3.1.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
3.1.a.9. Koneksi Antarmateri
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Nama : Radiman , CGP-4 Kab. Cilacap
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang
guru akan berpengaruh kepada
prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai
nilai yang harus tertanam dalam diri guru , khususnya guru penggerak
adalah :
1. Reflektif: selalu menghubungkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari,terbuka dengan hal baru.
2. Berpihak kepada murid: mengembangkan kreatifitas siswa dengan mengkolaborasikan pembelajaran dengan permainan dan lagu sehingga anak termotifasi dalam belajar.
3. Mandiri: mampu merancang skenario pembelajaran yang dapat di pertanggungjawabkan dengan konsep merdeka belajar.
4. Kolaborarif: cakap dalam berinteraksi dan bekerjasama sharing dengan siswa,guru dalam komunitas.
5. Inovatif: kreatif dalam ide baru mengemas pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan.
Kelimanya adalah sumber inspirasi dan
sumber kendali dalam pengambilan
keputusan yang terkait dengan peserta didik maupun non peserta didik.
Kegiatan
terbimbing yang dilakukan pada materi
pengambilan keputusan berkaitan erat dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan)
yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran
, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Bahwa melakukan
coching tida bisa dilepaskan dari pemahaman tentang empat aspek berkomunikasi yaitu komunikasi asertif, pendengar aktif, bertanya
efektif, umpan balik positif. Agar komunikasi itu bisa memberdayakan maka harus
memenuhi syarat-syarat, yaitu menggunakan data yang benar, hubungan saling mempercayai,
bertujuan menuntun para pihak untuk optimalisasi potensi, rencana tindak lanjut
atau aksi. Dengan melakukan praktek
coaching model TIRTA yang terdiri dari T: Tujuan, I: Identifikasi, R: Rencana
aksi, TA: Tanggung jawab CGP dapat memaksimalkan potensinya untuk memfasilitasi
problem dan masalah . Dengan terbiasa bertemu dengan masalah maka CGP akan
terbiasa membantu diri dan orang lain mengambil keputusan.
Tatkala mengambil keputusan dan
sebelum keputusan itu dilaksanakan maka perlu dilakukan pengujian yang meliputi
9 langkah yaitu
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan,
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
4. Pengujian benar atau salah
a) Uji Legalb) Uji Regulasi/Standar Profesionalc) Uji Intuisid) Uji Publikasie) Uji Panutan/Idola
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
6. Melakukan Prinsip Resolusi
7. Investigasi Opsi Trilema
8. Buat Keputusan
9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Hal ini sejalan dengan prinsip coaching yaitu kemitraan,
memberdayakan, Optimalisasi.
Kemampuan guru dalam mengelola dan
menyadari aspek sosial emosionalnya akan sangat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan. Ketika belajar tentang PSE memiliki tujuan agar guru
maupun siswa dapat
- memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi ( Kesadaran diri - pengenalan emosi)
- menetapkan dan mencapai tujuan positif ( Pengelolaan diri - mengelola emosi dan fokus)
- merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (Kesadaran sosial - keterampilan berempati)
- membangun dan mempertahankan hubungan yang positif ( Keterampilan berhubungan sosial - daya lenting (resiliensi))
- membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Yang berbasis pada kesadaran penuh yang meliputi kesadaran (awareness), perhatian yang disengaja (on purpose), saat ini (present moment), rasa ingin tahu (curiosity), kebaikan (compassion). Pengambilan keputusan yang berdasarkan pada prinsip tersebut diatas akan menghasilkan keputusan yang bijak dan bijkasana. Yang dapat dimengerti dan diterima oleh banyak pihak.
Pada materi
pembahasan studi kasus yang fokus pada
masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang
pendidik maka terlihat bahwa Para pembahas pada umumnya sudah dapat melakukan
kontekstualisasi pengetahuannya , dengan
memberikan analisis yang baik terhadap contoh kasus yang ada. Dalam hubungannya dengan nilai-nilai Guru
Penggerak yaitu nilai reflektif, berpihak kepada murid, mandiri, kolaborarif,
Inovatif maupun dengan nilai-nilai kebaikan universal
Menurut pendapat
saya pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya
lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman adalah Keputusan yang
mengakomodir seluruh pihak yang terlibat akan menghasilkan keputusan yang baik.
Meskipun proses yang diperlukan lebih panjang , tetapi hasilnya juga akan lebih
baik yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman
dan nyaman dalam waktu yang lebih lama.
Kesulitan-kesulitan
di lingkungan yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan
terhadap kasus-kasus dilema etika ini yang kembali ke masalah perubahan
paradigma di lingkungan Anda diantaranya adalah mempersamakan persepsi
tentang paradigma dilema etika, karena memang sering terjadi bahwa satu kasus
bisa diteropong dari berbagai sudut pandang. Sehingga perlu adanya upaya
berlatih terus-menerus sehingga tepat dalam menembak sasaran kasus dan
tentanunya menghasilkan solusi yang disepakati seluruh fihak. Pembiasaan harus diupayakan kepada rekan sejawat yang mungkin belum memahami konsep
dan konteks pengambilan keputusan berbasis dilema etika.
Keputusan
yang saya ambil memberikan pengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid karena keputusan yang kita ambil yang
berprinsip pada dilema etika , sangat membantu dalam pengajaran yang
memerdekakan murid , karena kita bisa lebih banyak berkreasi melakukan
diferensiasi pembelajaran baik konten, proses maupun produk . Akhirnya terwujud
optimalisasi potensi murid sehingga
tercipta pembelajaran yang berpihak pada murid.
Keputusan
yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi kehidupan
atau masa depan murid-muridnya karena seorang pemimpin pembelajaran dengan
bermacam proses yang sudah disebutkan akan mengiringi terwujudnya optimalisasi
potensi murid sehingga tercipta
pembelajaran yang berpihak pada murid. Sehingga dihasilkan murid-murid yang
pada hari ini berprofil pelajar Pancasila dan pada saatnya menjadi pemimpin
bangsa yang kuat dan lengkap jasmani, ruhani , akal maupun sosialnya.
Kesimpulan
akhir yang dapat saya tarik dari
pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya
adalah bahwa modul ini menjadi muara dari sungai-sungai kecil pengetahuan
modul-modul sebelumnya. Segala penguasaan dan pemahaman terhadap pengetahuan
sebelumnya akan terwujud dalam modul ini. Kualitas dalam pengambilan keputusan
sangat tergantung pada pemahaman materi pada modul sebelumnya. Yang bertujuan
pada pendidikan yang memerderkakan siswa.
Saya sangat setuju dengan mengkolaborasikan pembelajaran dengan permainan dan lagu untuk memotivasi belajar anak
BalasHapusBanyak hal yang perlu dipelajar , khususnya dari pendidik di tingka TK PAUD, sebagai gambaran kreatifitas yang beragam
Hapus