3.1.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran


Nama          :  Radiman , CGP-4 Kab. Cilacap

         Ki Hajar Dewantara memiliki pandangannya sendiri tentang pendidikan yang terkenal dengan filosofi Patrap Triloka yang memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil. Konsep pendidikan ini digagas Suwardi Suryaningrat atas dasar kajiannya terhadap ilmu pendidikan (pedagogi) yang diperoleh dari tokoh pendidikan ternama mancanegara, yaitu Maria Montessori dari Italia dan Rabidranath Tagore dari India. Konsep ini menjadi prinsip dasar para guru dalam melakukan pendidikan di Taman Siswa. Terdapat tiga unsur penting dan terkenal dalam Patrap Triloka, yaitu: (1) Ing ngarsa sung tulada (ꦲꦶꦁꦔꦂꦱꦱꦸꦁꦠꦸꦭꦝ, "yang di depan memberi teladan"), (2) Ing madya mangun karsa (ꦲꦶꦁꦩꦢꦾꦩꦔꦸꦤ꧀ꦏꦂꦱ, "yang di tengah membangun kemauan"), (3) Tut wuri handayani (ꦠꦸꦠ꧀ꦮꦸꦫꦶꦲꦤ꧀ꦢꦪꦤꦶ" dari belakang mendukung"). Merupakan sistematika holistik bagaimana seorang pendidik menempatkan dirinya dimanapun dalam menyokong perkembangan peserta didik

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang guru akan  berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai nilai yang harus tertanam dalam diri guru , khususnya guru penggerak adalah  :

1.   Reflektif: selalu menghubungkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari,terbuka dengan hal baru.

2.   Berpihak kepada murid: mengembangkan kreatifitas siswa dengan mengkolaborasikan pembelajaran dengan permainan dan lagu sehingga anak termotifasi dalam belajar.

3.   Mandiri: mampu merancang skenario pembelajaran  yang dapat di pertanggungjawabkan dengan konsep merdeka belajar.

4.   Kolaborarif: cakap dalam berinteraksi dan bekerjasama sharing  dengan siswa,guru dalam komunitas.

5.   Inovatif: kreatif dalam ide baru mengemas pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan.

Kelimanya adalah sumber inspirasi dan sumber kendali  dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan peserta didik maupun non peserta didik.

Kegiatan  terbimbing yang dilakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan erat dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran , terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Bahwa melakukan coching tida bisa dilepaskan dari pemahaman tentang empat aspek berkomunikasi  yaitu komunikasi asertif, pendengar aktif, bertanya efektif, umpan balik positif. Agar komunikasi itu bisa memberdayakan maka harus memenuhi syarat-syarat, yaitu menggunakan data yang benar, hubungan saling mempercayai, bertujuan menuntun para pihak untuk optimalisasi potensi, rencana tindak lanjut atau aksi.  Dengan melakukan praktek coaching model TIRTA yang terdiri dari T: Tujuan, I: Identifikasi, R: Rencana aksi, TA: Tanggung jawab CGP dapat memaksimalkan potensinya untuk memfasilitasi problem dan masalah . Dengan terbiasa bertemu dengan masalah maka CGP akan terbiasa membantu diri dan orang lain mengambil keputusan.

Tatkala mengambil keputusan dan sebelum keputusan itu dilaksanakan maka perlu dilakukan pengujian yang meliputi 9 langkah yaitu

1.   Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan,
2.   Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3.   Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
4.   Pengujian benar atau salah
a)    Uji Legal
b)    Uji Regulasi/Standar Profesional
c)    Uji Intuisi
d)   Uji Publikasi
e)    Uji Panutan/Idola
5.   Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
6.   Melakukan Prinsip Resolusi
7.   Investigasi Opsi Trilema
8.   Buat Keputusan
9.   Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Hal ini sejalan dengan prinsip coaching yaitu  kemitraan, memberdayakan, Optimalisasi.

