Mengenal Nama Allah Swt. dan Kitab-kitab-Nya ( Bab 2 Kelas 5 Semester 1)

 


    Kompetensi Dasar
1.2 Meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha Mematikan, Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri dan Maha Esa.
1.4 Meyakini adanya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya sebagai implementasi rukun iman.
2.2 Menunjukkan sikap berani, peduli, mandiri dan teguh pendirian sebagai implementasi dari pemahaman makna Al Asma'u Al Husna: Al Mumit, Al Hayyu, Al Qayyum, dan Al Ahad.
2.4 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya.
3.2 Memahami makna Al Asma'u Al Husna: Al Mumit, Al Hayyu, Al Qayyum, dan Al Ahad.
3.4 Memahami makna.diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul- Nya sebagai implementasi rukun iman.
4.2 Membaca Al Asma'u Al Husna: Al Mumit, Al Hayyu, Al Qayyum, dan Al Ahad dengan jelas dan benar.
4.4 Menunjukkan makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasui-rasul-Nya sebagai implementasi rukun iman.


Asmaul Husna

Allah Swt. adalah Dzat Yang Maha Sempurna. Kesempurnaan Allah Swt. tidak ada bandingannya. Oleh karena itu, kita wajib memuliakan-Nya dengan cara mentaati segala yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang Allah Swt. Allah Swt. memiliki 99 Asmaul Husna yang telah disebutkan dalam Al Quran. Tujuan mengenal 99 Asmaul Husna agar kita semakin rnemaknai arti kebesaran dan keagungan Sang Pencipta. Untuk Stu kita wajib mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.  

A. Mari Mengenal Allah Swt.       

1. Mengenal Allah Swt. melalui al-Asmā’u al-¦usnā

Asmaul Husna artinya nama-nama Allah Swt. yang balk. Asmaul Husna menunjukkan kesempurnaan Allah Swt. Jumlahnya ada 99. Asmaul Husna ini hanya dimiliki oleh Allah Swt. Mempelajari Asmaul Husna Allah Swt., artinya belajar mengenal Allah Swt. lebih dekat. Kita dianjurkan untuk senantiasa menyebutnya dalam dzikir dan doa. Dengan menghafal dan membaca Asmaul Husna dapat meningkatkan keimanan kita. Selain mendapatkan pahala, kita akan mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.

Sudah menjadi kebiasaan, apabila kita ingin mengenal sesuatu, misalnya mengenali  orang, hewan, tumbuhan, dan benda alam lainnya, yang pertama ditanyakan adalah  namanya. Melalui nama itu kita mengenal sesuatu. Demikian juga halnya Tuhan. Siapakah  Tuhan? Agama Islam menyebutnya Allah Swt.

Untuk mengenal lebih jauh, siapa Allah Swt., jawabannya, ada pada al-Asmā’u al- Husnā. Oleh karena itu, Allah Swt. mewahyukan nama-Nya kepada manusia melalui kitab  suci al-Qur’ān. Di sana disebutkan nama-nama Allah Swt. sebanyak 99 nama atau disebut  dengan al-Asmā’u al-Husnā yaitu nama-nama yang baik dan indah. Adapun pelajaran al Asmā’u al-Husnā di kelas 5 ini, dibatasi hanya  4 al-Asmā’u al-Husnā, yaitu al-Mum³t, al Hayyu, al-Qayyūm, dan al-Ahad. Uraiannya  sebagai berikut.

a. Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah berfirman: “Setiap yang bernyawa pasti mati”. Oleh karena itu, kematian tidak dapat dihindari  manusia. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian  adalah tangga menuju kebahagiaan abadi.  



b. Al-Hayyu (Yang Maha Hidup), mengandung arti bahwa Allah Swt. hidup kekal selamanya,dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Hidup atau mati ada di dalam kekuasaan  Allah Swt. Contoh, berapa banyak orang yang sedang mengalami sakit berat, tapi  Allah masih berkehendak memberikan kesempatan untuk hidup. Sebaliknya, sering  kita melihat orang tidak sakit, kondisi dalam keadaan sehat wal’afiat, tiba-tiba saja  terdengar sudah meninggal dunia. Penyebabnya bermacam-macam, ada yang sakit  jantung, terjatuh, tabrakan atau tertabrak, tenggelam, tertembak, dan sebagainya.  Berdo’alah kepada Allah Swt.: “Ya Allah Ya Hayyu, wahai Tuhan Yang Maha Hidup,  Hidupilah kami dalam keselamatan dan kemanfaatan”. 

c. Al-Qayyūm (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri  untuk selama-lamanya. Allah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya  hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain. 

d  Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa.  Perhatikan al-Qur’ān surat al-Ikhlas berikut ini: artinya: قل هو الله احد “katakanlah  (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”. Disebut pula dengan “al-Wahid” artinya  Yang Maha Tunggal atau Maha Esa, tak ada sekutu bagi-Nya.

a. Al Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan.

