Langsung ke konten utama

Sintaks Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ( https://galerisd.id/sintaks-model-contextual-teaching-and-learning/)

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.model contextual teaching and learning





Dengan model Contextual teaching and learning, proses pembelajaran di kelas menjadi aktif dan kreatif, karena siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif di kelas

CTL disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Dengan pendekatan kontekstual (CTL) yang mengutamakan strategi belajar dari pada hasil, siswa  diharapkan belajar melalui ‘mengalami’ dengan mengkonstruksi pengetahuan yang dimilikinya dan  menerapkan pada situasi dunia nyata siswa, dapat mengubah anggapan kelas yang kurang produktif  menjadi kelas yang aktif dengan pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning).

Proses pembelajaran di kelas menjadi aktif dan kreatif, karena siswa membangun sendiri  pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif di kelas. Jadi siswa menjadi pusat kegiatan bukan  guru. Kegiatan inquiry dan bertanya merupakan salah satu strategi dalam model pembelajaran  kontekstual atau CTL  untuk menggali sifat ingin tahu siswa.

Selain itu keberadaan masyarakat  belajar menjadi nilai plus dalam pembelajaran karena siswa tidak belajar sendiri tetapi saling  bekerja sama (belajar dengan kelompok-kelompok) agar pengetahuan dan  pemahaman lebih mendalam. Sehingga menimbulkan kegairahan belajar siswa karena adanya kebersamaan dalam memecahkan masalah,  siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang lemah.

Kelebihan CTL (Contextual Teaching and Learning)

Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.

Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri.

Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.

Kelemahan CTL (Contextual Teaching and Learning)

Guru lebih intensif dalam membimbing karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa.

Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya.

Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar.

Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

Sintaks Model Contextual Teaching and Learning

  1. Modelling (Pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh);
  2. Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, generalisasi);
  3. Learning Community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok / individual, mengerjakan);
  4. Inquiry (identifikasi, investigasi, menemukan);
  5. Constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep/aturan);
  6. Reflection (review, rangkuman, tindak lanjut);
  7. Authentic Assessment (penilaian proses belajar, penilaian objektif).

Demikian sintaks model pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL). Melalui model ini, diharapkan proses pembelajaran di kelas menjadi aktif dan kreatif, sebab siswa membangun sendiri  pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif di kelas.

Komentar