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Ketika belajar tentang PSE memiliki tujuan agar guru maupun siswa dapat

  1. memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi  ( Kesadaran diri - pengenalan emosi)
  2. menetapkan dan mencapai tujuan positif ( Pengelolaan diri - mengelola emosi dan fokus)
  3. merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (Kesadaran sosial - keterampilan berempati)
  4. membangun dan mempertahankan hubungan yang positif ( Keterampilan berhubungan sosial - daya lenting (resiliensi))
  5.  membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Yang berbasis pada kesadaran penuh yang meliputi kesadaran (awareness), perhatian yang disengaja (on purpose),  saat ini (present moment),  rasa ingin tahu (curiosity),  kebaikan (compassion). Pengambilan keputusan yang berdasarkan pada prinsip tersebut diatas akan menghasilkan keputusan yang bijak dan bijkasana. Yang dapat dimengerti dan diterima oleh banyak pihak.

Pada materi  pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik maka terlihat bahwa Para pembahas pada umumnya sudah dapat melakukan kontekstualisasi pengetahuannya , dengan  memberikan analisis yang baik terhadap contoh kasus yang ada.   Dalam hubungannya dengan nilai-nilai Guru Penggerak yaitu nilai reflektif, berpihak kepada murid, mandiri, kolaborarif, Inovatif maupun dengan nilai-nilai kebaikan universal

Menurut pendapat saya pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman adalah Keputusan yang mengakomodir seluruh pihak yang terlibat akan menghasilkan keputusan yang baik. Meskipun proses yang diperlukan lebih panjang , tetapi hasilnya juga akan lebih baik yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman dalam waktu yang lebih lama.

Kesulitan-kesulitan di lingkungan yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini yang kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda diantaranya adalah mempersamakan persepsi tentang paradigma dilema etika, karena memang sering terjadi bahwa satu kasus bisa diteropong dari berbagai sudut pandang. Sehingga perlu adanya upaya berlatih terus-menerus sehingga tepat dalam menembak sasaran kasus dan tentanunya menghasilkan solusi yang disepakati seluruh fihak.  Pembiasaan harus diupayakan kepada rekan  sejawat yang mungkin belum memahami konsep dan konteks pengambilan keputusan berbasis dilema etika.

Keputusan yang saya ambil memberikan pengaruh terhadap  pengajaran yang memerdekakan murid-murid  karena keputusan yang kita ambil yang berprinsip pada dilema etika , sangat membantu dalam pengajaran yang memerdekakan murid , karena kita bisa lebih banyak berkreasi melakukan diferensiasi pembelajaran baik konten, proses maupun produk . Akhirnya terwujud optimalisasi potensi murid  sehingga tercipta pembelajaran yang berpihak pada murid.

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya karena seorang pemimpin pembelajaran dengan bermacam proses yang sudah disebutkan akan mengiringi terwujudnya optimalisasi potensi murid  sehingga tercipta pembelajaran yang berpihak pada murid. Sehingga dihasilkan murid-murid yang pada hari ini berprofil pelajar Pancasila dan pada saatnya menjadi pemimpin bangsa yang kuat dan lengkap jasmani, ruhani , akal maupun sosialnya.

Kesimpulan akhir yang dapat saya  tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah bahwa modul ini menjadi muara dari sungai-sungai kecil pengetahuan modul-modul sebelumnya. Segala penguasaan dan pemahaman terhadap pengetahuan sebelumnya akan terwujud dalam modul ini. Kualitas dalam pengambilan keputusan sangat tergantung pada pemahaman materi pada modul sebelumnya. Yang bertujuan pada pendidikan yang memerderkakan siswa.

 

Komentar

  1. Saya sangat setuju dengan mengkolaborasikan pembelajaran dengan permainan dan lagu untuk memotivasi belajar anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak hal yang perlu dipelajar , khususnya dari pendidik di tingka TK PAUD, sebagai gambaran kreatifitas yang beragam

      Hapus

Posting Komentar