Allah Swt. berfirman dalam Al Quran surat Al Waqi'ah ayat 60

Artinya : Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah (Q.S Al Wagrah :60)

Semua makhluk hidup di dunia ini pasti akan mati, termasuk manusia. Kematian suatu makhluk menjadi rahasia dan kekuasaan Allah Swt. Tidak ada yang tahu kapan datangnya saat kematian itu. Apabila telah, datang waktu kematian seseorang, maka tidak ada seseorang pun yang dapat menghalanginya. Ada banyak cara manusia menuju pada kematiannya. Ada yang disebabkan karena faktor usia, sakit, kecelakaan atau bahkan tanpa sebab. Seorang muslim yang saleh, akan selalu ingat kepada Allah Swt. Dan is tidak akan pernah merasa takut terhadap kematian. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi.

b. Al Hayyu (Yang Maha Hidup), mengandung arti bahwa Allah Swt. hidup kekal selamanya, dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya.

Allah Swt. Maha Hidup yang akan terus mengawasi setiap makhluk ciptaan-Nya. Allah ,Swt. menciptakan alam dan seluruh isinya. Allah Swt. telah memberikan nafas kehidupan serta anugerah dan karunia yang tidak terhitung banyaknya.

Firman Allah Swt.. dalam Al Quran swat Al Furqon ayat 58 :



Artinya : Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya (Q.S Al Furqan : 58)

Manusia melihat karena Allah Swt. memberinya mata. Jika Allah Swt. tidak memberi mata maka manusia tidak akan bisa melihat. Hal seperti ini harus disyukuri oleh seorang muslim. la bisa melihat bukan sekedar karena ia menjaga kesehatan, tapi karena Allah Swt. yang memberinya mata.

c. Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri untuk selama-lamanya.

Allah Swt. mengatur segala sesuatu hingga terlaksana secara sempurna dengan mandiri, tanpa tergantung kepada siapapun. Firman Allah Swt. dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 255 :

Artinya : Allah tidak ada tuhan selain Dia, Yang terus menerus-mengurus (makhluk-Nya) (Q.S Al Baciarah : 255)

Allah Swt. berdiri sendiri dan tidak membutuhkan sesuatu pun dari makhluk, dalam hal apapun. Allah Swt. yang mengatur dan mengurus segala urusan makhluk-Nya. Allah Swt. yang menegakkan bumi, langit, dan segala makhluk yang ada di antara keduanya. Dialah yang mengadakan dan menolongnya serta menyiapkan-segala sesuatu yang membuat makhluk tetap ada. Seluruh isi yang ada di alam ini membutuhkan Allah Swt. walaupun hanya sesaat saja.

d. Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa.

Allah Swt. Maha Esa karena tidak terdiri atas bagian-bagian dan tidak berbilang. Esa dalam sifat-Nya karena tidak sama dengan makhluk-makhluk-Nya. Dia Maha Tunggal, sehingga tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya. Allah Swt. berfirman dalam Al Quran surat Al Ikhlas ayat 1 - 4 :


Artinya : Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia (Q.S Al lkhlas : 1-4)

2. Aku Ingin Terpuji di Hadapan Allah Swt.

Apakah kamu ingin terpuji di hadapan Allah Swt.? Anak yang sālih tentu akan  menjawab ‘ya’. Mari kita bersikap dan berperilaku dengan cara mengamalkan al-Asmā’u al-Husnā sebagai berikut.Asmaul Husna harus kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna :

- Al-Mumit (Yang Maha Mematikan)

Manusia tidak bisa lari dari kematian. Kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi. Bila kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya, rajin salat, rajin membaca al-Qur'an, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orang tua dan guru.

Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah berfirman: “Setiap yang bernyawa pasti mati”. Manusia, hewan, dan tumbuhan akan mati. Manusia tidak bisa lari dari kematian. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi. 


