
Ada tanda sukun ( ْ ) di atas huruf alif
lam mati => الْ
Contoh:
اَلْهَادِى
وَالْحَمْدُ بِاْلإِيْمَانِ
7. TANDA-TANDA WAQAF
Waqaf
artinya berhenti, yaitu berhenti ketika membaca ayat-ayat Al-Qur’an baik di
akhir ayat atau di pertengahan ayat.
Adapun
tanda-tanda waqaf antara lain :
Komentar
Posting Komentar