RESUME Qur'an Hadits KB-2
PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A. Judul Modul :
Kriteria Keshahihan dan Fungsi
Hadis Terhadap Al-Qur’an
B. Kegiatan Belajar : KB 2
C.
Refleksi
NO |
BUTIR
REFLEKSI |
RESPON/JAWABAN |
1 |
Peta Konsep (Beberapa
istilah dan definisi) di modul bidang studi |
1.
Kata
sahih dalam bahasa diartikan orang sehat antonim dari kata al-saqim yakni
orang yang sakit, seolah-olah dimaksudkan hadis sahih adalah hadis yang sehat
dan benar-benar tidak terdapat penyakit dan cacat. Adapun menurut istilah
Hadis shahih adalah: Dari definisi
di atas dapat disimpulkan, sebuah hadis dinilai sahih jika memenuhi lima
kriteria berikut, yaitu: a. Sanadnya
bersambung (ittishal al-sanad) b.Moralitas
para perawinya baik (’adalah al-ruwwat) c.
Intelektualitas para perawinya mumpuni (dhabt al-ruwwat) d. Tidak janggal
(’adam al-syudzudz) e. Tidak
cacat (’adam al-’illah) 2.
Secara
umum fungsi hadis adalah sebagai penjelas (bayan) terhadap makna Alquran
yang umum, global dan mutlak. Sebagaimana firman Allah swt dalam surat
al-Nahl ayat 44: 3.
Posisi
hadis sebagai penguat (taqrir/ta’kid) keterangan Alquran. Artinya Hadis
menjelaskan apa yang sudah dijelaskan Alquran, salah satunya tentang larangan
memakan harta anak yatim sebagai berikut: 4.
Bayan
tafsir yaitu hadis berfungsi sebagai penjelasterhadap Alquran. Fungsi inilah
yang terbanyak pada umumnya dilakukan hadis terhadap Alquran. Bayan tafsir
ini terdiri dari tiga macam, yaitu sebagai berikut : 5.
Tafsil
al-Mujmal Hadis memberi penjelasan secara terperinci pada ayat-ayat Alquran
yang masih global, baik menyangkut masalah ibadah maupun hukum. Sebagian
ulama menyebutnya bayan tafshil atau bayan tafsir. 6.
Takhshish
al-`Amm Pada fungsi ini, hadis mengkhususkan (mengecualikan) ayat-ayat
Alquran yang bersifat umum. Sebagian ulama menyebut fungsi ini dengan bayan
takhshish. 7.
Taqyid
al-Muthlaq Maksud dari taqyid al-Muthlaq adalah hadis berfungsi membatasi
kemutlakan ayat-ayat Alquran. Alquran pada sebagian ayatnya menunjukkan
ketentuan yang bersifat mutlak. 8.
Yang
dimaksud bayan tasyri‘ yaitu hadis berfungsi menciptakan hukum syariat yang
belum dijelaskan oleh Alquran atau dalam Alquran hanya terdapat
pokok-pokoknya saja (Suparta, 2016: 64). ‘Abbas Mutawalli Hamadah menyebut
fungsi ini dengan “za’id ‘ala kitab al-karim” (Hamadah, 1965: 161) 9.
Bayan
Nasakh Hadis pada fungsi adalah membatalkan atau menghapus ketentuan yang
terdapat dalam Alquran. Para ulama berbeda pendapat. Di antara mereka ada
yang mengakui fungsi ini dan ada juga yang menolaknya. 10.
Ibn
al-Qayyim mengatakan bahwa hadis-hadis Rasul saw yang merupakan tambahan
terhadap Alquran, merupakan kewajiban atau aturan yang harus ditaati, tidak
boleh menolak atau mengingkarinya; dan ini bukanlah sikap Rasul mendahului
Alquran, melainkan semata-mata karena perintah-Nya (al-Jauziyyah, 1955: 289) |
2 |
Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul |
1.
Rihlah
ilmiyah dilakukan karena kebanyakan pelajar Islam tidak puas dengan
pengetahuan yang diperoleh dari belajar kepada sedikit guru. Karena itu,
mereka tidak segan-segan melakukan perjalanan jauh untuk belajar pada guru di
kota-kota yang mereka tuju. Dengan aktivitas rihlah ilmiyah ini, pendidikan
Islam sejak masa klasik tidak terbatasi oleh dinding ruang belajar.
Sebaliknya, pendidikan Islam memberi kebebasan kepada murid-murid untuk
belajar kepada guru-guru yang mereka kehendaki. Selain murid-murid, guru-guru
juga melakukan perjalanan dan berpindah dari satu kota ke kota lain untuk
mengajar sekaligus belajar. Dengan demikian aktivitas rihlah ilmiyah menjadi
cikal bakal lahirnya learning society (masyarakat belajar). |
Komentar
Posting Komentar