Gambar 2.2 Gambar suasana di rumah sakit, perawat sedang melayani orang sakit

Bila  kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya, rajin salat, rajin membaca al-Qur’ān, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orangtua dan guru. Kemudian jauhi yang dilarang oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya mencuri, berkelahi dan menyakiti orang lain. Selain itu, biasakan berdoa kepada Allah Swt.: “Yā Allah Yā Mumit, wahai Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami nanti dalam keadaan husnul khātimah”

- Al-Hayyu (Yang Maha Hidup)

Al-Hayyu (Yang Maha Hidup), mengandung arti bahwa yang memberi hidup nyawa) dan rezeki adalah Allah Swt. Oleh karena itu, hidup atau mati ada di dalam kekuasaan Allah Swt.. Bagaimana sikap dan perilaku kita dalam hidup atau kehidupan? Tugas manusia adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Allah Swt. seperti memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum secara teratur, jangan berlebihan, dan selalu memelihara kebersihan agar tetap sehat. Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup orang lain, misalnya bersedekah dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang membutuhkannya.

Tugas manusia adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Allah Swt. Misalnya memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum secara teratur, jangan berlebihan, dan selalu memelihara kebersihan agar tetap sehat.Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup- orang lain, misalnya bersedekah dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang membutuhkannya.

-  Al-Qayyuum (Yang Maha Berdiri/Mandiri)

Al-Qayyūm (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri untuk selama-lamanya. Allah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain. Hidup harus punya semangat mandiri dalam segala situasi dan kondisi. Pada zaman dahulu ada pepatah yang menyatakan: “Berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari)”. Bagi siswa kelas 5, bila di rumah harus sudah dapat melakukan sendiri hal-hal tertentu. Misalnya, merapikan tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, mencari sendiri pakaian sekolah, mengambil sendiri sarapan/makanan untuk berangkat sekolah, dan sebagainya. 

Sumber: Dok. Penulis
Gambar 2.3 Seorang anak sedang merapikan tempat tidur

Berdo’alah kepada Allah Swt: “Yā Allah Yā Qayyūm, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri/Mandiri, jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”.llah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain. Hidup harus punya semangat mandiri dalam segala situasi dan kondisi. Misalnya, merapikan tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, mencari sendiri pakaian sekolah, mengambil sendiri sarapan/makanan untuk berangkat sekolah, dan sebagainya.

Al-Ahad (Yang Maha Esa)

Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Yang Maha Tunggal atau Esa, yang tetap menyendiri dan tak ada sekutu bagi-Nya. Allah Swt. mandiri tidak membutuhkan yang lainnya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita agar selalu mandiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan, berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah dan sekolah. Kemudian berdoa sendiri: ”Yā Allah, Engkaulah Tuhan satu-satunya, tiada sekutu bagi-Mu. Engkau tempat meminta. Jadikanlah aku dapat hidup mandiri”.

Allah Swt. mandiri tidak membutuhkan yang lainnya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita agar selalu mandiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan, berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah dan sekolah.

 

B. Mengenal Kitab-kitab Allah Swt.     

1. Perintah Beriman Kepada Kitab-kitab Allah Swt.

Allah Swt. menyuruh manusia beriman kepada kitab Al Quran dan kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul sebelumnya. Jika tidak beriman kepada kitab-kitab itu, maka orang itu tergolong orang yang sesat. Allah Swt. berfirman dalam Al Quran surat An Nisa/4 ayat 136 :


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Quran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangatjauh". (Q.S An Nisa : 136)

Kitab Allah Swt. artinya kumpulan firman-firman Allah Swt. yang diwahyukan kepada para rasul-Nya. Kitab Allah Swt. disebut juga kitab suci, karena berisi firman Allah Swt. yang bersih dari campur tangan manusia. Allah Swt. menurunkan kitab-kitab suci kepada para rasul-Nya untuk dijadikan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia. Dengan berpedoman kepada kitab Allah Swt. maka manusia akan memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Allah Swt. menyuruh manusia beriman kepada kitab al-Qur’ān dan kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul sebelumnya. Jika tidak beriman kepada kitab-kitab itu, maka orang itu tergolong orang yang sesat.

Bagaimana cara beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. itu? 

Caranya, dengan meyakini bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya melalui Malaikat Jibril. Kitab-kitab tersebut harus dijadikan pedoman hidup untuk menuntun dan mengatur cara kita bersikap dan berperilaku, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Mempercayai kitab suci Al Quran berarti percaya dan yakin bahwa Allah Swt. menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad Saw. Al Quran merupakan pedoman hidup umat Islam. Kita wajib menerima dan mengamalkan isi kitab suci AI Quran.

