Qur'an Hadits KB 1 ( Analisis Materi)
A. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang persamaan dan perbedaan antara tafsir, takwil dan tarjamah
1. Persamaan antara tafsir, ta’wil dan tarjamah, bahwa ketiganya adalah metode untuk memahami Al-Qur’an, menjelaskan kalam dan menerangkan maknanya.
2. Perbedaan antara tafsir, ta’wil dan tarjamah
a. Tafsir adalah upaya memahami Al-Qur’an pada maknanya yang dhohir dengan pendekatan riwayah pada lokasi makna yang tersurat sehingga terungkap makna dan maksudnya.
b. Takwil adalah upaya memahami al-Qur’an pada maknanya yang bathin dengan pendekatan dirayah pada lokasi makna yang tersirat yaitu makna yang lebih kuat kemungkinannya disertai dengan dalil-dalil.
c. Tarjamah adalah upaya memahami al-Qur’an melalui transformasi bahasa dari bahasa Arab kepada bahasa selain Arab dengan atau tanpa menerangkan maksud yang terkandung di dalamnya.
B. Tulislah 5 konsep dan deskripsinya yang Anda temukan di dalam Bahan Ajar.
1. Pendekatan Al-Qur’an dengan metode tematik (maudu’i) merupakan respon terhadap perkembangan dunia interpretasi al-Qur’an. Tafsir tematik—sebagaimana diungkap Quraish Shihab—adalah salah satu metode baru, hasil inspirasi ulama tafsiir dengan cara menetapkan satu topik tertentu, kemudian menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat dari beberapa surat yang berbicara tentang topik tersebut. Untuk kemudian dikaitkan satu dengan lainnya, sehingga pada akhirnya diambil kesimpulan menyeluruh tentang masalah tersebut menurut pandangan al-Qur’an.
2. Menurut al-Maududi, al-Qur’an bukanlah buku yang memuat perincian-perincian, tetapi al-Qur’an adalah sebuah buku yang mengemukakan dasar-dasar persoalan secara umum dan global. Karena itu pulalah untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang pesan-pesan yang termuat dalam al-Qur’an, seorang interpreter (mufassir) tidak dapat mengeneralisasikannya sebagaimana di saat dia akan memahami teks-teks biasa.
3. Al-Qur’an dalam perjalanan sejarah keberadaannya senantiasa beriringan dan sesuai dengan perkembangan dakwah. Ada 3 (tiga) tahap kronologis penurunan al-Qur’an yang coba dipilah al-Maududi seiring dengan fungsinya sebagai penjawab fenomena yang terjadi, pedoman, dan metode dakwah: Tahap Pertama; al-Qur’an turun sebagai pijakan awal bagi Rasul, Muh}ammad Saw., dalam menyampaikan dakwah beliau; Tahap Kedua; wahyu turun dengan memberikan semangat dan siraman-siraman ketenangan batin serta tasliyah atau pelipur lara terhadap tantangan dan perjuangan dakwah beliau dan para sahabat; Tahap Ketiga; dengan al-Qur’an Islam lalu menyerukan kepada seluruh umatnya untuk membentuk sistem kemasyarakatan yang berdiri sendiri dan berpusat pada satu pemerintahan dengan kota Madinah yang dipilih sebagai ibu kota pemerintahan.
4. Al-Qur’an Tidak Meruang dan Mewaktu artinya bahwa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh alQur’an adalah menjawab fenomena-fenomena sebagai contoh, larangan syirik, zalim, riba, dan sebagainya tidak hanya berlaku bagi orang Arab dan di tanah Arab, namum berlaku untuk seluruh manusia dan bahkan kapan pun dan dimanapun
5. Mufassir harus bertindak sebagai seorang dokter. Maksudnya sebagai“seseorang yang harus memiliki pengetahuan terhadap penyakit dan gejalagejalanya agar ia dapat menemukan penyakit dari materi tersebut agar ia dapat melakukan proses penafsiran. Dokter yang menafsirkan materi tidak berangkat dari kekosongan. Ia menafsirkannya melalui pengetahuan sebelumnya yang memungkinkannya untuk menafsirkan. Tanpa pengetahuan yang mendahuluinya, materi tersebut akan menjadi sesuatu yang sama sekali tidak memiliki makna. Dalam bahasa Inggris kegiatan menafsir distilahkan dengan kata "exegesis" yang memiliki arti membawa keluar atau mengeluarkan. Apabila dikenakan pada tulisan-tulisan, maka kata tersebut berarti "membaca atau menggali" arti tulisan tersebut. Jadi pada waktu kita membaca sebuah tulisan atau mendengar suatu pernyataan yang kita coba fahami dan tafsirkan, maka . -kita sebenarnya sedang melakukan penafsiran.
C. Terkait dengan penjelasan materi pada Bahan Ajar, memiliki ;
Kelebihan;
1. lengkap dalam membahas materi tentang , tafsir, ta’wil dan tarjamah
2. Memunjulkan footnote dan referensi yang jelas
Kekurangannya yaitu ketika membahas tentang muhkam dan mutasyabih , belum terlihat pemikiran / ide murni Al-Ma’ududi dalam membahas hal tersebut
D. Kaitan isi Bahan Ajar dengan nilai moderasi beragama.
Melalui pemahaman yang baik dengan mengacu pada keragaman metode pendekatan terhadap al-Qur’an, maka akan timbul saling pengertian ketika terjadi perbedaan dalam memahami al-Qur’an. Keadaan ini dapat diciptakan apabila ulama perperan aktif dalam memberikan penjelasan secara umum maupun secara khusus terhadap keragaman pemahaman yang ada di masyarakat awam. Saling menghargai dan menghormati bisa timbul karena saling memahami dan mengerti.
Komentar
Posting Komentar