2. Nama-nama Kitab Allah Swt.

Allah telah menurunkan empat kitab suci serta beberapa £u¥uf yang diberikan kepada nabi dan rasul yang berbeda jaman dan umatnya. Semua kitab suci dan suhuf tersebut diturunkan oleh Allah kepada para nabi dan rasul untuk dijadikan sumber kebenaran dan petunjuk untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Kitab suci tersebut adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini

Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. merupakan rukun iman ketiga. Kitab-kitab Allah Swt. yang wajib kita imani ada empat. Yaitu : Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran.

a. Kitab Taurat

Kitab suci Allah Swt. yang pertama adalah Taurat. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s. ketika berada di gunung Tursina. Taurat berasal dari bahasa Ibrani yang berarti syariat atau peraturan.

Firman Allah Swt. :


Artinya :

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kamijadikan kitab Taurat itu sebagai petunjuk bagi Boni lsrail    (Q.S Al lsra : 2)

Kitab Taurat berisi petunjuk kebenaran yang dapat dijadikan pedoman untuk memutuskan perkara yang dihadapi oleh orang-orang Yahudi pada saat itu. Kitab Taurat menerangkan dengan tegas akan datangnya nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad Saw. sebagai penutup para Nabi dan Rasul untuk menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya. Kitab Taurat hanya berlaku pada zaman Nabi Musa a.s.

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s. kurang lebih pada abad 12 SM (sebelum masehi) di daerah Israil dan Mesir. Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani.

b. Kitab Zabur

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud a.s. dalam bahasa Qibti. Firman Allah Swt. :


Artinya :      .... Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian Nabi-Nabi itu atas Sebagian (yang lain) dan Kami berikan Zabur kepada Dawud (Q.S Al lsra : 55)

Kitab Zabur tidak mengandung syariat baru karena Nabi Dawud a.s diperintahkan Allah Swt. untuk meneruskan syariat yang dibawa Nabi Musa a.s. Isi kitab Zabur adalah nyanyian puji-pujian bagi Allah Swt. yang dibawakan Nabi Dawud a.s. Karena itu, kitab ini dikenal dengan sebutan Mazmur yang artinya nyanyian/puji-pujian.

Kitab Zabur ditujukan kepada kaum Bani Israil. Kitab Zabur hanya berlaku pada zaman Nabi Dawud a.s.

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dāūd a.s. Ketika beliau menduduki tahta sebagai raja Bani Israil pada abad 10 SM di tanah Kanaan.

c. Kitab Injil

Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s. pada sekitar abad 1 Masehi di daerah Yerussalem. Dalam bahasa Yunani Injil berarti kabar selamat, pelajaran yang baru atau kabar gembira.

Nabi Isa a.s. menerima kitab Injil yang berisi firman Allah Swt. untuk meluruskan kaum Bani.lsrail yang telah menyelewengkan syariat yang dibawa Nabi Musa a.s.

Firman Allah Swt. :


Artinya

Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus lsa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan lnjil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu kitab Taurat dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa (Q.S Al Maidah : 46)

Kitab Injil menerangkan beberapa hukum dan mengajarkan manusia kembali kepada aqidah tauhid hanya menyembah kepada Allah Swt. Kitab Injil juga menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad Saw. Kitab ini juga mengikuti kitab Taurat.

d. Kitab Al Quran

Kitab al-Qur’ān mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pada abad 6 Masehi di Mekah. Peristiwa turunnya ayat al-Qur’ān atau dikenal dengan Nuzulul Quran, terjadi pertama kali ketika Nabi Muhammad menyendiri di Gua Hira, Mekah. Turunnya al-Qur’ān menandai awal diangkatnya Muhammad saw. sebagai Rasulullah (utusan Allah Swt.). Usia beliau saat itu genap 40 tahun.

Al-Qur’ān terdiri dari 114 surat, terbagi dalam 30 juz dan 6236 ayat. Al-Qur’ān diwahyukan selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. 

Al-Qur’ān menyempurnakan seluruh hukum-hukum Allah Swt. yang terdapat dalam kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Ia diturunkan untuk seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi semesta alam atau disebut juga Rahmatan lil‘Ālam³n.

Al Quran merupakan kitab suci Allah Swt. yang terakhir dan diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui malaikat Jibril. Al Quran berisi petunjuk-petunjuk yang benar dalam beribadah kepada Allah Swt. Al Quran membenarkan adanya kitab-kitab terdahulu.

Firman Allah Swt. :

Artinya: Dan Ka. mi telah menurunkan Kitab Al Quran (kepadamu) dengan membawa kebenaran yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya (Q.S Al Maidah : 48)

Al Quran menjadi dasar hukum pertama dalam kehidupan. Tidak ada kitab yang diturunkan sesudah Al Quran. Al Quran menyempurnakan isi Taurat, Zabur, dan Injil. Al Quran pedoman hidup sampai akhir zaman. Jika ketiga kitab sebelumnya khusus untuk kaum Bani lsrail,- maka kitab Al Quran adalah kitab yang menjadi pedoman seluruh umat manusia.

Wahyu Al Quran yang pertama kali diterima Nabi Muhammad adalah Surat Al 'Alaq ayat 1-5 pada waktu Nabi Muhammad berkhalwat di gua Hira'. Kitab suci Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari di dua tempat yaitu Mekah (selama kurang lebih 13 tahun) dan Madinah (selama kurang lebih 10 tahun). Surat Al Quran yang diturunkan di Mekah disebut Makkiyah sedangkan yang ditur'unkan di Madinah disebut Madaniyah.

Ayo, lengkapilah tabel berikut ini!


C. Kitab Allah Swt. Membawa Ajaran Terpuji

Kitab Allah Swt. adalah petunjuk dalam kehidupan. Petunjuk kepada manusia untuk berperilaku baik. Misalnya berperilaku baik kepada Allah Swt., berperilaku baik kepada sesama manusia, berperilaku baik kepada hewan, tumbuhan, dan alam semesta. Bahkan berperilaku baik untuk diri sendiri, misalnya selalu bersih, makan-minum dengan teratur, dan tidak boleh menyiksa diri.

Pokok-pokok isi kandungan Al Quran :

1.  Menjelaskan tentang keimanan kepada Allah Swt.


Gambar 2.4 Gambar anak sedang melakukan ibadah

salat

Gambar 2.5 Gambar anak sedang berdoa kepada Allah
Swt. dengan mengangkat tangan

2.  Memuat berbagai ilmu pengetahuan

3. Ajaran tentang akhlak yaitu pembentukan budi pekerti yang mulia.Ajaran terpuji kepada sesama manusia. Perhatikan ilustrasi gambar berikut. 

Gambar 2.6 Anak saling bersalaman sesama teman


Gambar 2.7 Anak sedang menolong teman yang terjatuh dari sepeda

3. Ajaran terpuji kepada hewan, dan tumbuhan. Perhatikan ilustrasi gambar berikut.

Gambar 2.8 Anak sedang memberikan makanan kepada ayam di halaman rumah

Gambar 2.9 Anak sedang merawat tanaman dalam pot di halaman rumah

3. Ajaran terpuji kepada diri sendiri. Perhatikan ilustrasi gambar berikut.

Gambar 2.10 Anak laki-laki sedang memotong kuku

Gambar 2.11 Anak perempuan sedang berhias hendak berangkat ke sekolah

4.  ibadah, yaitu cars beribadah kepada Allah Swt.

5.  Menjelaskan tentang hukum, peraturan atau,muamalah bagi kehidupan manusia di dunia yang disebut syariah

6.  Menjelaskan cerita orang-orang terdahulu atau peristiwa yang akan datang yang disebut tarikh Islam

7.  Memberi kabar baik bagi orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah Swt. dan ancaman atau peringatan kepada orang-orang yang ingkar kepada Allah Swt.

  1. Semua umat Islam wajib mengenal nama Allah Swt.
  2. Mengenal Allah Swt. dapat dilakukan melalui al-Asmā’u al-¦usnā.
  3. Al-Mum³t, al-Hayyu, al-Qayyūm, dan al-Ahad adalah sebagian dari al-Asmā’u al-¦usnā.
  4. Al Mum³t mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah berfirman: “Setiap yang bernyawa pasti mati”. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi.
  5. Al-Hayyu mengandung arti Yang Maha Hidup, Allah Swt. hidup kekal selamanya, dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya.
  6. Al-Qayyūm mengandung arti Yang Maha Berdiri/Mandiri, Allah Swt. berdiri sendiri untuk selama-lamanya.
  7. Al-Ahad mengandung arti Yang Maha Esa. Allah Swt. Maha Esa atau Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
  8. Semua umat Islam wajib mengenal kitab-kitab Allah Swt. yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’ān.
  9. Kitab-kitab Allah Swt. membawa ajaran terpuji.
  10. Kita harus bersikap dan berperilaku seperti tuntunan Allah dalam al-Asmā’u al-Husnā.

 

           Ayo Mengerjakan Latihan

Komentar